PKS Siap Dukung Anies atau Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, Incar Kursi Cawagub

Sebagai pemenang pemilu di Jakarta, PKS menilai wajar jika kadernya menjadi cawagub.

Republika/Prayogi
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bersilahturahmi di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P, Antara

Baca Juga

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta telah mengusulkan nama Anies Baswedan untuk menjadi calon gubernur (cagub). Namun, hingga saat ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS masih belum memutuskan nama yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, partainya masih akan membangun komunikasi dengan partai lain untuk menentukan nama yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Pasalnya, kursi PKS di DPRD Provinsi DKI Jakarta tak cukup untuk mengusung cagub seorang diri tanpa harus berkoalisi. 

Meski demikian, PKS tetap memiliki harapan Anies dapat didampingi oleh kader partainya apabila nantinya diusung dalam Pilgub DKI Jakarta. "Kami (akan) menyodorkan untuk Pak Anies walaupun siapa nanti yang akan dipilih tergantung beliau," kata dia, Selasa (18/6/2024).

Syaikhu menambahkan, pihaknya tak akan memaksakan diri agar Anies memilih kader PKS untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Artinya, meski nantinya Anies tak memilih kader PKS sebagai calon wakil gubernur (cawagub), tidak berarti PKS akan menarik dukungan. 

"PKS kan enggak mutungan ya. Kami memutuskan sesuatu dengan rasional dan jernih. Jadi bukan misalnya karena kader PKS kemudian keluar, enggak. Kita memutuskan ini dengan Syuro, bersama-sama, bukan keputusan sepihak dari presiden," kata dia.

 

Namun, ia menyatakan bahwa situasi politik hari ini masih sangat dinamis. Karena itu, PKS juga masih melakukan kajian terhadap setiap tawaran yang masuk, termasuk tawaran untuk mengusung Ridwan Kamil dalam Pilgub DKI Jakarta. 

 

Apalagi, Syaikhu mengakui, sudah ada tawaran untuk mengusung Ridwan Kamil dengan jaminan posisi cawagub dari kader PKS. "Ini memang belum pada tataran yang sudah final. Masih sangat dinamis dan berkembang," ujar dia.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, sampai saat ini partainya masih melakukan pembahasan untuk mengusung Anies sebagai cagub DKI Jakarta. Apabila nantinya Anies yang akan diusung, sudah sewajarnya kader PKS akan menemaninya sebagai cawagub.

"Misalnya beliau (Anies) dicalonkan juga oleh partai yang lain, sehingga beliau diatasnamakan lintas partai, maka tentu wajarnya PKS mengajukan cawagub dari PKS. Karena kan PKS sebagai pemenang pemilu di Jakarta dan wajar lah," kata dia, Selasa (18/6/2024).

Ia menilai, banyak kader dari PKS yang mumpuni untuk disandingkan dengan Anies dalam Pilgub DKI Jakarta. Bahkan, PKS juga punya banyak kader yang pantas untuk dihadikan cagub DKI Jakarta. 

"Kalau misalnya nanti koalisi partai-partai menghendaki untuk Anies dicalonkan dan DPP menyetujui, tentu PKS akan mengusulkan cawagubnya dari PKS," kata dia.

Hidayat menyatakan, selama ini PKS hampir selalu mendukung Anies dalam karier politiknya. Bahkan, pada Pilgub DKI Jakarta 2017, PKS rela mendukung Anies yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno, yang notabene bukan merupakan kader PKS. 

"Masak sekarang enggak ada lagi? Dan sekali lagi, PKS sangat mampu untuk menjadi mendampingi cawagub yang nanti kita sepakati," ujar dia.

Meski demikian, ia mengakui, situasi politik hari ini masih bersifat dinamis. Artinya, segala kemungkinan masih bisa akan berubah. 

"DPP PKS masih mencermati semua perkembangan yang ada untuk memutuskan dalam waktu yang singkat," kata dia.

 

Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

 

 

 

Anies Baswedan pekan lalu menyatakan kesiapannya untuk menjadi cagub DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. Pernyataan itu disampaikan Anies di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, yang telah mendeklarasikan Anies sebagai cagub DKI waktu. 

Anies mengaku akan menerima amanah yang telah diberikan oleh PKB. Menurut dia, tugas untuk menjadi cagub DKI Jakarta merupakan sebuah amanah yang besar. Namun, amanah itu bukan sesuatu yang berat apabila dilakukan bersama-sama. 

"Saya dengan rasa hormat, rasa terima kasih, menerima amanah yang diembankan kepada kami," kata dia dalam sambutannya di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (14/6/2024).

 

Ia menilai, DPW PKB DKI Jakarta telah mendobrak untuk mengusungnya. Ia berharap, akan lebih banyak lagi partai yang bergabung bersama dalam Pilkada DKI Jakarta.

Anies mengatakan, PKB tak bisa berjalan sendiri untuk mencalonkan gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta. Karena itu, pihaknya akan menjangkau lebih banyak pendukung.

"Sekali lagi, terima kasih untuk kepercayaannya, terima kasih untuk amanahnya. Bismillah, kita berjuang untuk Jakarta," kata dia.

 

Pakar Komunikasi Politik Anthony Leong menilai keinginan  Anies Baswedan untuk maju kembali sebagai cagub DKI Jakarta di Pigub Jakarta 2024 sebagai hal yang wajar. Keputusan itu, menurut Anthony dinilai sebagai strategi untuk menjaga eksistensi Anies di panggung politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.

"Wajar jika Anies Baswedan ingin maju lagi di Pilkada Jakarta 2024 untuk periode keduanya. Anies masih butuh panggung untuk kembali berlaga dalam Pilpres 2029," kata Anthony di Jakarta, Ahad lalu.

Anthony menjelaskan beberapa alasan mengapa Anies berambisi kembali berlaga di Pilkada Jakarta. Menurutnya, ada beberapa faktor strategis yang mendasari langkah ini.

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) mengungkapkan, tiga alasan utama mengapa Anies memilih langkah ini. Pertama, Anies membutuhkan panggung politik selama lima tahun ke depan untuk menjaga relevansinya menjelang Pilpres 2029. Menurutnya, tanpa panggung tersebut, Anies berisiko tenggelam dalam dinamika politik yang cepat berubah.

Kedua, prestasi dan keberhasilan dalam periode kedua sebagai Gubernur Jakarta akan memperkuat posisinya untuk kembali bertarung di Pilpres 2029. Menurut Anthony, hanya ada dua posisi strategis yang bisa membuat Anies tetap menjadi pusat perhatian publik, yakni sebagai menteri di kabinet Prabowo atau kembali sebagai Gubernur Jakarta.

"Meskipun peluangnya masih terbuka, rasanya sulit bagi Anies masuk kabinet Prabowo. Pilihan politik paling realistis saat ini adalah menjadi Gubernur Jakarta lagi karena modal politiknya di Jakarta masih kuat," jelas Anthony.

Ketiga, Anies harus menjaga statusnya di media darling selama lima tahun ke depan. Jika berhasil membangun citra positif dan menunjukkan prestasi dalam melayani publik melalui kebijakan yang pro-rakyat, Anies akan lebih mudah maju lagi dalam Pilpres 2029. 

"Apalagi jika Anies berhasil membangun citra positif dan meningkatkan prestasi dalam melayani publik melalui kebijakan pro-rakyat. Ini akan memudahkannya maju pilpres lagi," ucap Anthony. 

Semua faktor ini mendorong Anies untuk kembali berlaga di Pilkada Jakarta 2024 setelah kekalahannya di Pilpres. Menurut Anthony, seseorang harus tetap berada dalam magnet politik dan tidak boleh lepas dari sorotan publik selama lima tahun mendatang untuk menjaga modal politiknya menuju 2029.

Dengan langkah ini, Anies Baswedan berupaya memastikan dirinya tetap berada di panggung politik nasional, menjaga eksistensi dan mempersiapkan diri untuk pertarungan Pilpres 2029 yang akan datang.

Peneliti politik senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro juga menilai Anies Baswedan kembali membidik kursi Gubernur Jakarta dengan mengikuti Pilkada Jakarta 2024, sebagai modal untuk ikut kembali di Pilpres 2029. Dalam perspektif politisi, Siti menilai Anies memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut demi mempertahankan pamornya dalam beberapa tahun mendatang.

"Kalau sudah tidak menjabat dan sebagainya mungkin dilupakan, selain itu Anies juga kan bukan ketua umum partai politik, dia kan perseorangan," katanya, pekan lalu. 

Di samping itu, Siti juga berpendapat, bahwa Jakarta akan tetap menjadi barometer politik nasional dalam beberapa waktu ke depan walaupun ibu kota telah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Baru-baru ini, nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep pun diisukan bakal mendampingi Anies sebagai bakal calon wakil Gubernur Jakarta.

"Tapi kan belum tentu seperti itu, seperti menyongsong Pilpres ada koalisi yang bubar, yang dijodohkan bubar, ini hanya baru simulasi saja," katanya.

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 
Berita Terpopuler