4 Gambaran Pengadilan Akhirat yang Diabadikan dalam Alquran

Alquran memberikan gambaran pengadilan akhirat

Pixabay
Ilustrasi Surga balasan di akhirat kelak. Alquran memberikan gambaran pengadilan akhirat
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Di antara penamaan akhirat adalah hari pembalasan. Pada hari itu kelak, setiap manusia akan menghadapi perhitungan atas segala yang dilakukan selama hidup di dunia.   

Baca Juga

Alquran dalam berbagai suratnya, memberikan gambaran tentang hari pembalasan tersebut, yaitu di antaranya: 

Pertama, setiap manusia akan maju sendiri-sendiri di hadapan pengadilan Allah Yang Maha adil, untuk mempertanggungjawabkan ucapan dan perbuatannya. Tidak akan ditemani siapapun, walaupun ia orang terdekatnya sekalipun.

Setiap manusia pada pengadilan akhirat nanti, tidak akan bisa menyewa pengacara, tidak pula didampingi keluarga, sanak saudara ataupun siapapun jua. 

Tak satupun di antara mereka yang dapat menolong kita sebagaimana halnya saat hidup di dunia. Setiap kita akan maju sendiri-sendiri di hadapan pengadilan Allah yang Maha Adil, untuk mempertanggungjawabkan ucapan dan perbuatan kita.

وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا Artinya: “Pada hari kiamat, setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri.” (QS Maryam [19]: 95).

Kedua, saat itu, mulut kita akan dibungkam dan dikunci rapat. Jikalau pada pengadilan dunia, lisan kita bisa berbicara, bersilat lidah, berkelit atau bahkan bisa berdusta, maka pada pengadilan akhirat nanti mulut ini akan terdiam, kelu dan tak bisa berucap, kendati hanya sepatah kata. Sebaliknya seluruh anggota tubuh kita dipersilahkan untuk bersaksi. Mata, telinga, tangan, kaki, bahkan kulit, semuanya berbicara membeberkan dan membuka apa yang pernah kita lakukan di dunia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ”.

Artinya: “Pada hari ini, Kami kunci mulut-mulut mereka, dan yang akan berbicara adalah tangan-tangan mereka, dan yang akan bersaksi adalah kaki-kaki mereka terhadap apa yang mereka kerjakan (dulu di dunia)”. QS. Yasin (36): 65.

Bahkan bumi tempat kita berpijak pun tidak ketinggalan untuk melaporkan kepada Allah jalla wa ‘ala tentang apa yang kita lakukan di atasnya.

“يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا . بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا”.

Artinya: “Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang demikian itu) padanya.” (QS Az-Zalzalah (99): 4-5).

Ketiga, keadilan hari itu akan dijunjung tinggi dan timbangan akan ditegakkan dengan sangat akurat. Tidak ada yang dapat berkelit, menyogok ataupun merubah keputusannya. Karena yang bertindak sebagai hakim di padang mahsyar nanti adalah Allah subhanahu wa ta’ala sendiri, Pencipta manusia dan alam semesta ini.

Tidak akan ada lagi sogok menyogok, beking membeking, kongkalikong maupun pasal-pasal karet, yang dapat ditafsirkan semau sendiri. Semuanya tunduk dan bertekuk lutut di hadapan kekuasaan dan keperkasaan Allah SWT.

 

Selihai apapun manusia mempermainkan hukum di dunia, dan walaupun mereka sering lepas dari pengadilan dunia, mereka tak akan pernah bisa melepaskan diri dari jeratan hukuman di pengadilan akhirat.

Di dunia boleh saja mereka bisa terhindar dari sel penjara. Namun, di akhirat mustahil mereka bisa lari dari hukuman dan azab Allah ‘azza wa jalla.

“وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا، وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا، وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ”

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.” (QS Al-Anbiya’: 47).

“يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ، لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ، لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ . الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ، لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ، إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ”

Artinya: “(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur dan menuju mahsyar); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman), “Kepunyaan siapakah kekuasaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang dilakukannya. Tidak ada yang dizalimi pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya.” (QS Ghafir (40): 16-17).

Keempat, pengadilan akhirat begitu menegangkan. Salah satu bekal utama yang kita bawa saat itu adalah amal salih yang kita tabung dan kumpulkan sedikit demi sedikit saat ini.

Adapun harta, jabatan, kedudukan, pangkat, keturunan, pengikut dan apapun yang dibanggakan di dunia ini, tidak akan berguna sama sekali saat itu.

“يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ” Artinya: “Pada hari (akhirat) tidak akan bermanfaat lagi harta dan anak-anak. Kecuali mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih”. QS. Asy-Syua’râ’ (26): 88-89.

Sungguh beruntung orang-orang yang berat timbangannya, dan merugilah orang-orang yang ringan timbangannya.

“فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ . وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآَيَاتِنَا يَظْلِمُونَ”

Artinya: ”Barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami”. QS. Al-A’raf [7]: 8-9.

 

Sumber: Pondok Pesantren Tunas Ilmu yang ditulis oleh Abdullah Zaen, Lc, MA

 
Berita Terpopuler