Hizbullah Bombardir Barak Militer Israel dengan Roket Falaq-2, Korban Berjatuhan

Media Israel mengonfirmasi kebakaran di Misgav Am akibat rudal dari Lebanon.

Tangkapan Layar/VOA
Serangan udara Hizbullah pekan ini menyebabkan kebakaran besar di Israel bagian utara. M
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Kelompok Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, kembali melancarkan operasi militer yang menargetkan tentara Israel di perbatasan, Sabtu (8/6/2024). Serangan tersebut dilakukan untuk membalas agresi militer Israel di desa-desa Lebanon wilayah selatan selatan, dan untuk mendukung rakyat Palestina dan Perlawanan di Jalur Gaza.

Baca Juga

Hizbullah juga melakukan aksinya sebagai pembalasan atas serangan Israel baru-baru ini yang menargetkan kota Markaba dan Aitaroun. Sebagai catatan, Al-Mayadeen melaporkan, dua warga negara Libanon tewas sementara lainnya luka-luka saat Israel menyerang Aitaroun.

Kelompok perlawanan menargetkan barak milik intelijen militer pendudukan Israel di pemukiman Misgav Am dengan rentetan tembakan roket Falaq-2. Hizbullah langsung menghantam gedung tersebut. Barak itu diketahui hancur dan terbakar. Serangan tersebut diyakini berdampak pada jatuhnya korban dari pihak Israel yang berada dalam barak tersebut. 

Selain itu, Perlawanan menargetkan bangunan lain yang digunakan oleh pasukan pendudukan Israel di pemukiman Metula dengan senjata yang tepat, sehingga menimbulkan serangan langsung. Perlawanan juga menargetkan bangunan lain yang digunakan oleh pasukan pendudukan di pemukiman Kfar Yuval dengan menggunakan roket. Operasi ini merupakan respons terhadap serangan terhadap kota Khiam di Lebanon.

Perlawanan juga menargetkan sekelompok pasukan pendudukan Israel yang menyerang dengan peluru fosfor dan membakar hutan di seberang kota Ramya dengan senjata roket, sehingga menghasilkan serangan langsung.

Sementara itu, Perlawanan Islam di Lebanon mengumumkan syahidnya dua anggotanya yang terbunuh dan naik di jalan menuju al-Quds: Ahmad Ali Yusuf (Sadeq), dan Radwan Ali Issa, (Bilal), lapor Al-Mayadeen.

Sebaliknya, media Israel mengonfirmasi terjadinya kebakaran di Misgav Am setelah dua rudal anti-tank diluncurkan dari Lebanon ke arahnya. Media Israel melaporkan bunyi sirene di pemukiman Beit Hillel, HaGoshrim, Kfar Yuval, Kiryat Shmona, Tel Hai, Ramot Naftali, dan Yiftah di wilayah utara Palestina yang diduduki.

Serangan Israel terus berlanjut..

 

Serangan Israel terus berlanjut

Pada saat yang sama, serangan Israel terhadap desa-desa dan kota-kota di Lebanon selatan terus berlanjut. Serangan musuh menargetkan kota Aitaroun, mengakibatkan kematian seorang warga sipil dan melukai dua lainnya. Serangan pendudukan menargetkan kota Houla, daerah antara kota Shihin dan Majdal Zoun, dan lingkungan barat kota Khiam, sementara tembakan artileri Israel menargetkan pinggiran kota Kafr Hamam, seperti dilansir koresponden Al-Mayadeen di selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (5/6/2024) menyatakan peringatan keras kepada gerakan Hizbullah. Netanyahu menegaskan kesiapan Israel untuk melancarkan aksi besar di perbatasan dengan Lebanon.

Pengendara motor melintas di dekat mural wajah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Grogol, Jakarta, Senin (3/6/2024). Mural yang dibuat oleh Komunitas Berkemas tersebut sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada warga Palestina atas serangan pasukan Israel ke kota Rafah. - (Republika/Putra M. Akbar)

Peringatan Netanyahu disampaikan saat berkunjung ke permukiman di bagian utara kota Kiryat Shmona di utara Israel yang menghadapi serangan Hizbullah belakangan ini."Kami siap untuk (melancarkan) tindakan yang sangat kuat di utara (menghadapi Lebanon)," ucap Netanyahu dalam pernyataannya di media sosial X yang disertai dengan video kunjungannya tersebut.

Dalam kunjungan itu, Netanyahu juga bertemu Brigade 769 Angkatan Darat Israel untuk membahas situasi operasional di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.Sementara itu, radio angkatan darat Israel melaporkan bahwa Pemerintah Israel menyetujui pemanggilan 50.000 tentara cadangan untuk mewaspadai potensi eskalasi di front Lebanon.

 
Berita Terpopuler