Kaesang Marah Jokowi 'Disenggol': PKS Mungkin Hendak Menutup Pintu Koalisi dengan PSI

Kaesang meminta siapapun tidak menyeret nama ayahnya dalam kontestasi pilkada.

Dok Republika
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus PSI, di antaranya Ketum Kaesang Pangarep dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) malam.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep membantah isu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ikut campur mendorong dirinya maju dalam Pilkada 2024 di Jakarta. Dia meminta siapapun tidak menyeret nama ayahnya dalam kontestasi pilkada.

Baca Juga

Menurut Kaesang, pihak yang berhak memutuskan siapa yang akan maju mewakili PSI dalam pilkada adalah dirinya selaku ketua umum. Kaesang pun meluapkan kekesalannya. "Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang ketua umum kan saya," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Habsyi menyebut Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang kepada partai-partai politik untuk diusung dalam Pilkada Jakarta. Kaesang diisukan ingin dipasangkan dengan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Beberapa hal akan menjadi pertimbangan Kaesang dalam menentukan siapa sosok yang akan maju di Pilkada DKI. Salah satunya yakni banyaknya pihak yang datang ke PSI untuk meminta dukungan partai berlambang mawar merah itu.

"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," kata dia.

Terlepas dari itu, dia berharap pihak yang menyebar isu tersebut tidak mencederai momentum Pilkada 2024 ini dengan berita hoaks yang menyesatkan masyarakat. "Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas." kata Kaesang.

Restu Jokowi di panggung politik Kaesang. - (Republika)

Kesaksian beberapa politisi soal cawe-cawe Jokowi. Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Diketahui bahwa Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta menyebutkan akan ada kejutan pada bulan Agustus 2024 terkait dengan nama bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta. "Calon tentu saja masih sangat dinamis, seperti yang disampaikan Ketum Mas Kaesang di banyak pertemuan, yaitu tunggu kejutannya pada bulan Agustus," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina.

Elva menjelaskan, pihaknya masih menjaring pihak potensial untuk bisa menyelesaikan masalah Jakarta seperti isu kemacetan, darurat sampah di Jakarta, dan masalah kesejahteraan masyarakat, khususnya masalah bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.

Staf Khusus Presiden, Grace Natalie, membantah kabar yang menyebut Presiden Jokowi menyodorkan nama putranya, Kaesang Pangarep, kepada partai-partai untuk diusung dalam pilkada. "Tidak benar itu Pak Presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. Pak Presiden tidak ikut campur terkait dengan pilkada di manapun. Persoalan pilkada adalah ranah partai," kata Grace.

Grace mengatakan bahwa Presiden fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan sampai Oktober mendatang. "Urusan pencalonan pilkada, bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya di situ, diskusinya di situ, bukan di Presiden," ujar Grace.

Ketua Tim Desk Pilkada DPP PAN Yandri Susanto menyampaikan partainya tidak pernah ditawari Presiden Jokowi untuk mengusung Kaesang pada Pilkada 2024. "Kalau Pak Jokowi cawe-cawe saya nggak dengar tuh, dan Pak Jokowi nggak menawarkan ke mana-mana, nggak," kata Yandri setelah bertemu Presiden Joko Widodo dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Saat dimintai tanggapannya soal isu Presiden Joko Widodo melakukan cawe-cawe politik di Pilkada 2024, ia mengatakan, yang terjadi justru PAN meminta restu mengusung nama Kaesang Pangarep kepada Presiden Jokowi yang merupakan ayah Kaesang.

 
Berita Terpopuler