Doa Istimewa di Waktu Mustajab

Setiap Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa.

Republika/Putra M. Akbar
Berdoa. Ilustrasi
Red: Erdy Nasrul

Oleh : Abu Hasan Mubarok*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki keinginan dan harapan, bahkan setiap subjek hukum pun memiliki cita-cita dan tujuan pendirian. Bagi Lembaga, keinginan, cita-cita dan harapan itu disatukan dalam konsep visi dan misinya.

Baca Juga

Manusia sadar, dengan segala keterbatasan dan kemampuan dirinya akan kekuatan untuk mewujudkan mimpinya. Manusia hidup dengan cita-cita, begitupun lembaga, terus berkarya dengan cita-citanya. Bagaimana cara untuk mewujudkannya? Sementara dia harus tetap hidup dengan dinamikanya.

Dalam Islam, cara dan sekaligus bagian dari perintah agama adalah dengan cara berdoa. Doa adalah senjatanya orang-orang yang beriman, sebagaimana cangkul adalah senjatanya petani, jaring dan jala adalah senjatanya para nelayan, dan pulpen adalah senjatanya para pejabat.

Dalam hal berdoa, ada ketentuan dan peraturan yang harus ditaati. Mengapa demikian? Karena Ketika seorang hamba berdoa, sesungguhnya dia sedang berkomunikasi dan meminta kekuatan serta izin untuk mewujudkan cita-cita dan keinginannya.

Di sana ada aturan, ketentuan, adab dan tata caranya bagaimana berkomunikasi dengan Allah swt. Apa saja aturan itu dan adab-adabnya.

Waktu yang mustajab

Ketika hamba berdoa kepada Allah swt, sungguh Allah swt juga telah menunjukan tata cara dan ketentuan yang harus dijalani agar potensi dikabulkannya doa, jauh lebih deka daripada tertolaknya. Salah satunya adalah memilih waktu dalam hal berdoa.

Sesungguhnya banyak waktu yang telah Allah swt tentukan tepat untuk dimanfaatkan untuk berdoa. Salah satunya adalah antara adzan dan iqomat.

Adzan itu sendiri adalah seruan panggilan untuk sholat, sementara iqomat adalah bacaan sebagai tanda bahwa sholat akan segera dilaksanakan.

Para ulama membagi dua kategori tentang waktu antara adzan dan iqomat ini. Pertama, sholat sendirian, kedua, sholat berjamaah. 

Dalam keadaan sholat sendirian, maka yang lebih utama adalah sholat ketika masuk waktu awal sholat. Sebagaimana hadits Riwayat Ummu Farwah Ra berkata, Rasulullah saw ditanya tentang amalan yang paling utama? Lalu Rasulullah saw menjawab, “sholat di awal waktunya”. (HR Abu Daud dan Ibnu Huzaimah).

Adapun dalam hal sholat berjamaah, maka sholat diukur dengan waktu di mana manusia bisa berkumpul secara kebiasannya, tapi jangan sampai keluar dari waktu ikhtiyari dalam sholat. Apakah waktu ikhtiyari dalam sholat itu?

Waktu ikhtiyari dalam sholat itu menyesuaikan tanda-tanda alam sesuai dengan kelima waktu tersebut. Salah satu contohnya adalah waktu ikhtiyari untuk sholat Ashar adalah ketika bayangan suatu benda lebih sedikit dari benda tersebut, ini menurut pendapat mayoritas ulama, sedangkan menurut dua sahabat Abu Hanifah, Malikiyah dan Sebagian Hanabilah, waktu ikhtiyari sholat asar adalah ketika permulaan matahari menguning.

Yang mendasari pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah RA;

كان رسول الله صلى الله صلى الله عليه وسلم يصلي الظهر بالهاجرة، والعصر والشمس نقية، والمغرب إذا وجبت الشمس، والعشاء أحياناً يؤخرها وأحياناً يعجلها.. إذا رآهم اجتمعوا عجل، وإذا رآهم أبطأوا أخر

Artinya: adalah Rasulullah saw sholat Zhuhur ketika panas Terik, sholat Ashar ketika matahari cerah, sholat Maghrib ketika matahari telah tenggelam, dan sholat Isya terkadang diakhirkan dan terkadang didahulukan. Apabila kalian telah melihat orang-orang sudah berkumpul, maka segerakanlah. Dan bila orang-orang mengakhirkan, maka perlambatlah. (HR. Bukhari Muslim).

Juga hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik RA berkata;

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا اشتد البرد بكر بالصلاة، وإذا اشتد الحر أبرد بالصلاة.

Artinya: Adalah Rasulullah saw apabila dingin menggigil, maka beliau segerakan sholatnya, dan bila panas menyengat, maka beliau akan dinginkan. (HR. Bukhari)

Lantas kapan waktu yang mustajab berdoa?

Sesungguhnya ada keterangan yang menyebutkan bahwa doa dalam waktu ini ada beberapa, yaitu: 1) doa sebelum adzan, 2) doa ketika adzan, 3) doa antara adzan dan iqomat, dan 4) doa ketika adzan, 5) doa sesudah iqomat.

Dalam hal ini, penulis akan menampilan satu riwayat terkait kedudukan doa antara adzan dan iqomat. 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA dari Rasulullah saw bersabda:

الدُّعاءُ بين الأذانِ و الإقامةِ مُستجابٌ ، فادْعوا

Artinya: Doa antara adzan dan iqomat itu mustajab, maka berdoalah. HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ahmad, Abu Ya’la. Derajat hadits ini adalah sahih

Dari Riwayat Anas bin Malik RA ini ada bebearpa pelajaran penting, yaitu:

1. Waktu mustajab doa itu di antara adzan dan iqomat. 

2. Perintah untuk berdoa di waktu tersebut dengan shigot amar.

Doa Super Mustajab

Doa super mustajab yang dimaksud adalah doa dengan asmul husna. Karena doa jenis ini adalah yang langsung diperintahkan oleh Allah swt dalam firman-Nya. Lihat firman Allah swt dalam surat al ‘Araf ayat 180.

(وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَاۤءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ) 

dan milik Allah adalah nama-nama yang baik, maka berdoalah dengan nama-nama tersebut.

Salah satu keutamaan asmaul husna adalah sebagaimana telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, dari Rasulullah saw bersabda: 

"إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنَّهُ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ"

Sesungguhnya Allah memiliki sembilanpuluh sembilan nama, (genap) serratus kurang satu, maka barang siapa menghitungnya, niscaya akan masuk surga, Allah itu ganjil dan suka pada yang ganjil. (HR. Bukhari, derajat hadits ini sahih). 

Ketika Ibnu ‘Arabi menjelakan ayat dan hadits ini, maka beliua RA katakana:

وَهَكَذَا، رَتِّبْ دُعَاءَكَ تَكُنْ مِنَ الْمُخْلِصِينَ

Artinya: dan begitulah, susunlah doamu, niscaya kalian termasuk orang-orang yang ikhlas.

Dalam hal ini ada susunan dzikir asmaul husna dengan doanya. Salah satunya adalah yang telah disusun oleh Drs. H. Amdjad al Hafidz, Bsc. M.Pd. semoga Allah memberikan karunia dan amal saleh yang banyak seiring dengan dilantunkannya dzikir dan doa yang beliau susun. Doa yang terbaik untuk beliau dan keluarga serta keturunannya.

Doa super mustajab dengan susunan dzikir dan doa, serta penggunaan di waktu yang mustajab, salah satunya yaitu waktu antara adzan dan iqomat merupakan perpaduan yang akan menghantarkan setiap orang pada cita-citanya, dan setiap Lembaga pada visi dan misinya.

 

Zawiyah Nipah-Nipah, 12 Mei 2024

 

*Ketua Umum MUI Penajam Paser Utara

 

 
Berita Terpopuler