Pengamat Nilai Anies akan Terkesan Mencari Peruntungan Jika Kembali Nyagub di Jakarta

Anies dinilai sudah menjadi tokoh politik di tingkat nasional.

Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers usai open house Hari Raya Idulfitri di Pendopo Anies Baswedan, Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024) petang.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti

Baca Juga

Isu Anies Baswedan kembali melantai di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 kian berembus. Pengamat menilai, jika Anies benar-benar nyagub di Jakarta kembali setelah tidak menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, ia akan dianggap semata mencari peruntungan.

“Ya tuduhannya banyak, mencari peruntungan, turun kelas dari capres ke cagub lagi, pasti lawan-lawan politiknya akan mengembuskan isu-isu yang negatif kepada Anies,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin saat dihubungi Republika, Rabu (17/4/2024).

Ujang mengatakan, hal semacam itu tentu tidak aneh dalam politik. Terlebih, Anies memang telah memiliki sepak terjang yang cukup jauh di taraf nasional dengan menjadi kandidat dalam Pilpres 2024.

Kendati demikian, menurutnya, Anies dan partai politik yang mengusungnya nanti mesti memiliki pertimbangan yang matang jika memang serius untuk berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta 2024.

“Tentu kalau maju pun Anies mengkalkulasi kekuatan dirinya dan parpolnya. Kalau kalkulasinya menang berpasangan dengan siapa, ya mungkin maju. Tapi kalau misalnya kalah ya mungkin juga urung,” tuturnya.

Ujang menilai peluang Anies Baswedan untuk maju kembali di kontestasi Pilgub DKI Jakarta bakal fifty-fifty. Kemudian, Ujang mengatakan, keseriusan parpol dalam mengusung Anies juga mesti konsisten dan membangun koalisi.

“Kalau Nasdem saja kan mesti berkoalisi dengan partai lain, jadi 20 persen kekuatan di kursi DPRD-nya. Nasdem membuka peluang, ya tinggal partai-partai lain membuka peluang atau tidak, sehingga tiket pendaftaran 20 persen kursi di DPRD tercapai,” tuturnya.

“Jadi ya kita tunggu saja partai koalisi dan Anies apakah sungguh-sungguh mengusung Anies kembali. Apakah Koalisi Perubahan yang mengusung atau tidak kita lihat saja nanti perkembangan dinamikanya,” lanjutnya.

Sementara itu, saat ditanya kemungkinan lawan terkuat jika Anies nyagub lagi, Ujang mengaku belum bisa menilainya, meski sudah berseliweran beberapa nama yang digadang-gadang akan maju di Pilgub DKI Jakarta.

“Kalau sekarang kan belum kelihatan elektabilitas dari kandidat cagub DKI termasuk wagub. Karena belum kelihatan ya kita belum bisa melihat lawan terkuatnya yang mana. Saat ini kandidat-kandidat di Pilkada kan Anies, Ridwan Kamil, Sahroni, dan lain-lain, itu kan belum disurvei, belum kelihatan elektabilitasnya,” tuturnya.

Data dan Fakta Hasil Pemilu 2024. - (Republika)

 

Pengamat politik yang juga pendiri lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio menanggapi soal isu Anies Baswedan berpeluang untuk kembali maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024, seiring dengan adanya dukungan secara terbuka dari Partai Nasdem. Menurutnya, alih-alih kembali bertarung di tingkat daerah, Anies lebih baik fokus di tingkat nasional.

“Menurut saya nanti dulu lah kalau Anies (maju lagi di Pilgub) Jakarta ya, seperti mencari peruntungan dari gubernur, nyapres, eh nyagub (lagi),” kata Hendri saat dihubungi Republika, Rabu (17/4/2024).  

Menurutnya, Anies telah memiliki sepak terjang yang cukup jauh dengan berkontestasi di Pilpres 2024. Sehingga kurang pas jika ‘turun’ lagi ke tingkat wilayah atau daerah. Terlebih, dalam Pilpres 2024 Anies bersama dengan pasangan cawapresnya, Muhaimin Iskandar, mendapatkan suara yang terbilang tidak kecil yakni mencapai 40 juta suara rakyat Indonesia.

“Dia kan sudah jadi tokoh nasional, 24-25 persen pendukungnya, jadi itu saja dijaga menurut saya sih,” tuturnya.

Hendri menganggap Anies sebaiknya terus memfokuskan diri di pilpres daripada balik lagi di Jakarta. Hal itu meskipun saat ini sudah ada lampu hijau dari parpol tertentu dan ia memiliki peluang satu periode lagi menjadi Gubernur Jakarta. Artinya, bisa jadi Anies kembali maju di Pilpres berikutnya jika pada Pilpres 2024 ini kalah.

“Iyes (lebih baik fokus Pilpres),” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dikabarkan memberikan restu kepada Anies Baswedan, jika capres nomor urut 1 di Pilpres 2024 itu ingin mencalonkan diri menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

“Komunikasi sudah. Kita cek ombak sama Mas Anies, pada 18 Maret Pak Surya menyampaikan 'politik ini kan kartu enggak boleh mati, kalau Bung Anies mau maju Pilkada monggo Nasdem siap',” ungkap Willy menirukan dialog Surya Paloh dengan Anies, di Nasdem Tower, Senin (15/4/2024).

Namun Willy mengatakan, Nasdem telah memiliki beberapa kandidat yang akan diusung maju di Pilkada November 2024 mendatang. “Kalau di sini namanya mengerucut ya pasti lah Ahmad Sahroni, pasti lah Wibi Andrino, ya bisa jadi Anies Baswedan sendiri,” ujar Willy.

Lantas menurut penuturannya, pada saat bertemu dengan Surya Paloh, Anies menyampaikan dirinya ingin fokus terlebih dahulu pada sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Penyelesaian sengketa PHPU sendiri kini sudah berproses dan tinggal keputusan yang dijadwalkan pada Senin (22/4/2024). 

“Mas Anies menjawabnya: 'Saya akan menyelesaikan proses MK',” ujar Willy. 

Anies diketahui menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 yang lalu. Setelah purna, ia lantas dipinang dan dideklarasikan oleh Partai Nasdem untuk maju sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Lalu setelah dinamika yang terjadi, Nasdem, PKB dan PKS yang tergabung dalam Partai Koalisi Perubahan resmi mengusungnya bersama Muhaimin Iskandar ‘AMIN’ sebagai paslon nomor urut 01.

Setelah pencoblosan berlangsung pada 14 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan bahwa paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pilpres 2024 pada 20 Maret 2024. Paslon 01 AMIN dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD lantas menggugat mereka di MK. Kini proses jalur konstitusi tinggal menunggu keputusan MK pada Senin (22/4/2024) mendatang. Sembari proses gugatan di MK bergulir, banyak spekulasi yang bermunculan mengenai ke mana arah politik Anies ke depan. 

Anies pun masih enggan menanggapi soal dirinya yang diisukan kembali maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Hal itu meskipun Nasdem telah menyampaikan sikap terbuka untuk mendukungnya jika ia ingin maju lagi menjadi DKI 1. 

"Kita sekarang lagi menunggu MK," kata Anies usai agenda silaturahmi Lebaran dengan cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pendopo Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024). 

Anies menuturkan, proses MK hingga saat ini masih berlangsung, dan tinggal menunggu keputusan dari MK pada Senin (22/4/2024). Sehingga ia ingin merampungkan dulu prosesnya sampai akhir. 

"Jadi kita semua fokus di situ. Tuntaskan proses ini sampai akhir," ujar Anies.

Tiga Opsi Solusi Atasi Polusi Udara Jakarta - (Infografis Republika)

 

 
Berita Terpopuler