Prancis Vs Belanda: Total Football Oranje Beradu Efektivitas Les Blues Dini Hari Nanti

Pemenang duel Belanda vs Prancis akan lolos ke babak 16 besar.

Sina Schuldt/dpa via AP
Pemain Belanda Cody Gakpo melepaskan tendangan ke gawang Polandia pada pertandingan Grup D turnamen sepak bola Euro 2024
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga kelas berikutnya akan tersaji di panggung Euro 2024. Belanda dan Prancis akan berhadapan pada laga kedua Grup D di Red Bull Arena, Leipzig, Sabtu (22/6/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.
Kedua tim sudah mengantongi tiga poin. Belanda mendapatkannya setelah mengalahkan Polandia 2-1, sedangkan Prancis meraihnya setelah menang tipis 1-0 dari Austria.
Pemenang laga ini belum pasti menjuarai grup karena masih tergantung hasil laga Polandia vs Austria yang kick-off tiga jam lebih awal. Namun jika apes, pemenang laga Oranje versus Les Bleus bisa saja turun ke posisi ketiga jika kalah pada laga terakhir yang memungkinkan tiga tim sama-sama mengoleksi nilai enam di klasemen akhir Grup D.
Hanya, dengan slot ke babak 16 besar juga diberikan kepada empat tim peringkat tiga terbaik, maka tim dengan nilai enam sudah dipastikan akan lolos ke babak gugur. Sebab dari Grup A sampai C yang sudah melakoni dua pertandingan, tidak ada satu pun tim peringkat ketiga mereka yang akan mampu mencapai nilai enam.
Ini artinya, pemenang duel Belanda vs Prancis akan mengamankan tiket ke babak 16 besar terlepas nantinya akan lolos sebagai juara grup, runner-up, atau peringkat ketiga terbaik.
Pertandingan di kandang RB Leipzig ini adalah pertemuan keempat antara kedua tim dalam Piala Eropa.
Prancis memenangkan pertemuan pertama pada perempat final Euro 1996 yang dilewati dengan adu penalti. Belanda membalasnya, berturut-turut dalam fase grup Euro 2000 dan Euro 2008.
Lalu, dari delapan pertemuan terakhir dalam semua kompetisi, Les Bleus menang tujuh kali atas Oranje, sedangkan Belanda hanya menang satu kali dalam pertandingan UEFA Nations League pada November 2018.
Kedua tim hampir selalu saling mengalahkan dalam 30 laga keduanya sepanjang masa. Dari jumlah itu, hanya empat pertandingan yang berakhir sesi. Prancis menang 15 kali, sedangkan Belanda menang 11 kali.
Dari statistik itu, Prancis terlihat memiliki riwayat lebih baik yang membuatnya memiliki kemungkinan menang yang lebih besar di Leipzig nanti.
Sebaliknya, jika melihat riwayat pertemuan mereka dalam ajang Piala Eropa, Belanda-lah yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk menang.
Lalu, jika statistik pertandingan terakhir kedua tim sewaktu mengalahkan Polandia dan Austria, Belanda juga yang lebih baik dibandingkan dengan Prancis. Oranje menciptakan 21 peluang yang 4 di antaranya tepat sasaran dan menguasai 66 persen distribusi bola sewaktu mengalahkan Polandia. Sementara Les Bleus kalah penguasaan bola dari Austria tapi menciptakan 14 peluang yang 3 di antaranya tepat sasaran.
Dari sana...

Baca Juga

Dari sana, tim asuhan Ronald Koeman memiliki kemungkinan besar mengulangi sukses Euro 2000 dan 2008, dalam mengalahkan Prancis untuk ketiga kalinya pada ajang Piala Eropa.
Mazhab berbeda
Pertemuan antara dua jago Eropa yang total tiga kali menjuarai Piala Eropa ini adalah juga pertemuan antara dua mazhab sepak bola yang berbeda. Belanda, dengan total-fotball-nya, selalu berusaha menjadi tim yang lebih menekan dalam setiap pertandingan. Adapun Prancis selalu bermain cerdik yang menyerap energi lawan untuk balik mereka gunakan guna mencetak gol kemenangan.
Totaalvoetbal mengharuskan semua pemain Oranye mampu memerankan semua fungsi. Di sini, pemain yang keluar dari posisi yang menjadi tanggung jawabnya, akan cepat digantikan oleh pemain yang berperan dalam posisi lain.
Dengan cara itu, kapan pun pemain bergerak overlap, struktur bermain Oranje tak berubah karena pemain-pemainnya dengan cepak saling mengisi kekosongan.
Sebaliknya, terutama selama beberapa tahun terakhir, Prancis memilih pendekatan yang lebih pragmatis, dengan menekankan pada pertahanan yang solid. Dari orientasi bermain ini, Les Bleus tak jarang memainkan bola-bola panjang dari garis pertahanan yang melewati lini tengah, untuk langsung mencapai striker atau memaksimalkan lebar lapangan.
Prancis menekankan pertahanan yang kuat dengan pemain bertahan yang piawai memperlambat tempo, dan mendorong timnya sabar menunggu guna melancarkan serangan balik, yang biasanya diawali dengan gerakan berlari secara diagonal yang kadang tidak harus dimulai dari penyerang. Prancis adalah tim yang sangat efisien, tapi mematikan karena keterampilan teknik pemain-pemainnya sangat baik.
Mana yang berhasil dari kedua pendekatan sepak bola ini akan menjadi salah satu bagian sangat menarik dalam pertandingan Sabtu dini hari nanti.
Yang jelas, pragmatisme telah menghadiahkan ganjaran kepada Prancis berupa juara Euro 2000 dan Piala Dunia 2018. Total mereka sudah dua kali juara Piala Dunia dan dua kali juara Euro. Sebaliknya permainan menyerang yang menuntut semua pemain memerankan semua fungsi, acap tak membawa keberhasilan kepada Belanda. Mereka sudah tiga kali mencapai final Piala Dunia, tapi tak ada satu pun yang dimenangkan.
Dalam satu-satunya final Piala Eropa yang berhasil dimasukinya, Belanda juara pada 1988. Koeman yang menjadi pelatih Belanda sekarang adalah bagian dari skuad yang menjuarai Euro 1988.
Tetap diunggulkan
Salah satu pusat perhatian dalam laga klasik kali ini adalah bintang Prancis, Kylian Mbappe. Pelatih Prancis Didier Deschamps, yang seperti Koemen pernah mengangkat trofi Euro sewaktu menjadi pemain, mengatakan andalan utamanya bisa bermain dalam laga melawan Oranje. Namun Mbappe tak ikut berlatih pada sesi latihan Kamis (20/6/2024).
Kapten timnas Prancis berusia 25 tahun itu mengalami cedera pada hidungnya setelah bertabrakan dengan bek tengah Austria Kevin Danso dalam laga pertama di Duesseldorf pada Senin pekan ini. Federasi Sepak Bola Prancis mengatakan Mbappe akan bermain dengan menggunakan masker pelindung. Hal senada juga disampaikan oleh Antoine Grizemann, penyerang Atletico Madrid yang piawai bermain sebagai gelandang serang di timnas Prancis.
“Kylian baik-baik saja, hidungnya sedikit mengempis, kita lihat saja sampai saat terakhir, tergantung sensasinya," kata Griezmann, dikutip dari laman resmi timnas Prancis, Jumat.
"Jika dia tidak berada di sana, maka perubahannya akan sangat besar, namun apa pun pilihan taktisnya, seluruh tim harus beradaptasi," tegasnya.
Apabila tanpa Mbappe...

Apabila tanpa Mbappe, kata Griezmann, Les Bleus harus beradaptasi dengan baik. Seperti melawan Austria pada laga pertama, Prancis merespons pressing lawan dengan kekuatan fisik. "Akan ada pertandingan di mana kami membutuhkan hal itu, untuk bersikap responsif, dan tidak memberikan apa pun kepada lawan," katanya.
Seandainya Deschamps tak bisa menurunkan Mbappe sebagai starter, maka dia mungkin menginstal Olivier Giroud dalam posisi Mbappe pada sistem bermain 4-2-3-1.
Sepuluh pemain lainnya tetap menjadi starter Les Bleus, termasuk Griezmnan, Marcus Thuram dan Ousmane Dembele yang akan tetap paralel di belakang penyerang utama, sedangkan Adrien Rabiot dan N'Golo Kante masih menjadi poros permainan Prancis.
Theo Hernandez dan Jules Kounde juga tetap di kedua sayap pertahanan yang juga membantu Thuram dan Dembele di sayap serangan, selain menutup lebar pertahanan dengan mengapit William Saliba dan Dayot Upamecano dalam melindungi kiper Mike Maignan.
Di pihak Belanda, Koeman juga tetap menempatkan pemain-pemainnya dalam posisi seperti Deschamps menginstal para pemainnya. Itu artinya, Memphis Depay akan kembali menjadi ujung tombak seperti Giroud atau Mbappe di Prancis, dalam formasi 4-2-3-1.
Cody Gakpo dan Xavi Simons tetap mengapit Depay di kedua sisi serangan dengan posisi lebih mundur untuk sejajar dengan Tijjani Reijnders yang berdiri tepat di belakang Depay.
Joey Veerman dan Jerdy Schouten menjadi pengatur keseimbangan permainan Oranye sekaligus bertarung dengan duet Rabiot dan Kante di Prancis.
Nathan Ake dan Denzel Dumfries kembali bertanggung jawab di sayap pertahanan untuk mengapit Virgil van Dijk dan Stefan de Vrij di jantung pertahanan Oranye di depan kiper Bart Verbruggen.
Hampir semua pemain yang diturunkan kedua tim sangat akrab di telinga penggemar sepak bola global. Mereka dikenal tangguh di semua lini.
Prancis tanpa Mbappe jelas kabar baik bagi Belanda. Namun Reijnders berharap Mbappe segera pulih dari cedera patah tulang hidungnya dan bermain melawan timnya. "Saya harap dia akan baik-baik saja. Saya pikir, kita akan melihat Mbappe menggunakan masker. Mbappe adalah pemain hebat dan pesepak bola memang harus menghadapi cedera sebagai risiko," kata Reijnders dikutip AFP.
Reijnders menilai timnya harus bekerja keras jika ingin mengalahkan Prancis yang dilabeli sebagai tim favorit juara Piala Eropa tahun ini.
Kemerataan kekuatan antara kedua tim membuat hasil seri dalam pertandingan ini lebih besar ketimbang kemungkinan salah satu dari kedua tim memenangkan laga ini. Namun apa pun hasilnya, kedua tim tetap diunggulkan lolos dari fase grup.

Prediksi Starting XI Belanda vs Prancis
Belanda (4-2-3-1)
Verbruggen; Dumfries, De Vrij, Van Dijk, Aké; Schouten, Veerman; Gakpo, Reijnders, Simons; Depay
Pelatih: Ronald Koeman
Prancis (4-2-3-1)
Maignan; Kounde, Saliba, Upamecano, Hernandez; Rabiot, Kante; Dembele, Griezmann, Thuram; Giroud
Pelatih: Didier Deschamps



 
Berita Terpopuler