Hari ini Google Doodle Ikut Rayakan Hari Keselip Leap Day 2024, Ini Sejarahnya

Tahun kabisat muncul ķarena akumulasi perhitungan perputaran bumi dalam setahun.

Tangkapan layar
Google Doodle rayakan hari kabisat
Rep: Shelbi Asrianti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animasi kodok melompat ke sebuah daun teratai di kolam menghiasi Google Doodle hari ini, Kamis (29/2/2024). Di tubuh kodok itu, tercantum angka "29", sementara di samping kirinya ada angka "28", dan di samping kanannya ada angka "1".

Baca Juga

Doodle itu merepresentasikan tahun kabisat, selaras dengan tanggal 29 Februari yang merupakan ciri dari tahun kabisat atau leap day 2024. Ciri tersebut yakni bulan Februari berjumlah 29 hari, sedangkan di tahun-tahun biasa, bulan Februari berjumlah 28 hari.

Jika kodok atau gambar serbahijau itu ditekan, pengguna akan diarahkan ke berbagai pencarian bertema tahun kabisat. Istilah tahun kabisat atau leap year merujuk pada tahun yang mengalami penambahan satu hari dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi.

Artinya, dalam satu tahun tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari, lima jam, 48 menit, dan 45,1814 detik. Meski kesannya sepele, namun apabila hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir satu hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).

Maka untuk mengompensasi hal ini, setiap empat tahun sekali atau bilangan tahun yang bisa dibagi empat, diberi satu hari ekstra sehingga ada tanggal 29 Februari. Tahun 2024 juga termasuk tahun kabisat. Uniknya, ada pengecualian lain karena "kelebihan" tahun kabisat kurang dari enam jam.

Itu membuat tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), tidak termasuk tahun kabisat. Namun, jika tahun kelipatan empat itu bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000), maka itu termasuk dalam tahun kabisat.

Penetapan tahun kabisat ada di sejumlah versi penanggalan. Pada 1 Januari tahun 45 sebelum Masehi (SM), melalui dekritnya, diktator Romawi Gaius Julius Caesar mereformasi kalender Romawi. Tujuannya, untuk menjadikannya kalender matahari yang konsisten (tidak sepenuhnya lunar atau solar).

Dia menambahkan aturan sederhana untuk tahun kabisat, yakni menambahkan hari kabisat setiap empat tahun. Algoritma ini mendekati kenyataan: satu tahun Julian berlangsung selama 365,25 hari, rata-rata tahun tropis berlangsung sekitar 365,2422 hari.

Bahkan kalender Julian ini....

Akibatnya, bahkan kalender Julian ini menyimpang dari 'sebenarnya' sekitar tiga hari setiap 400 tahun. Kalender Julian terus digunakan tanpa perubahan selama sekitar 1600 tahun hingga Gereja Katolik menjadi khawatir akan semakin lebarnya perbedaan antara Ekuinoks Maret dan 21 Maret.

Sementara, kalender Gregorian mereformasi Gregorian mengubah skema tahun kabisat kalender Julian yakni setiap tahun yang habis dibagi empat adalah tahun kabisat, kecuali tahun-tahun yang habis dibagi 100. Namun, jika tahun-tahun habis dibagi 400, maka termasuk tahun kabisat.  

 Meskipun tahun kalender Julian secara keliru meringkas tahun tropis Bumi sebagai 365,25 hari, kalender Gregorian membuat pengecualian untuk mengikuti tahun kalender yang terdiri dari 365,2425 hari. Jumlah ini lebih mirip dengan rata-rata tahun tropis 365.2422 hari.  

Selama jangka waktu empat abad, akumulasi kesalahan dalam penambahan hari kabisat setiap empat tahun berjumlah sekitar tiga hari tambahan. Oleh karena itu, kalender Gregorian menghilangkan tiga hari kabisat setiap 400 tahun, yang merupakan panjang siklus kabisatnya.  

Masih ada berbagai penerapan tahun kabisat di beragam penanggalan lain. Bagaimana dengan kalender Hijriyah dalam Islam? Kalendar Hijriyah menggunakan dasar revolusi Bulan terhadap Matahari. Bulan berevolusi selama 29,5 hari, sama dengan lama Bulan berotasi.

Lamanya waktu revolusi Bulan terhadap Bumi 29,5 hari dibulatkan menjadi 29 dan 30 hari, sehingga dalam satu bulan dalam kalender hijriyah ada 29 atau 30 hari. Namun, selain berevolusi mengelilingi Bumi, Bulan juga mengitari Matahari bersama Bumi.

Dalam 29,5 hari periode Bulan berevolusi mengelilingi Bumi, saat itu posisi Bumi juga berevolusi terhadap Matahari selama 29,5 hari atau kita sebut satu bulan. Sehingga, lama waktu Bulan mengelilingi Matahari adalah 12 bulan atau 29,5 hari dikalikan 12, yaitu 354 hari. Pada tahun kabisat, jumlah hari dalam satu tahun dalam kalender Hijriyah adalah 355 hari, dengan penambahan satu hari di bulan Dzulhijjah.

 
Berita Terpopuler