Itikaf Bersama Anak, Bagaimana Agar Khusyuk, Si Kecil Senang, Jamaah Lain tak Terganggu?

Perlu persiapan matang sebelum itikaf bersama anak di masjid.

Edi Yusuf/Republika
Ratusan peserta itikaf mendirikan tenda untuk mengikuti itikaf 10 Malam Terakhir Ramadhan 1445 H di Masjid Raya Habiburrahman PTDI, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (31/3/2024). Dalam kegiatan untuk meraih keutamaan malam lailatul qadar ini, peserta melaksanakan berbagai kegiatan ibadah khususnya membaca Alquran. Acara berlangsung dari 31 Maret hingga 9 April 2024.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajak anak ikut itikaf di masjid sesungguhnya bukan sesuatu yang mustahil. Hanya saja, perlu persiapan matang sebelum melakukannya.

Guru Alquran di Sekolah Tahfidz Balita Rutab Al-Qarni yang berlokasi di Payaman Utara, Imogiri, DI Yogyakarta, Nurlatifah sudah beritikaf di masjid sejak kuliah. Dulu, dia terbiasa itikaf bersama teman-temannya.

Baca Juga

"Jadi sudah rutin sebagai kegiatan tahunan bersama teman-teman dulu," ujar perempuan yang disapa Latifah ini kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Kini, Latifah sudah berkeluarga dan memiliki dua anak berusia enam dan empat tahun. Tahun ini, Latifah berkesempatan untuk melakukan itikaf dengan membawa kedua anaknya. Dia dan keluarga melakukan itikaf dimulai dari malam 21 Ramadhan.

"Kami memulainya bakda Tarawih, meniatkan untuk itikaf, (setelah sholat Isya dan Tarawih) pulang terlebih dahulu menyiapkan beberapa hal untuk bekal anak-anak di masjid," kata perempuan yang menjabat sebagai ketua yayasan Daarul Maqaamil Amiin ini.

Sebelum berangkat itikaf, Latifah menyiapkan bekal makanan, baju ganti, peralatan mandi, alat sholat, buku bacaan anak, mainan, dan vitamin. Yang terpenting adalah alat tidur untuk anak-anak agar nyaman selama mengikuti itikaf.

Latifah juga berusaha membuat daftar target apa saja yang ingin dikejar selama itikaf. Dia menyebut tentunya ada banyak perbedaan itikaf bersama anak-anak dan saat masih lajang.

"Kerepotannya mungkin lebih banyak, sehingga perlu persiapan yang lebih matang, perlu kesabaran yang luas karena yang diurus tidak hanya diri sendiri, tapi juga membawa suami dan anak-anak," kata perempuan yang berdomisili di Payaman Utara, Imogiri ini.

Latifah kemudian membagikan beberapa tipsnya bagi yang ingin itikaf sambil membawa anak. Pertama, niatkan betul untuk menjemput keridhaan Allah SWT, menanamkan kecintaan anak-anak pada masjid, Alquran, dan keluarga berusaha untuk mendekat kepada Allah SWT di malam-malam terakhir Ramadhan.

Kedua, persiapkan bekal terbaik. Di samping bekal mainan dan makanan, juga bekal jiwa yang harus lebih sabar.

"Karena mungkin kalau itikaf kita perlu mengantre dengan jamaah yang lain untuk kamar mandinya dan sebagainya, sehingga perlu kesabaran, kelapangan hati. Kemudian bekal makanan kalau bisa betul-betul tercukupi, sehingga tidak keluar masuk masjid karena lebih afdal memang full ya," ujarnya.

Latifah juga memastikan tingkah buah hatinya tidak mengganggu jamaah lain. Dia menyebut anak perlu dikondisikan sebelum ikut itikaf di masjid.

"Jadi perlu ada pembicaraan terlebih dahulu dengan anak-anak bahwa nanti selama itikaf ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan, misalnya lari-larian yang mengganggu orang lain, teriak-teriak, main terlalu jauh tanpa izin orang tua dan sebagainya," katanya.

Di sisi lain, Latifah bersyukur tahun ini berkesempatan untuk itikaf karena beberapa tahun sebelumnya dia berada di Jerman.

"Untuk melakukan itikaf sangat sulit ya di luar negeri apalagi dengan masjid yang sangat langka, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan itikaf di luar negeri yang di negeri minoritas.  Alhamdulillah ini sudah kembali lagi di Indonesia, sehingga bisa merasakan kembali itikaf bersama keluarga," katanya.

 
Berita Terpopuler