Merasa Lebih Tua tidak Awet Muda? Ternyata Tanda Kurang Tidur

Tidur memainkan peran kausal dalam perasaan seseorang ketika berusia lanjut.

Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur yang cukup dapat berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan. Dua penelitian baru menungkap bahkan tidur bisa menyebabkan seseorang merasa lima hingga 10 tahun lebih tua dari usia sebenarnya. 

Baca Juga

“Tidur memainkan peran kausal dalam perasaan seseorang ketika berusia lanjut,” tulis Leonie Balter, peneliti tidur di Stockholm University di Swedia dan penulis utama kedua studi tersebut, melalui email, dilansir dari CNN, Rabu (3/4/2024).

Masalah kesehatan dan mobilitas juga dapat menyebabkan perasaan geriatri sebelum waktunya. Namun dalam hal tidur, kondisi mengantuk ternyata bisa membuat orang menganggap diri sendiri sudah tua, menurut penelitian yang diterbitkan Selasa di jurnal Proceedings of the Royal Society B. 

“Kurang tidur menyebabkan rasa kantuk. Kantuk adalah keadaan motivasi penting yang membuat kita memprioritaskan tidur dan mengurangi tingkat energi kita,” ujarnya.

Kurangnya energi dan motivasi tentunya dapat menyebabkan perasaan lebih tua sekaligus membatasi kemampuan seseorang untuk tetap aktif secara fisik dan sosial, yang keduanya berkontribusi terhadap perasaan muda.

“Usia dapat dipahami dalam berbagai dimensi: kronologis, biologis, dan subjektif,” kata peneliti tidur Dr Chang-Ho Yun, seorang profesor neurologi di Seoul National University di Seongnam, Korea Selatan, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

“Secara keseluruhan, temuan ini menggarisbawahi pentingnya tidur yang cukup dalam mempertahankan usia subjektif muda, yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik,” tulis Yun melalui pesan elektronik.

Merasa muda adalah hal yang baik, menurut sains. Dalam penelitian, hal ini dikaitkan dengan hidup lebih lama, tingkat demensia yang lebih rendah, depresi yang lebih sedikit, dan sifat-sifat yang lebih positif seperti optimisme, harapan dan ketahanan, serta kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.

Faktanya, orang yang merasa lebih muda dari usianya cenderung memiliki otak yang cocok. Sebuah studi pada bulan Juni 2018 menemukan bahwa orang lanjut usia yang menganggap diri mereka lebih muda memiliki lebih banyak materi abu-abu di otak dan mendapat nilai lebih muda dalam tes usia otak.

Dua penelitian, hasil sama....

 

 

 

Dua penelitian, hasil sama

Balter dan rekan-rekannya melakukan dua penelitian. Salah satunya menguji seberapa baik 429 orang berusia antara 18 dan 70 tahun tidur di rumah mereka sendiri selama sebulan sebelumnya. Untuk setiap malam kurang tidur selama waktu tersebut, orang-orang dilaporkan merasa sekitar seperempat tahun lebih tua dari usia kronologis mereka.

“Perubahan suasana hati dan perasaan lelah juga berkontribusi terhadap perasaan subjektif terhadap penuaan,” kata Yun. 

Perubahan ini merupakan manifestasi khas dari kurang tidur dan dapat memperburuk rasa kantuk dan persepsi usia lanjut. Namun, jika orang tersebut tidur nyenyak selama sebulan, mereka rata-rata merasa hampir enam tahun lebih muda dari usia sebenarnya.

Kurang tidur yang parah

Studi kedua meminta 186 peserta yang sama untuk tidur di laboratorium selama dua malam, memastikan mereka tidak tidur lebih dari empat jam setiap malam. Pengalaman subyektif penuaan jauh lebih besar ketika orang mengalami kurang tidur seperti ini. Rata-rata, orang merasa hampir empat setengah tahun lebih tua dari usia sebenarnya.

Seberapa cepat seseorang dapat pulih dari kurang tidur dan mulai merasa lebih muda lagi?

Gangguan tidur pada usia 30-an dan 40-an dikaitkan dengan penurunan kognitif satu dekade kemudian, demikian temuan penelitian. Jawaban atas pertanyaan itu tidak diketahui. 

"Data kami menunjukkan bahwa hal ini bisa berlangsung cukup cepat,” kata Balter. 

Apa pun yang dapat mengurangi rasa kantuk mungkin berdampak langsung pada usia subjektif. Namun, untuk mendapatkan efek yang lebih besar dan bertahan lama, memastikan tidur yang cukup sangatlah penting.

Rasa kantuk dilacak pada....

Rasa kantuk dilacak pada studi kedua, dan untuk setiap peningkatan satuan skala pengukuran, orang-orang menambahkan 1,23 tahun pada penilaian penuaan mereka.

Gender tidak penting, tetapi kronotipe tidur penting; Masyarakat yang gemar bangun pagi, sering disebut early bird, merasakan dampaknya lebih dalam.

Early bird mengklasifikasikan diri mereka lima tahun lebih tua dibandingkan tipe yang suka tidur malam, yang juga dikenal sebagai night birds. Selain itu, empat tahun lebih tua dari tipe peralihan, yaitu orang dengan jam tubuh yang tidak cocok dengan kedua tipe ekstrem tersebut. Namun, ketika early bird tidur hingga sembilan jam setiap malam, mereka merasa jauh lebih muda.

Apakah early bird membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan night bird?

“Temuan ini mendukung bahwa tidur, sebuah fenomena biologis yang penting, mungkin menjadi kunci untuk merasa awet muda,” tulis Balter dan rekan-rekannya dalam penelitian tersebut.

 

Untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, memprioritaskan tidur yang cukup adalah hal yang terpenting. Jika orang menduga kurang tidur disebabkan oleh gangguan seperti insomnia atau sleep apnea, penting untuk segera mencari bantuan dan pengobatan dari profesional kesehatan. Ingat, tidur malam yang nyenyak dapat membantu hidup terasa lebih muda.

 
Berita Terpopuler