Ratusan Kerbau di OKI Mendadak, Diduga Terjangkit Virus Septiceimia Epizootica

Peternak diserukan memvaksinasi ternaknya agar tak kena virus septiceimia epizootica.

Antara/Yusuf Nugroho
Peternak menggiring kerbau (Ilustrasi). Ratusan ternak di OKI, Sumatra Selatan mati mendadak.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan menyebut ratusan kerbau di daerah itu mati mendadak diduga karena terjangkit virus septiceimia epizootica (SE). Pihaknya mencatat hingga 13 April 2024 jumlah kerbau mati mendadak sudah mencapai 431 ekor.

"Setelah dilakukan pengujian laboratorium terhadap dugaan keracunan di Balai Veteriner Lampung, hasilnya negatif, Tapi berdasarkan pemeriksaan fisik dan klinis menunjukkan gejala penyakit septiceimia epizootica," jelas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI, Dedy Kurniawan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Selasa (16/4/2924).

Dedy menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah konkret sejak menerima laporan dari masyarakat. Pihaknya melakukan penguburan terhadap bangkai kerbau, disinfeksi massal terhadap kandang kerbau, pengobatan serentak, dan vaksinasi.

Terkait kematian kerbau pascavaksinasi, Dedy mengatakan itu bisa saja terjadi. Kemungkinan besar ternak sudah terlebih dahulu terjangkit virus SE, namun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit.

Baca Juga

Menurut Dedy, meluasnya virus tersebut karena bangkai ternak kerbau yang terlambat dikubur. Di samping itu, terdapat pemotongan ternak yang sakit di sekitar lokasi kandang, pemindahan ternak dari daerah tertular ke daerah steril, serta lalu lintas penjualan kerbau yang intens.

Karena itu, Dedy mengimbau agar para peternak tetap memvaksinasi ternak mereka serta melakukan tindakan mitigasi supaya penyakit itu tidak menulari ternak lainnya. Ia menyebut, tidak ada efek samping pascavaksinasi.

"Upaya mitigasi di antaranya dengan memaksimalkan kebersihan kandang, menjaga pakan, pemberian multivitamin dan semacamnya untuk meningkatkan data tahan tubuh ternak," kata Dedy.

 
Berita Terpopuler