Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Malaysia Airlines Batalkan Penerbangan KL-Sabah-Sarawak

Gunung Ruang telah tertidur selama 22 tahun.

BPBD Sitaro via AP
Gunung Ruang yang mengeluarkan lava cair panas saat meletus pada Rabu (17/4/2024). Erupsi gunung di Kepulauan Sanguine itu membuat penerbangan Malaysia Airlines dari dan ke Sabah-Sarawak terdampak.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia Airlines membatalkan sejumlah penerbangannya pada Kamis (18/4/2024) karena terdampak oleh erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. Malaysia Airlines mengatakan jadwal yang dibatalkan ialah penerbangan ke dan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KUL) ke Sabah dan Sarawak pada 18 April 2024.

Dalam pengumuman melalui akun media sosial resmi maskapai Malaysia itu, Malaysia Airlines mengatakan akan terus memantau perkembangan dengan cermat mengingat situasi terus berkembang. Informasi lebih lanjut mengenai pembatalan penerbangan akan diperbarui dan dikomunikasikan langsung kepada pelanggan yang terdampak.

Pada saat yang sama, maskapai itu berupaya untuk mengakomodasi penumpang yang terkena dampak pembatalan penerbangan dengan penerbangan alternatif setelah situasi semakin membaik.

Baca Juga

Malaysia Airlines juga mengimbau penumpang untuk memperbarui rincian kontaknya melalui situs web Malaysia Airlines untuk menerima pembaruan tepat waktu dari waktu ke waktu melalui email dan SMS. Keselamatan penumpang dan awak pesawat tetap menjadi hal terpenting bagi maskapai.

Sejumlah penerbangan ke dan dari Sabah ke Kuala Lumpur yang terdampak, yakni MH7420 (KUL-TWU), MH7421 (TWU-KUL), MH2612 (KUL-BKI), MH2621 (BKI-KUL), MH2710 (KUL-SDK), MH2711 (SDK-KUL), MH2610 (KUL-BKI), MH2611 (BKI-KUL), MH7404 (KUL-BKI), dan MH7405 (BKI-KUL).

Sedangkan penerbangan ke dan dari Sarawak ke Kuala Lumpur yang terdampak antara lain MH2520 (KUL-KCH), MH2513 (KCH-KUL), MH2542 (KUL-KCH), MH2543 (KCH-KUL), MH2574 (KUL-MYY), MH2575 (MYY-KUL), MH2742 (KUL-BTU), dan MH2743 (BTU-KUL).

Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara satu hingga 30 tahun. Pada 2002, Gunung Ruang juga mengalami erupsi eksplosif disertai awan panas yang mengakibatkan kerusakan lahan dan permukiman serta mengharuskan penduduk mengungsi ke tempat aman.

Setelah tertidur selama 22 tahun, Gunung Ruang kembali bangun dan memuntahkan berbagai material vulkanik mulai dari lava, gas, batu, hingga abu pada 16 April 2024 . Kini aktivitas kegempaan masih tinggi dan erupsi masih terjadi.

 
Berita Terpopuler