Daftar Kebohongan Bangsa Yahudi Saat Ini (2-habis)

Israel terbukti menggunakan bom fosfor putih di Gaza.

abc.net.au
Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,

Baca Juga

Kedua, Warga Gaza diminta mengungsi ke selatan tapi tetap diserang

Pada 13 Oktober 2023, tentara Israel meminta warga untuk mengungsi dari Kota Gaza ke Lembah Gaza di bagian selatan demi keselamatan mereka. Israel memberikan rute aman yang harus diambil para pengungsi. Israel mengatakan, mereka akan menahan diri untuk tidak melakukan pengeboman sampai jam 20.00 malam pada hari yang sama.

Namun tak lama informasi tersebut dibagikan melalui selebaran yang disebarkan kepada warga Gaza dan sebagian orang mengikuti perintah evakuasi itu, namun kemudian muncul video yang menunjukkan pengeboman terhadap konvoi warga yang hendak mengungsi dari Gaza utara.

“Laporan resmi dari Kementerian Kesehatan di Gaza memperkirakan sedikitnya 70 warga tewas dalam serangan ketika mencoba mengungsi dari kota Gaza," tulis Aljazeera.

Ketiga, Israel terbukti menggunakan bom fosfor putih di Gaza

Pasukan Pertahanan Israel (idf) membantah menggunakan bom fosfor puit dalam serangannya di Gaza dan Lebanon. Tetanie faktanya, telah didokumentasikan oleh Amnesty International. Amnesty International pada Jumat (13/10/2023) mengatakan, Laboratorium Bukti Krisisnya telah memverifikasi bahwa unit militer Israel yang menyerang Gaza dilengkapi dengan peluru artileri fosfor putih. 

Keempat, Pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Baptis

Pada tanggal 17 Oktober 2023, ratusan warga Palestina meninggal dunia dalam serangan bom di Rumah Sakit Al-Ahli Baptis. Israel mengklaim serangan bom di rumah sakit itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok perlawanan Jihad Islam Palestina. Tetapi setelah dilakukan penyelidikan oleh Tim investigasi digital Aljazirah, SANAD, hasilnya, video itu menunjukkan serangkaian peluncuran roket dari Gaza. 

Video itu dengan jelas menunjukkan bagaimana sistem Iron Dome mencegat roket-roket tersebut. Namun, ketika mata teralihkan dengan cahaya dan keberhasilan Iron Dome mencegat rangkaian roket ternyata roket lainnya meluncur dan roket 'terselubung' inilah yang menghancurkan RS Al-Ahli Baptis

Kelima, narasi video Israel soal adanya senjata dan markas komando Hamas di bawah bangunan gedung RS Al Shifa. 

Narasi tulisan menyesatkan yang menuduh rumah Juru bicara militer Israel (IDF) Brigjen Daniel Hagari menuduh sakit-rumah sakit di Gaza menyediakan tempat berlindung bagi para anggota Hamas. Termasuk rumah sakit Indonesia masuk dalam tuduhannya.

Tapi kemudian Presidium MER-C Dr. Henry Hidayatullah dengan tegas membantah tuduhan itu. “Rumah Sakit Indonesia tidak memiliki hubungan dengan gerakan apapun, fokus hanya pada bantuan medis… Kami tidak pernah membuat terowongan apapun di dalam rumah sakit. Rumah sakit ini murni untuk bantuan medis warga Palestina di Jalur Gaza,” ujarnya.

Kebohongan perawat di RS Al-Shifa ...

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keenam, sebuah video memperlihatkan seorang perawat yang mengaku berada di RS Al-Shifa dan mengaku melihat pejuang Hamas menyerang rumah sakit tersebut, menjarah bahan bakar dan obat-obatan, ternyata hanyalah kebohongannya. Diduga sosok perawat palsu itu adalah kreator konten asal Israel, Hannah Abutbul.

France 24 membredel kebohongan dengan memfokuskan pada stetoskop perawat itu yang berwarna merah. Padahal sudah bisa dipastikan bahwa stetoskop di RS Al Shifa semuanya berwarna biru. Kelir biru seragam tidak mungkin ada kelir lain di RS tersebut. Lalu juga jika merujuk pengakuannya tengah mengoperasi balita, maka sarung tangannya juga seharusnya tidak sebersih di dalam video.

Ketujuh, Kebohongan Israel dalam tragedi pembantaian tepung

Orang-orang Palestina yang kelaparan berkumpul di Jalan Harun al-Rashid di Gaza, di mana truk bantuan yang membawa tepung diyakini sedang dalam perjalanan. Insiden tersebut dikenal sebagai pembantaian tepung karena banyak warga Gaza yang dibunuh sedang membawa bahan makanan tersebut. Saat bantuan itu datang, mereka ditembaki dan dilindas tank sehingga 118 orang tewas dan dua ratus lebih mengalami luka-luka.

Dalam tragedi ini, klaim Israel justru menyebutkan bahwa banyaknya warga Palestina yang meninggal akibat berebut bahan makanan, lalu jatuh, terinjak-injak, dan meninggal. Kemudian tank-tank Israel datang dan mencoba untuk membubarkan massa dengan beberapa tembakan peringatan.

Namun, kesaksian Tephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan tim PBB telah mengunjungi Rumah Sakit al-Shifa pada hari yang sama dan melihat "sejumlah besar luka tembak" di antara para korban yang selamat. Pun diungkapkan oleh Manajer sementara rumah sakit di rumah sakit al-Awda, Mohamed Salha, bahwa al-Awda telah menerima 176 orang yang terluka, 142 di antaranya menderita luka tembak. Artinya kematian para korban bukan karena diinjak-injak  berebut bantuan seperti klaim Israel.

Apa yang yang terjadi hari ini, menambah daftar panjang fakta-fakta bangsa Yahudi yang gemar berbohong dan memfitnah. Apa yang dilakukan terhadap bangsa Yahudi terhadap umat Islam saat ini dan di masa lalu, membuktikan bahwa sikap orang-orang Yahudi memanggil tidak pernah berubah. Namun sebagai umat Islam, kita harus meyakini janji Allah akan memberikan kehancuran kepada orang-orang Yahudi kelak.

 

 

 
Berita Terpopuler