Mengapa PKS tak Jadi Sohibul Cagub? Ini Cerita Lobi-Lobi dengan Anies

Anies memilih untuk tidak menjadi kader PKS.

tangkapan layar DPP PKS
Pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI.
Rep: Bayu Adji P  Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengubah keputusannya dalam mengusung Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Selasa (25/6/2024). Nama Sohibul digeser menjadi bakal calon wakil gubernur (cawagub), mendampingi Anies Baswedan yang menjadi bakal cagub. 

Baca Juga

Keputusan itu cukup membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya, perubahan sikap itu terjadi dalam waktu tiga hari setelah PKS menyatakan akan mengusung Sohibul Iman menjadi cagub dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

Politisi PKS M Taufik Zoelkifli mengungkapkan, perubahan sikap partainya itu tak terjadi tanpa alasan. Ia membeberkan adanya upaya lobi-lobi dari partainya kepada Anies sebelum keputusan terakhir dibuat.

"Yang saya denger kemarin sih kan (ada dua) pilihannya untuk Pak Anies kalau mau didukung oleh atau diusung oleh PKS," kata dia kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).

Menurut dia, pilihan pertama adalah Anies harus menjadi kader PKS secara resmi. Ketika Anies menjadi kader partai, pengusungannya otomatis akan menjadi representasi PKS. Setelah itu, Anies dapat menentukan cawagub yang akan mendampinginya. 

"Itu pilihan pertama kalau Pak Anies mau diusung PKS, Pak Anies harus masuk PKS," ujar pria yang akrab disapa MTZ itu.

 

 

Ia menambahkan, pilihan kedua yang diberikan partainya kepada Anies adalah harus menerima cawagub dari PKS apabila hendak diusung dalam Pilgub DKI Jakarta. Dengan begitu, tetap ada perwakilan dari kader PKS yang maju dalam Pilgub DKI Jakarta. 

"Nah kayanya ini Pak Anies memilih pilihan kedua, dan kemudian ya sudah. Karena DPP sudah menawarkan itu kemudian Pak Anies memilih yang kedua, maka diduetkan (dengan Sohibul). Begitulah yang saya dengar," kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Provinsi DKI Jakarta itu.

Taufik mengakui, masih ada kemungkinan duet itu akan berubah. Apalagi, PKS juga harus membangun koalisi dengan partai lainnya, lantaran tak cukup kursi di DPRD untuk mengusung pasangan seorang diri di Pilgub DKI Jakarta. Namun, menurut dia, duet Anies-Sohibul sudah cukup baik untuk semua pihak.

"Yah mudah-mudahan sih tidak mendahului takdir Allah, tapi kita optimis bisa memenangkan pilkada di Jakarta," ujar dia.

Sebelumnya, PKS menyatakan akan mengusung Sohibul Iman menjadi bakal cagub DKI Jakarta pada Ahad (23/6/2024). Namun, berselang hari, PKS mengubah keputusannya itu. Pada Rabu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan akan mengusung Anies-Sohibul untuk Pilgub DKI Jakarta. 

 
Berita Terpopuler