Parfi Anggap tak Masalah Film Horor Bawa Agama Asal Berbungkus Edukasi

Setiap genre film pasti memiliki unsur agama.

Freepik
Menonton film horor (ilustrasi).
Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Humas Persatuan Artis Film IndonesiaI (Parfi) Evry Joe menanggapi kontroversi terkait film horor yang membawa unsur agama. Menurut dia, film yang membawa unsur agama tentu tidak masalah asalkan itu dibungkus dengan edukasi.

Baca Juga

"Saya rasa nggak apa-apa asalkan film itu berbungkus dengan edukasi. Ada pendidikan moralnya, ada pesan moralnya, saya juga pernah membuat film horor berbungkus Islami," kata Evry Joe yang juga Direktur Rumah Film Indonesia, Selasa (26/3/2024).

Evry mencontohkan film yang dibuatnya tahun 2014 berjudul Sarang Hantu Jakarta. Menurutnya, cerita dalam film itu sangat sarat dengan edukasi.

Misalnya, ada seorang pengusaha yan hidupnya antah berantah, suka gonta-ganti permpuan, sampai akhirnya mendapatkan hikmah dalam hdiupnya. Dia yang akhirnya mendapat azab, sebelumnya kerap mempermainkan para perempuan.

"Akhirnya ending-nya meninggal ditabrak kereta, kemudian saya menulis di akhir film dengan kata-kata 'apapun bisa dilakukan oleh manusia di muka bumi, tapi alam semesta tidak akan lupa mencatatnya'. Jadi, menurut Evry, tidak ada masalah dengan film yang membawa bingkai agama.

"Saya rasa nggak ada masalah karena film itu kan berbagai genre, ada action, drama, sosial percintaan, horor, selagi drama horor itu membawa bingkai Islam tapi dibungkus dengan pendidikan informal, tapi tidak menyesatkan, tidak mengandung SARA, enggak apa-apa saya rasa," lanjut dia.

Evry Joe menambahkan bahwa film itu bisa jadi bentuk edukasi informal. Jadi harus ada pesan moral yang ditinggalkan dari sebuah karya.

Baik itu genre aksi maupun horor ada muatan....

 

Baik itu dari genre aksi, percintaan, keluarga, maupun film horor yang ada muatan tentang Islamnya. Idealnya, film perlu menjadi tontonan sekaligus tuntunan, terlebih yang memayungi industri perfilman adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

"Nah harus meninggalkan pesan moral karena bagian pendidikan moral harus ada edukasinya bahwa kita membuat film jadi tontonan dan tuntunan, itu idealnya, makannya perfilman di bawah Kemendikbud karena ada pendidikannya," kata dia.

 

Sebelumnya viral film horor Kiblat yang merilis poster dengan gambar orang sholat terbalik. Hal ini menuai banyak kritikan dan ada yang menilai sebagai kampanya hitam agama karena terkesan menakut-nakuti orang untuk beribadah. 

 
Berita Terpopuler