Kawasan Badui Dipadati Wisatawan Pascatradisi Seba

Pemda setempat menargetkan kunjungan wisatawan ke Badui 1,5 juta orang pada 2024.

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Wanita Suku Badui melintas di depan rumah permukiman Badui (ilustrasi). Kawasan permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak dipadati wisatawan setelah tradisi Seba.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kawasan permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak dipadati wisatawan dari berbagai daerah di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Kondisi ini terjadi setelah masyarakat Badui melakukan tradisi Seba.

Baca Juga

"Kita bersama rombongan ke sini untuk menikmati panorama alam Badui juga melihat langsung kehidupan masyarakat adat Badui," kata Hendrawan (40), wisatawan berasal dari DKI Jakarta ditemui di kawasan Badui, Kabupaten Lebak, Banten, akhir pekan lalu.

Kunjungan wisatawan ke pemukiman masyarakat Badui bersama rombongan kerja yang kedua kali dan cukup melelahkan perjalanan menuju kawasan Kampung Badui Dalam yaitu Cibeo. Perjalanan menuju Kampung Badui Dalam dari Terminal Ciboleger menempuh waktu empat jam dengan melintasi pegunungan, perbukitan yang banyak curam, dan tebing.

Setiap anggota rombongan menggunakan tongkat untuk membantu berjalan kaki melewati jalan setapak ke Kampung Badui Dalam. "Kami berangkat hari Sabtu (1/6/2024) dan pulang Ahad sore dengan melelahkan juga menyenangkan selama perjalanan di kawasan pemukiman Badui," katanya.

Dirinya bersama rombongan kerja berjumlah 10 orang mengunjungi kawasan wisata Badui karena ingin menikmati panorama alam dan melepaskan kepengapan di Jakarta. Ia mengaku kunjungan wisata ke Badui sebagai melelahkan akan tetapi suasananya menyenangkan.

"Kami sendiri sangat kecapaian menempuh perjalanan empat jam dengan kondisi perbukitan dan pegunungan, tetapi menyenangkan," kata dia.

Wisatawan lainnya, Seli (23), yang warga Bogor, Jawa Barat mengaku mengunjungi kawasan pemukiman Badui sudah beberapa kali karena panorama alam masih asli dan memberikan ketenangan, kenyamanan, serta kegembiraan. Selain itu, juga masyarakat Badui bersikap baik, damai, rukun, sederhana sehingga saling menghormati dan menghargai.

Oleh karena itu, dirinya bersama teman kuliah ditemani warga Badui berjalan kaki menebus hutan, melintasi jalan setapak menuju pemukiman Badui Dalam maupun jembatan gantung Kadu Gajah. "Kami mengunjungi Kampung Badui Dalam menempuh perjalanan empat jam dari Terminal Ciboleger sangat melelahkan, namun menyenangkan," kata dia.

Sarpin, petugas pencatat tamu di Posko Kadu Ketug Ciboleger, Kabupaten Lebak mengaku wisatawan memadati pemukiman Badui sejak Sabtu (1/6/2024) dan Ahad, sekitar 20 ribu orang. Kebanyakan mereka datang bersama rombongan tempat bekerja, pelajar, mahasiswa, dan lingkungan RT dan RW. 

"Kami minta wisatawan agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Luli Agustina mengatakan pemerintah daerah menargetkan kunjungan wisatawan ke pemukiman kawasan Badui 1,5 juta orang, terdiri atas 1 juta wisatawan nusantara dan 500 wisatawan mancanegara. "Kami berharap target kunjungan wisatawan tahun 2024 itu bisa terealisasi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

 

 
Berita Terpopuler