Iran Serang Israel, Pemimpin Dunia Desak Penurunan Ketegangan Timur Tengah

Para ahli mengatakan Israel mampu menetralisir sebagian besar rudal dan drone.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Kue yang menggambarkan bendera nasional Irak dan Amerika Serikat selama pertemuan antara Perdana Menteri Irak dan Menteri Pertahanan AS di Pentagon di Arlington, Virginia, AS, 15 April 2024.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menekankan perlunya mencegah eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Mereka mendesak pengekangan dan pengambilan keputusan rasional untuk menghindari ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah tersebut.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan pada Senin (15/4/2024) bahwa Timur Tengah berdiri di tepi tebing dan menyerukan de-eskalasi dalam konflik antara Israel dan Iran.

Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam sebagai tanggapan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Teheran di Damaskus yang menewaskan tujuh petugas Pengawal Revolusi Iran termasuk dua komandan senior. Israel tidak mengonfirmasi atau menyangkal tanggung jawab atas serangan udara pada 1 April di konsulat di ibu kota Suriah.

"Kami berada di tepi tebing dan kami harus menjauh darinya," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell kepada stasiun radio Spanyol Onda Cero.

Borrell mengatakan, dia mengharapkan tanggapan dari Israel terhadap serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi berharap hal itu tidak akan memicu eskalasi lebih lanjut. Dia mengatakan ada perpecahan besar dalam koalisi pemerintahan sayap kanan Israel antara kelompok garis keras yang menginginkan pembalasan sengit dan faksi yang lebih moderat dan masuk akal.

Faksi itu menganjurkan tindakan pembalasan, kata Borrell, tetapi dengan cara yang menghindari respons terhadap tanggapan tersebut.

Baca Juga

Selanjutnya...

Borrell, yang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Ahad malam, mengatakan Uni Eropa perlu memiliki hubungan terbaik dengan Iran meskipun ada sanksi yang dijatuhkan oleh blok tersebut terhadap Republik Islam atas sengketa program energi nuklirnya dan masalah lainnya.

“Adalah kepentingan semua orang agar Iran tidak menjadi negara nuklir dan Timur Tengah menjadi tenang," katanya, dilansir dari Arab News, Senin (15/4/2024).

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mendesak Israel tidak membalas setelah serangan drone dan rudal Iran. Cameron mengatakan Israel harus berpikir dengan kepala dan hati karena serangan Teheran hampir gagal total.

Serangan oleh lebih dari 300 rudal dan drone dari Iran hanya menyebabkan kerusakan kecil di Israel karena sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania. Serangan ini menyusul dugaan  serangan udara Israel di kompleks kedutaan besar Iran di Suriah pada 1 April.

"Saya pikir mereka sangat dibenarkan untuk berpikir bahwa mereka harus merespons karena mereka telah diserang, tetapi kami mendesak mereka sebagai teman untuk berpikir dengan kepala dan hati, untuk menjadi pintar dan juga tangguh," kata Cameron kepada BBC TV.

Dia mengatakan dia mendesak Israel untuk tidak meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Selanjutnya...

"Dalam banyak hal ini merupakan kekalahan ganda bagi Iran. Serangan itu hampir gagal total, dan mereka mengungkapkan kepada dunia bahwa mereka adalah pengaruh jahat di kawasan yang siap melakukan hal ini. Jadi harapan kami adalah tidak akan ada respon pembalasan,” katanya kepada Sky News.

Cameron mengatakan Inggris juga akan bekerja dengan sekutunya untuk mempertimbangkan penerapan lebih banyak sanksi terhadap Iran, dan mendesak Israel untuk kembali fokus pada menyetujui gencatan senjata dengan Hamas yang didukung Iran dalam perang Gaza.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Senin bahwa Prancis akan membantu melakukan segalanya untuk menghindari eskalasi di Timur Tengah. "Kami akan melakukan segalanya untuk menghindari kebakaran besar atau eskalasi," katanya kepada saluran berita BFMTV.

"Selama beberapa tahun sekarang kami telah memiliki pangkalan udara di Yordania untuk melawan terorisme. Wilayah udara Yordania dilanggar. Kami membuat pesawat kami lepas landas dan kami mencegat apa yang harus kami cegat," katanya.

Para ahli mengatakan Israel mampu menetralisir sebagian besar rudal dan drone. Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne pada Ahad mengatakan dia telah meminta kementerian luar negeri untuk memanggil duta besar Iran pada hari Senin untuk menyampaikan pesan ketegasan.

 
Berita Terpopuler