Bocoran Info dari PKS yang Sampai Harus Diklarifikasi Kaesang dan Istana

Kaesang: Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Habsyi pada pekan ini membocorkan informasi terkait Pilkada Jakarta 2024 yang cukup memicu polemik. Menurut Habsyi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyodorkan nama Kaesang Pangarep yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada partai-partai politik untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.

Baca Juga

Kaesang diisukan ingin dipasangkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Adapun, PKS sendiri telah memutuskan akan mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep segera membuat bantahan isu ayahnya sekaligus Presiden RI Jokowi kut campur mendorong dirinya maju dalam Pilkada 2024 di Jakarta. "Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang Ketua Umum kan saya," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Menurut Kaesang, pihak yang berhak memutuskan siapa yang akan maju mewakili PSI dalam Pilkada adalah dirinya selaku ketua umum. Beberapa hal pun akan menjadi pertimbangan Kaesang dalam menentukan siapa sosok yang akan maju di Pilkada DKI, salah satunya yakni banyaknya pihak yang datang ke PSI untuk meminta dukungan partai berlambang mawar merah itu.

"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada delapan kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," kata dia.

Terlepas dari itu, dia berharap pihak yang menyebar isu tersebut tidak mencederai momentum Pilkada 2024 ini dengan berita hoaks yang menyesatkan masyarakat. "Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas." kata Kaesang.

Restu Jokowi di panggung politik Kaesang. - (Republika)

 

 

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden(KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun membantah isu campur tangan atau cawe-cawe Presiden Jokowi dalam Pilkada Jakarta 2024. Menanggapi isu tersebut, Ngabalin meminta PKS mengecek informasi yang benar agar tidak menyebarkan fitnah.

“Waktunya sudah selesai orang menyebarkan desas-desus, isu-isu yang terkait dengan mendiskreditkan Mas Kaesang. Soal urusan politik nanti orang bisa jadi gubernur atau tidak, calon atau tidak, itu hak demokrasi siapa saja,” kata Ngabalin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Dia pun menegaskan Presiden Jokowi sama sekali tidak pernah menawarkan nama Kaesang kepada partai politik mana pun, untuk diunggulkan dalam pilkada. “Sama sekali tidak ada. Bahwa kalau ada orang yang mau menawarkan Mas Kaesang monggo. Setiap orang punya hak untuk berdemokrasi, jangankan Mas Kaesang, semua (orang) punya hak yang sama,” kata Ngabalin.

“Kalau ada yang merasa bahwa dia layak kemudian untuk jadi calon gubernur apakah karena dia anak presiden kemudian itu jadi pertimbangan, apakah itu salah? Kan tidak,” ujarnya, menambahkan.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden yang juga kader PSI, Grace Natalie ikut membantah kabar yang menyebut Presiden Jokowi menyodorkan nama putranya, Kaesang Pangarep, kepada partai-partai untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Tidak benar itu Pak Presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. Pak Presiden tidak ikut campur terkait dengan pilkada di mana pun. Persoalan pilkada adalah ranah partai," kata Grace melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis kemarin.

Grace mengatakan bahwa Presiden fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan sampai Oktober mendatang. "Urusan pencalonan pilkada, bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya di situ, diskusinya di situ, bukan di Presiden," ujar Grace.

 

Beberapa parpol pun sudah membantah isu disodori nama Kaesang oleh Jokowi. Di antara yang membantah adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lewat Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid .

"Tidak, tidak ada," kata Jazilul di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat setelah menghadiri agenda pertemuan pembahasan rangkaian agenda HUT Ke-79 RI dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI.

Atas adanya kabar tersebut, Jazilul mengaku tidak mengetahuinya dan meminta untuk ditanyakan langsung ke pihak PKS.

"Tanya PKS, jangan tanya saya," kata dia.

Jazilul menegaskan dalam mengusung nama-nama di pilkada, PKB memutuskannya berdasarkan aspirasi di tingkat dewan pimpinan wilayah (DPW) yang ada. Selain itu, juga mencermati konstelasi politik nasional.

Untuk itu, ia mengatakan untuk urusan pilkada, juga jangan dikait-kaitkan dengan Presiden. "Kamu jangan ikut-ikutkan Pak Presiden," kata Jazilul.

Ketua Tim Desk Pilkada DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto juga menyampaikan partainya tidak pernah ditawari Presiden Jokowi untuk mengusung Kaesang Pangarep pada Pilkada 2024. "Kalau Pak Jokowi cawe-cawe saya nggak dengar tuh, dan Pak Jokowi nggak menawarkan ke mana-mana, nggak," kata Yandri.

Saat dimintai tanggapannya soal isu Presiden Joko Widodo melakukan cawe-cawe politik di Pilkada 2024, ia mengatakan yang terjadi justru PAN meminta restu mengusung nama Kaesang Pangarep kepada Presiden Jokowi yang merupakan ayah Kaesang. Menurutnya, Kaesang sebagai warga negara Indonesia dan juga ketua umum partai politik memiliki hak untuk maju di pilkada.

Namun demikian, kata dia, kemungkinan PAN mengusung Kaesang di pilkada masih memerlukan pembicaraan panjang. Adapun komunikasi PAN dengan Kaesang, kata Yandri, terus terjadi dalam kapasitas Kaesang sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia.

"Karena kita banyak koalisi dengan PSI di kabupaten, kota, provinsi, ya pasti komunikasi sama Mas Kaesang, sama Raja Juli Antoni sebagai sekjen," jelasnya.

Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

 
Berita Terpopuler