Dishub Bogor Mendata Halte-Halte Biskita Transpakuan yang Butuh Perbaikan

Dishub Kota Bogor mendata halte-halte Biskita Transpakuan yang membutuhkan perbaikan.

Republika/Shabrina Zakaria
Penumpang mengantre untuk naik ke bus Biskita Transpakuan di Halte Bappeda, Kota Bogor. Dishub Kota Bogor mendata halte-halte Biskita Transpakuan yang membutuhkan perbaikan.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Jawa Barat, melakukan pendataan halte-halte Biskita Transpakuan di wilayahnya yang memerlukan perbaikan dan pemeliharaan.

Baca Juga

Sekretaris Dishub Kota Bogor Dimas Tiko di Kota Bogor, Jumat (10/5), mengatakan, pihaknya berupaya melakukan perbaikan dan pemeliharaan agar halte angkutan umum itu berfungsi dengan baik dan rapi.

Pendataan dilakukan baik melalui evaluasi secara mandiri, maupun dari laporan masyarakat dan pengguna layanan transportasi massal Biskita Transpakuan seperti yang belum lama ini terjadi di Halte Sukasari.

“Teman-teman di teknis prasarana melakukan pengecekan di lapangan. Kadang ada yang laporan lampu hilang, vandalisme. Jadi teman-teman secara mandiri mengecat, ditinner,” jelasnya.

Dimas menyebutkan dari ratusan halte dan bus setop Biskita di Kota Bogor, 36 halte di antaranya merupakan wewenang dari Dishub Kota Bogor. Sehingga puluhan halte itu menjadi kewajiban Dishub pada pemeliharaannya.

“Kemarin ada sekitar 30 shelter kita intervensi minor. Misal vandalisme kita bersihkan, atap bocor kita benerin sedikit-sedikit,” ujarnya.

Di samping itu, lanjut Dimas, Dishub juga rutin berkomunikasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) ketika ditemukan ada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang singgah atau tidur di halte.

“Kemarin sampai ada halte dipakai tidur, menyimpan gerobak, itu alhamdulillah dinas terkait respornsif, datang ke lokasi dan intervensi lanjutan. Kami tupoksinya mengedukasi halte fungsinya apa peruntukannya,” kata Dimas.

Ia berharap halte-halte Biskita Transpakuan bisa dipasang CCTV untuk memudahkan pengawasan. Serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat pengguna Biskita.

“Perlu kita lakukan, cuma prosesnya kami juga perlu komunikasikan, direncanakan, perlu proses penganggaran. Kami nggak tahu ke depan mungkin ada CSR yang mau bantu kita. Insya Allah, karena itu sangat perlu,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kebersihan dan keamanan halte. Serta tak segan untuk melapor apabila ada fasilitas halte yang tidak berfungsi.

"Kami insya Allah aware dan komitmen bahwa keamanan dan kenyamanan utama, ditambah mengajak warga kota atau pengguna untuk sama-sama menjaga,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler