47 Kasus DBD di Kota Surabaya, Wali Kota: Masih Terkendali

Wali Kota Surabaya terus menekankan upaya pencegahan DBD.

ANTARA/Andi Bagasela
(ILUSTRASI) Kader juru pemantau jentik nyamuk memeriksa bak penampungan air.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Puluhan orang di Kota Surabaya, Jawa Timur, terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) sejak awal 2024 ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeklaim penyakit DBD sejauh ini masih terkendali.

Baca Juga

“Di Surabaya, yang dirawat karena DBD ada 47 orang. Itu akumulasi dari Januari 2024,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (2/4/2024).

Eri mengatakan, pasien DBD itu mulai dari kalangan anak hingga dewasa. Dilihat dari jumlah kasusnya, menurut dia, kasus DBD di Kota Surabaya masih dalam kategori terkendali.

Meski demikian, Eri mengingatkan agar upaya pencegahan penyebaran DBD terus dilakukan. Hal itu didukung, antara lain melalui penyuluhan kepada masyarakat melalui kader PKK.

“Kinerja kader dampaknya luar biasa. Sehingga, meskipun demam berdarah di wilayah lain naik, di Surabaya masih aman dan terkendali,” kata Eri.

Masyarakat di Kota Surabaya diharapkan turut berperan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD. Masyarakat diajak untuk menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk, seperti rutin menguras tempat penampungan air dan menutupnya. 

Masyarakat juga diminta membersihkan barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue. Dengan peran serta masyarakat, diharapkan kasus DBD bisa ditekan. “Semuanya terus bergerak menjaga lingkungannya masing-masing,” kata Eri.

 

 
Berita Terpopuler