Israel Dibantu Tim Amerika Bebaskan 4 Sandera di Nuseirat, 200 Warga Palestina Terbunuh

Israel tidak membedakan warga sipil atau pejuang Hamas saat pembebasan sandera.

Associated Pres
Pemboman Israel terhadap sekolah di kamp Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis (6/6/2024).
Rep: Teguh Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Militer Israel dengan dukungan AS menggelar operasi pembebasan sandera tawanan Hamas di Kamp Nuseirat. Operasi tersebut menewaskan lebih dari 200 warga Palestina.

Baca Juga

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Axios bahwa 'jaringan' AS di Israel telah mendukung upaya penyelamatan para tawanan warga Israel tersebut. 

CNN melaporkan bahwa seorang pejabat AS menyebut jaringan Amerika yang terlibat adalah tim selama ini bertugas mendukung Israel sejak 7 Oktober dengan pengumpulan informasi.  Tidak ada pasukan AS di lapangan, selama operasi hari Sabtu. 

Pada Sabtu, tentara Israel menargetkan infrastruktur Hamas di daerah Nuseirat di utara kota Deir al-Balah. Operasi tersebut menimbulkan banyak korban jiwa. 

Menurut kantor media pemerintah Palestina di Gaza jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza tengah mencapai sedikitnya 210 orang, dan 400 lainnya luka-luka.

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa sejumlah besar warga Palestina yang tewas dan terluka telah tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

“Penjajah telah memusnahkan kamp pengungsi Nuseirat. Warga sipil yang tidak bersalah dan tidak bersenjata dibom di rumah mereka. Saya belum pernah melihat hal seperti ini. Ini adalah bencana,” kata Nidal Abdo, warga setempat, kepada Middle East Eye. 

Abdo menuturkan, ia datang dari kamp ke rumah sakit dengan berjalan kaki. Ia melihat anak-anak terbunuh saat melarikan diri dari kamp tersebut.  "Nuseirat sedang dimusnahkan. Itu adalah neraka."

Hamas mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu yang mengutuk keterlibatan AS dalam operasi tersebut. 

“Partisipasi Amerika dalam operasi kriminal yang dilakukan hari ini membuktikan sekali lagi keterlibatan pemerintah Amerika, partisipasi penuh mereka dalam kejahatan perang yang dilakukan di Jalur Gaza, [dan] kepalsuan pernyataan mereka mengenai isu tersebut. Situasi kemanusiaan dan keprihatinannya terhadap kehidupan warga sipil.”

Nama empat sandera

 

 

Hamas mengatakan bahwa pengumuman pembebasan sejumlah tahanan di Gaza, tidak akan mengubah “kegagalan strategis Israel di Jalur Gaza setelah delapan bulan pembantaian, genosida, pengepungan dan kelaparan. 

“Perlawanan kami yang gagah berani masih mempertahankan kekuatan terbesar yang dimilikinya, dan mampu meningkatkan jumlah tahanan,” kata pernyataan itu. 

Empat tawanan Israel yang diselamatkan bernama Noa Argamani, Almog Meir Jan, Andrey Kozlov dan Shlomi Ziv. Keempatnya, yang dilaporkan dalam keadaan sehat, dibawa ke rumah sakit Tel Hashomer untuk evaluasi lebih lanjut. Keempatnya ditangkap oleh Hamas pada 7 Oktober dari festival musik Supernova.

Gambar pada Sabtu menunjukkan Argamani memeluk ayahnya setelah dibebaskan.

“Operasi heroik yang dilakukan tentara Israel yang membebaskan dan membawa pulang Noa Argamani, Shlomi Ziv, Andrey Kozlov, dan Almog Meir Jan adalah kemenangan yang ajaib,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.

Serangan Hamas pada 7 Oktober menyebabkan 1.171 orang tewas dan ratusan warga Israel dibawa ke Gaza. Sebanyak 116 dari 251 orang yang ditangkap diyakini masih ditahan di Gaza.

Awal pekan ini, militer Israel mengumumkan telah memverifikasi kematian empat warga Israel yang ditahan oleh Hamas. Hal itu berdasarkan informasi intelijen yang baru diperoleh. 

Menurut harian Israel Haaretz, tentara Israel sedang memeriksa apakah mereka dibunuh oleh kelompok tersebut. Keempat tawanan tersebut diketahui masih hidup saat memasuki Gaza.

Chaim Peri, 79, Amiram Cooper, 84, Yoram Metzger, 80, dan Nadav Popplewell, 51, diyakini bersama di daerah Khan Younis dan meninggal bersama beberapa bulan lalu.

Pada bulan Desember, Hamas menerbitkan video Peri, Cooper dan Metzger masih hidup. Kemudian pada bulan Maret Hamas mengatakan bahwa ketiganya terbunuh oleh serangan Israel. "Jenazah keempat orang tersebut ditahan oleh Hamas," kata tentara Israel.

Jumlah total tawanan yang kematiannya telah dikonfirmasi kini mencapai 43 orang.

 
Berita Terpopuler