Baca Buku Anti Islam malah Bawa Wanita Polandia ini Bersyahadat Jadi Mualaf

Mualaf Paulina optimistis memilih Islam adalah jalan yang tepat.

Youtube
Mualaf Paulina
Rep: mgrol151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita Polandia, Paulina Grandure, memulai perjalanan rohaninya yang luar biasa setelah membaca sebuah buku anti-Islam. Dalam cerita yang menggugah hati, ia bercerita tentang perjalanannya menuju agama Islam yang ia temui secara tak terduga.

Baca Juga

Paulina, yang dulunya mempertanyakan agama dan keyakinannya, menggambarkan perjalanan spiritualnya sebagai suatu pencarian kebenaran yang dipicu oleh buku yang ia beli secara sembarangan di sebuah toko buku di Polandia. Meskipun buku tersebut berjudul anti-Islam, Paulina memutuskan untuk membacanya dengan pikiran terbuka.

"Saya sangat ingin tahu dan ingin tahu banyak hal," kata Paulina, menggambarkan keingintahuan bawaannya yang kuat. 

"Saya tidak puas dengan jawaban biasa yang saya dengar. Saya ingin mencari tahu sendiri,” ucapnya. 

Perjalanan Paulina dimulai dari keraguan terhadap agama yang dia anut sejak lahir, terutama setelah melihat perilaku beberapa orang religius di sekitarnya. Namun, ketika suaminya, yang juga seorang Muslim, menantangnya untuk mencari kesalahan dalam Islam, Paulina memutuskan untuk memahami agama itu lebih dalam.

"Saya mulai membaca Alquran secara online dan bertanya kepada suami saya tentang pertanyaan-pertanyaan saya," ungkap Paulina. 

"Dia mampu menjelaskan segala sesuatu dengan cara yang masuk akal, yang membuat saya terkejut,” ujarnya saat mendengar jawaban dari suaminya. 

Bermula dari buku

Meskipun awalnya skeptis, Paulina terkejut menemukan bahwa Islam sebenarnya memiliki banyak nilai dan ajaran yang masuk akal baginya. Namun, saat perjalanan pulang dari Polandia ke Inggris, buku yang ia beli tanpa sengaja membuka pandangan baru bagi Paulina.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

"Saya sangat kecewa ketika mengetahui bahwa buku itu adalah buku anti-Islam," kata Paulina. 

"Tetapi saya tetap membacanya, karena saya ingin melihat sudut pandang yang berbeda,” lanjutnya. 

Buku tersebut tidak hanya memicu keraguan Paulina terhadap Islam, tetapi juga memperdalam penelitiannya tentang agama tersebut. Meskipun ia awalnya yakin bahwa Islam adalah agama buruk, pandangannya berubah seiring dengan memahami lebih dalam nilai-nilai dan ajaran Islam. 

"Setiap hal yang saya pertanyakan kepada suami saya, dia mampu menjelaskan dengan cara yang membuat saya semakin yakin," ucap Paulina. 

"Saya menyadari bahwa saya tidak boleh hanya percaya pada apa yang orang lain katakan. Saya harus mencari tahu sendiri,” tambahnya.  

Saat dia mendalami agama Islam, Paulina menemukan bahwa Islam menantangnya untuk terus bertanya dan mencari kebenaran. Ini adalah perbedaan yang mencolok dengan keyakinan sebelumnya yang mengajarkan padanya untuk tidak mengajukan pertanyaan.

"Yang saya sukai tentang Islam adalah kebebasan untuk bertanya," jelas Paulina. 

"Saya tidak lagi merasa harus mengikuti secara membabi buta. Saya diajarkan untuk berpikir kritis dan mencari kebenaran sendiri,” tuturnya. 

Perasaan ketika mengucap syahadat

Ketika ditanya tentang momen pengucapan syahadatnya, Paulina menggambarkan perasaan damai dan kelegaan yang dia rasakan. Meskipun awalnya terkejut dengan keputusannya, dia yakin bahwa memeluk Islam adalah langkah yang benar baginya.

"Saya merasa seperti menemukan kedamaian yang selama ini saya cari. Sekarang, saya yakin bahwa saya melakukan hal yang benar,” kata Paulina dengan tersenyum.

Meskipun perjalanan Paulina tidaklah mudah, terutama dalam menghadapi keraguan dan tekanan dari lingkungannya, dia yakin bahwa memilih Islam adalah keputusan yang tepat.

"Saya menerima Islam untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang lain. Saya tidak lagi khawatir dengan pendapat orang lain, yang penting bagi saya adalah keselamatan dan kebahagiaan sendiri," tegasnya. 

Perjalanan Paulina adalah contoh nyata bahwa kebenaran tidak selalu ditemukan di permukaan. Kadang-kadang, itu memerlukan penggalian yang dalam dan penelitian yang hati-hati untuk menemukannya.  

 

Baginya, Islam bukanlah agama yang mengerikan seperti yang ia kira, tetapi sebaliknya, itu adalah jalan menuju kedamaian dan kebenaran yang sesungguhnya.

 
Berita Terpopuler