Heboh Film Kiblat, Mengapa Urusan Kiblat Disakralkan dalam Islam? Ini Jawaban Alquran

Perpindahan kiblat dijelaskan secara langsung dalam Alquran

Prayogi/Republika
Ilustrasi umat Islam menghadap kiblat. Perpindahan kiblat dijelaskan secara langsung dalam Alquran
Rep: Muhyidin, Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada kesepakatan umum di kalangan cendekiawan Muslim bahwa  pergantian kiblat terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban, sekitar 16 bulan setelah hijrah.

Baca Juga

Dalam artikelnya yang dimuat di Aboutislam, Prof Shahul Hameed menjelaskan bahwa umat Muslim percaya bahwa pada masa Miraj Nabi, Allah SWT mensyariatjan sholat wajib lima waktu bagi orang-orang yang beriman.

Dan di tengah-tengah sholat berjamaah di Madinah, datanglah perintah Allah SWT kepada Nabi tentang perubahan kiblat. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

۞ سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya: "Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).” (QS Al-Baqarah [2]:142).

Yang dimaksud dengan “orang-orang yang kurang akal” dalam konteks ini adalah mereka yang mengritik pergantian kiblat, tanpa memahaminya. 

Namun, sebelum membahas pengertian pergantian kiblat, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pentingnya apa yang disebut kiblat bagi umat Islam.

Bagi umat Islam, sholat tidak dapat dilakukan dengan benar tanpa mengetahui kiblat. “Kiblat” berarti orientasi, atau arah yang benar. 

Setiap akan melaksanakan Sholat, umat Islam akan menghadap Ka'baitullah atau rumah Allah di Makkah, sehingga secara spiritual menghubungkan umat Islam dari berbagai dunia ke pusat spiritual di Makkah.

Baik sholat sendiri atau berjamaah, umat Islam melakukannya sebagai bagian dari komunitas Islam yang lebih luas. Dengan demikian, lima kali sehari, setiap umat Islam sejajar dengan umat Islam lainnya yang membentuk lingkaran konsentris mengelilingi Kabah yang mengelilingi bumi.

Bayangkan menyaksikan pemandangan dari luar angkasa;  Dan kita mungkin melihat seluruh umat Islam yang sedang Sholat bagaikan bunga besar seukuran bumi, yang membuka dan menutup jutaan kelopaknya. Masing-masing kelopak melambangkan seorang Muslim yang sedang Sholat.

"Oleh karena itu, kiblat mempunyai peran penting dalam mempertemukan setiap bangsa, ras, dan suku di planet ini secara rutin lima kali sehari, sehingga dapat menghubungkan mereka dengan pusat bersama di Makkah," jelas Prof Shahul Hameed

Menjadi pusat bagi jamaah dalam Islam, kiblat berfungsi sebagai jantung umat Islam, memasok darah kehidupan bagi keberadaan spiritual umat Islam di seluruh dunia dan menjaga konsep kesatuan dalam segala arti: Tuhan itu Esa , agamanya satu dan ummatnya satu.

Pusat Pengkajian dan Fatwa Elektronik Al-Azhar Kairo Mesir memberikan penjelasan soal mengapa kiblat dipindah dari sebelumnya di Masjid Al Aqsa ke Kabah di Masjidil Haram, Makkah Arab Saudi.

 

Dalam penjelasannya disebutkan, perubahan kiblat tersebut adalah untuk menguji orang-orang beriman terkait apakah mereka mematuhi perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Bagi orang beriman, perpindahan kiblat ini merupakan perintah Allah dan mematuhinya adalah wujud ketakwaan mereka kepada-Nya.

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

"Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (QS. Al Baqarah ayat 285)

Sedangkan untuk orang-orang musyrik, yang terjadi justru sebaliknya. Perubahan kiblat tersebut justru tetap membuat mereka tetap kafir dan menaikkan kekafiran mereka serta tetap pada sikap keras kepala.

Perubahan kiblat ini juga untuk memastikan eratnya hubungan antara Masjidil Haram dan Masjid Al Aqsa. Masjidil Haram adalah rumah pertama yang ditempatkan di Bumi untuk beribadah kepada Allah SWT, dan yang kedua adalah Masjid Al Aqsa.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً 

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar RA, dia bertanya, "Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali dibangun di muka bumi?" Lalu Rasulullah menjawab, "Masjidil Haram." Abu Dzar bertanya lagi, "Kemudian masjid apa lagi?" Nabi SAW menjawab, "Masjid Al-Aqsa." Abu Dzar bertanya, "Berapa lama antara keduanya?" Nabi SAW menjawab, "40 tahun." (HR Muslim)

 

Selanjutnya, perubahan kiblat dari Masjid Al Aqsa ke Masjidil Haram juga untuk menekankan moderasi Umat Islam dalam hal pemikiran dan praktik.

Imam Mawardi dalam kitab Tafsirnya menjelaskan, ada di posisi tengah adalah bagian dari sikap terhadap suatu perkara. Kaum Muslimin ada di tengah dalam beragama, tidak berlebihan dan tidak pula lalai.

Infografis Perubahan Arah Kiblat dari Yerusalem ke Makkah - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler