Cegah Penyebaran Antraks, Dinkes Gunungkidul Periksa 53 Warga

Ada belasan warga berinteraksi dengan ternak yang diduga terjangkit antraks.

Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Petugas melakukan penyemprotan untuk dekontaminasi bakteri antraks.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengantisipasi munculnya kasus antraks di Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari. Upaya pencegahan dilakukan setelah adanya warga yang dikabarkan suspek antraks dan hewan ternak yang mati.

Baca Juga

Sebanyak 53 orang di Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, diperiksa oleh Dinkes. Dari jumlah warga yang diperiksa itu, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty, 17 orang di antaranya diambil sampel darah.

Sampel darah itu dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk diperiksa. “Sebanyak 17 warga diambil sampel darahnya karena berinteraksi dengan ternak yang diduga terjangkit antraks,” kata Dewi, Senin (11/3/2024).

Dewi mengatakan, 17 warga tersebut bergejala suspek antraks. Dua orang disebut dirawat di rumah sakit. “Petugas sudah melakukan langkah-langkah cepat mengantisipasi penyebaran antraks kepada warga,” ujar dia.

 

 
Berita Terpopuler