Real Count Terkini KPU, PKS Unggul di Jakarta, Kota Depok, Bekasi, dan Bogor

PKS meraup 24,91 persen di Depok, 19,46 persen di Bekasi, dan di Bogor 18,58 persen.

Republika.co.id
Hasil real count KPU pada Sabtu (17/2/2024) malam WIB, untuk Pileg 2024 di Provinsi DKI Jakarta.
Rep: Erik PP/Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penghitungan surat suara (real count) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 terus berjalan. Dikutip dari laman pemilu2024.kpu.go.id pada Senin (19/2/2024) WIB, khusus untuk DPRD DKI Jakarta, data yang masuk sudah 66 persen. Dari total 30.766 tempat pemungutan suara (TPS), sudah dihitung 20.503 TPS di Jakarta.

Data itu dihimpun dari formulir C hasil yang diunggah melalui Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Hasilnya sungguh mengejutkan. Untuk sementara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) unggul di urutan pertama dengan torehan 174.522 suara (14,51 persen).

Baca Juga

Padahal pada Pileg 2019, PKS di Ibu Kota hanya menempati urutan ketiga di bawah PDIP dan Gerindra. Adapun kini, peringkat kedua dihuni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 155.951 suara (12,97 persen) dan posisi ketiga diduduki Partai Gerindra yang memperoleh 129.932 (10,81 persen).

Untuk peringkat keempat dihuni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan torehan 92.411 suara (7,68 persen) dan diikuti Partai Nasdem dengan 88.935 (7,40 persen). Pada Pileg 2019 di DKI Jakarta, baik PSI dan Nasdem terlempar dari lima besar.

Keunggulan PKS juga terjadi di DPRD Kota Depok, Bekasi, dan Bogor. Di tiga kota yang masuk wilayah Jabodetabek tersebut, partai dakwah tersebut juga untuk sementara di urutan pertama. Di Kota Depok, proses penghitungan sudah berjalan di 2.277 TPS (40,88 persen) dari total 5.570 TPS.

PKS sangat digdaya dengan meraup 30.476 suara (24,91 persen) atau jauh meninggalkan pesaingnya di peringkat kedua, yaitu Gerindra dengan 16.709 suara (13,66 persen). Di posisi ketiga dihuni Golkar dengan 15.928 suara (13,02 persen), PDIP 12.277 suara (10,03 persen), dan PKB 11.248 suara (9,19 persen).

Pun di Kota Bekasi, PKS melaju meninggalkan pesaingnya dengan capaian cukup telak, yaitu mendapatkan 7.242 suara (19,46 persen). Data itu didapat dari proses penghitungan 2.261 TPS (31,94 persen) dari total 7.078 TPS.

PDIP menyodok di posisi kedua dengan torehan 5.800 suara (15,59 persen) dan diikuti Golkar dengan 4.780 suara (12,85 persen). Untuk peringkat keempat dihuni Gerindra dengan 4.377 suara (11,76 persen) dan PKS mengunci lima besar dengan 2.386 persen (6,41 persen).

Di Kota Bogor, PKS juga merajai wilayah ini dengan unggul cukup jauh dibandingkan kompetitornya. Hingga kini, KPU baru menghitung data 1.008 TPS (34,60 persen) dari total 2.913 TPS.

PKS mengumpulkan 10.246 suara (18,58 suara), meninggalkan Gerindra di peringkat kedua dengan 7.671 suara (13.88 persen) dan PDIP 6.723 suara (12,17 persen). Untuk peringkat keempat dan kelima ditempati Demokrat 4.796 suara (8,68 persen) dan PSI 4.432 suara (8,02 persen).

Dokumen C1 dicocokkan KPPS...

Sebelumnya, komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Betty Epsilon Idroos mengatakan, dokumen C1 dilakukan pencocokan secara manual oleh petugas KPPS. Langkah  tersebut dilakukan karena sebelumnya sempat terjadi ketidaksesuaian data antara jumlah dari tempat pemungutan suara (TPS) dengan data yang dimasukkan aplikasi Sirekap.

Selain hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, kata dia, petugas KPPS juga telah memasukkan data perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari 402.911 TPS. Dia menjelaskan, masyarakat sudah bisa melihat perolehan suara pilpres hingga caleg dari setiap TPS melalui aplikasi Sirekap.

Betty memastikan, proses perbaikan data itu terus berlangsung sehingga masyarakat bisa melihat seluruh data jumlah suara dengan lengkap. Dia juga menjamin, data perolehan di setiap TPS sesuai dengan data yang akan ditampilkan ke aplikasi.

"Kami merasa ini tentu harus terus-menerus diperbaiki mitigasinya dan harus terus menerus dipertanggungjawabkan untuk dilanjutkan," ucapnya di Jakarta, akhir pekan kemarin.

 
Berita Terpopuler