Kutip Ayat Taurat, Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Gaza Secara Total

Menteri Keuangan Israel sebut rakyat Palestina seharusnya sudah lama punah.

EPA-EFE/RONEN ZVULUN / POOL
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menkeu Bezalel Smotrich (kanan). Dalam pernyataannya yang beredar di media sosial, Smotrich menyerukan penghancuran total terhadap Gaza.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Keuangan Israel ​Bezalel Smotrich pada Selasa (30/4/2024) menyerukan "penghancuran total" di Jalur Gaza. Ia menargetkan Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis.

"Kita baca: Saya mengejar musuh-musuh saya dan menakuti mereka, saya tidak akan mundur sampai mereka musnah," kata Smotrich, pemimpin Partai Religius Zionisme, mengutip ayat kitab Taurat.

"Tidak ada pekerjaan setengah-setengah; Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis - penghancuran total," ujarnya dalam video yang beredar di media sosial.

Baca Juga


Seruan Smotrich itu muncul di tengah laporan mengenai kemungkinan tercapainya perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Di wilayah kantong Palestina itu, lebih dari 34.500 warga terbunuh dan ribuan lainnya terluka akibat serangan brutal Israel sejak Oktober tahun lalu.

"Ini tidak masuk akal, kita sedang bernegosiasi dengan pihak yang seharusnya sudah lama punah," kata Smotrich.

Menteri dari kubu sayap kanan itu juga menyerukan untuk menyerang kelompok Hizbullah Lebanon.

"Kemudian, dengan izin Tuhan, untuk melenyapkan kejahatan Hizbullah di utara, dengan izin Tuhan, untuk menyampaikan pesan nyata bahwa siapa pun yang melakukan kejahatan terhadap orang-orang Yahudi, seperti yang dilakukan orang-orang jahat ini terhadap kita, akan dihancurkan, akan dimusnahkan, dan itu akan bergema beberapa dekade ke depan," katanya.

Smotrich meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak tunduk pada tekanan untuk mengakhiri perang di Gaza.

"Ada surat perintah penangkapan di Den Haag (Mahkamah Internasional), ada tekanan Amerika, ada ketakutan akan sanksi, ada protes, dan ada berbagai perhitungan, dan kalian harus mengatakan kepada perdana menteri kalian: Semoga situasi Anda tidak lebih buruk daripada mereka."

Lebih dari enam bulan setelah Israel melancarkan perang, sebagian besar wilayah Gaza hancur. Sebanyak 85 persen penduduknya mengungsi di tengah kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menyengsarakan, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pengadilan itu pada Januari memerintahkan Israel berhenti melakukan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan diterima oleh warga sipil di Gaza.

 
Berita Terpopuler