Koeman Kecewa Berat Belanda Tampil Buruk Lawan Austria di Piala Eropa

Austria menaklukkan Belanda 3-2 untuk menjuarai Grup D Euro 2024.

AP Photo/Ebrahim Noroozi
Pelatih Belanda Ronal Koeman mengawasi timnya dalam pertandingan melawan Austria di Euro 2024.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Belanda Ronald Koeman kecewa berat melihat penampilan timnya saat menghadapi Austria pada laga terakhir Grup D di Olympiastadion, Berlin. Dalam posisi lebih diunggulkan, Oranje justru terkapar, takluk dengan skor 2-3 dari Austria dalam laga yang berakhir Rabu (26/6/2024) dini hari WIB.
"Saya yang bertanggung jawab pada akhirnya. Saya membentuk tim ini karena saya pikir ini yang terbaik. Namun ternyata tidak demikian," kata Koeman selepas laga, dikutip Reuters.
Koeman juga mengaku kecewa pada dirinya karena Belanda memulai pertandingan dengan buruk. Namun di matanya, penampilan di bawah harapan itu hanya terjadi pada awal laga.
Ia mengaku paham Austria akan bermain dengan garis pertahanan yang tinggi. Jadi untuk menghentikan progresi lawan, Belanda harus menutup jalur operan Austria. Kemudian zona belakang harus dipertahankan.
"Namun, jika salah satu hal tersebut tidak terjadi, maka inilah yang akan Anda dapatkan. Selama pertandingan, saya juga mencoba untuk mengatakan bahwa para pemain bertahan tengah harus menjemput para pemain belakang yang muncul. Komunikasi juga merupakan salah satu hal yang buruk, terutama di awal pertandingan," kata Koeman.
Kapten Belanda Virgil van Dijk mengakui memulai pertandingan dengan lemah. Belanda kalah dalam penguasaan bola dan duel-duel dengan Austria. Oranje juga berada di belakang selama permainan babak pertama.
"Kami kekurangan energi. Kami membicarakannya saat turun minum. Hal ini tidak dapat dimengerti, di sebuah putaran final turnamen," kata bek Liverpool ini.
Van Dijk mengaku tidak memiliki penjelasan untuk hal ini sekarang. Menurut dia yang terpenting adalah Belanda harus melakukan lebih banyak lagi karena sudah menampilkan hal buruk.
"Jika kami ingin meraih sesuatu di Kejuaraan Eropa ini, sesuatu harus berubah dengan sangat cepat. Kami semua bertanggung jawab untuk ini," tegasnya
Penyerang Belanda Cody Gakpo juga mengaku tidak senang dengan performa dan hasil akhir timnya. Ia menyadari Belanda kurang tajam, terutama pada babak pertama.
"Kami tidak...

Baca Juga

"Kami tidak memulai dengan baik, tidak tajam. Kami tidak bisa bermain sepak bola. Babak kedua berjalan lebih baik, tetapi itu tidak cukup," kata Gakpo yang juga bermain untuk Liverpool.
Gelandang Belanda Jerdy Schouten menambahkan timnya tidak melakukan tekanan dengan baik, sehingga lapangan terlihat sangat besar. Austria, kata dia, mengambil keuntungan penuh dari itu.
"Itu tidak bagus secara taktik. Kami sering mengatasinya, tetapi kami tidak dapat memberikan tekanan. Mereka bermain sedikit berbeda dari pertandingan sebelumnya. (Marcel) Sabitzer lebih tinggi dan ketika saya mengikutinya, lini tengah menjadi sangat besar. Jika saya tidak melakukan itu, masalah akan muncul di tempat lain," kata dia.
Schouten menilai semua pemain Belanda tampil buruk. Ia merasa Koeman pantas saja mengganti seluruh starternya pada laga ini.
Di sisi lain, penyerang Austria Sabitzer menegaskan timnya tak seburuk anggapan orang karena bisa mengalahkan Belanda dan menjuarai Grup D. Namun untuk Austria, kata dia, yang terpenting lolos ke babak 16 besar.
"Kami berhasil melakukannya. Sekarang kami harus tenang, menjernihkan pikiran dan terus menyerang. Dalam sepak bola, banyak hal yang terjadi dengan cepat, Anda akan mengalami pasang surut. Saya pikir itu normal. Pertanyaannya adalah bagaimana Anda menghadapinya," kata dia.
Ia mengaku telah bekerja dengan sangat baik dalam beberapa hari terakhir. Rekan setimnya mendukungnya dengan sangat baik.
"Ketika Anda menang seperti itu, menjuarai grup, mencetak gol kemenangan, tidak ada yang lebih baik dari itu," ujar penyerang klub Borussia Dortmund yang menjadi man of the match laga ini.
Sabitzer mengaku memberikan segalanya untuk Austria. Ia selalu ingin membantu dengan assist dan gol demi kemenangan timnya.
"Anda dapat melihat bahwa kami melakukan rotasi di dalam tim dan tidak ada yang terlewatkan, semua orang tahu posisinya dan apa yang harus mereka lakukan," kata dia.

 
Berita Terpopuler