Respons Rasulullah pada Kelakuan 'Unik' Arab Badui

Usai menyalami Rasulullah SAW, orang Arab Badui ini buang air pada tembok masjid.

Agung Sasongko/Republika
Respons Rasulullah pada Kelakuan Unik Arab Badui. Foto - Masjid Nabawi.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW dan sejumlah sahabat sedang berada di dalam Masjid Nabawi. Tiba-tiba, seorang Arab badui datang dan mengucapkan salam dengan nada tinggi.

Belum selesai salam itu dijawab oleh seisi masjid, dengan santainya lelaki badui ini berjalan masuk. Ia kemudian duduk di dekat Nabi SAW dan berdoa dengan suara yang sangat keras, “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad! Janganlah Engkau mengampuni seorang pun selain kami berdua!”

Mendengar itu, Rasulullah SAW tertawa. “Sungguh, engkau telah menghalangi banyak orang,” ujar beliau kepada orang badui ini. Maksudnya, beliau hendak menyampaikan, janganlah berdoa kebaikan untuk segelintir orang saja, apalagi doa itu diucapkan dengan suara keras.

Tidak berhenti di situ. Setelah menyalami Nabi SAW dan beberapa sahabat di dekat beliau, pria badui tersebut bangkit dan berjalan menuju sebuah sudut Masjid Nabawi. Tiba-tiba, ia mengeluarkan “barangnya” dan melakukan buang air kecil pada tembok masjid itu.

Seketika, seluruh sahabat Nabi yang menyaksikannya merasa marah. Mereka pun hendak menyergap orang badui ini. Namun, dengan cepat Rasulullah SAW memberikan isyarat kepada mereka agar tetap pada tempat masing-masing.

Kemudian, beliau sendiri yang menghampiri lelaki badui itu dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya masjid ini tidak untuk buang air kecil di dalamnya. Masjid ini dibangun untuk orang-orang berzikir kepada Allah dan shalat.”

Nabi SAW lalu memerintahkan seseorang untuk menyiramkan air pada dinding bekas air pipis itu. Maka pulanglah orang badui tersebut ke rumahnya dengan aman, sembari “membawa” nasihat berharga dari Rasulullah SAW tentang pentingnya kebersihan.

Baca di halaman selanjutnya...

Baca Juga

Di lain kesempatan, beliau bahkan pernah menjadi korban dari perilaku orang badui yang “kasar.” Suatu hari, Nabi SAW sedang berjalan bersama Anas bin Malik. Langkah kaki mereka terhenti karena mendengar suara orang memanggil dari arah belakang.

Saat sedang menoleh ke arah sumber suara, Anas sangat terkejut. Ia melihat seorang Arab badui tiba-tiba menarik dengan keras selendang yang sedang dipakai Rasulullah SAW.

“Aku melihat leher Rasulullah SAW tercekik. Selendang itu membekas pada lehernya karena tarikan yang keras oleh lelaki ini,” kata Anas menuturkan kisahnya.

Nabi SAW tidak marah. Malahan, beliau tersenyum ke arah pria tersebut.

“Ya Rasulullah, berikanlah kepadaku harta Allah yang ada padamu ini!” kata si Arab badui sambil tetap menarik paksa selendang Nabi SAW.

Beliau kemudian membuka lilitan selendang itu, dan memberikan benda tersebut kepadanya. 

 
Berita Terpopuler