Amalan Dzikir Rezeki Supaya Hidup Berkah, Meninggal pun Husnul Khatimah

Allah SWT mencintai orang-orang yang senantiasa gigih dalam hidup.

Republika/Prayogi.
Pedagang barang bekas menggelar barang dagangannya di Pasar Loak Kebayoran Lama, Jakarta.
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam ada amalan dzikir rezeki agar tabir penghalang rezeki menjadi terbuka. Amalan tersebut diungkap oleh seorang Mubaligh Mesir bernama Syekh Dr Amr Khalid.

Dia menguraikan ihwal amalan dzikir rezeki untuk meraih keberkahan dan keluasan atas sempitnya keadaan yang mungkin sedang dialami oleh seseorang. Namun, hal pertama yang dia ingatkan adalah tetap gigih dalam menjalankan roda kehidupan dan gunakan kemampuan terbaik dalam menapaki kehidupan di dunia.

Allah SWT berfirman, "Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS Al Mulk ayat 15)

Seorang Muslim tidak boleh malas karena Allah SWT mencintai orang-orang yang senantiasa gigih dalam hidup. "Di salah satu rukun umroh adalah sa'i, seakan-akan Allah SWT melatih kita dan berkata 'Saya ingin kalian melakukan ini agar bisa makan enak, sebagaimana yang dilakukan Sayyidah Hajar hingga keluarlah sumur Zamzam sehingga dapat dinikmati sampai sekarang," kata Amr Khalid.

Selanjutnya adalah jauhi maksiat. Karena yang menghalangi rezeki seseorang adalah karena maksiat yang dilakukan.

Baca Juga

Kecuali jika ia memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat. Pertaubatan inilah yang merupakan bagian dari takwa dan di sinilah rezeki akan turun kepadanya.

Berikut hadits yang menjelaskan...

Berikut hadits yang menjelaskan tentang amalan dzikir rezeki untuk mendapatkan jalan keluar dari persoalan yang menghimpit.

 روي هذا الحديث عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما قَال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ) رواه أبو داود (1518) وابن ماجه (3819) ، وأحمد في "المسند" (1/248) ، والطبراني في "المعجم الأوسط" (6/240)، والبيهقي في "السنن الكبرى" (3/351) ، وغيرهم .

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang membiasakan istighfar (mohon ampun), niscaya Allah memberikan sebuah jalan keluar kepadanya di tengah kesempitan dan sebuah kelonggaran di tengah kesumpekan, dan Allah berikan rezeki kepadanya dari jalan yang ia tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Ath-Thabrani, Al Baihaqi dan lainnya)

Ketika seorang Muslim istiqamah dalam ketaatannya kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya sampai ajal menjemputnya, maka atas kehendak Allah SWT, ia meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Dia senang berjumpa dengan Allah, dan Allah juga senang padanya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba, Dia akan melakukannya." Lalu sahabat bertanya, "Apa bentuknya?" Beliau SAW bersabda, "Allah SWT membukakan untuknya pintu amal shaleh menjelang kematiannya hingga sekelilingnya ridha kepadanya." (HR Ahmad)

Diriwayatkan juga dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya. Siapa yang benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya."

Lalu, aku (Aisyah) bertanya, "Wahai Rasulullah, apa maksud benci kepada kematian, padahal setiap kita membenci kematian?" Beliau SAW bersabda, "Bukan begitu, tetapi jika seorang mukmin telah diberi kabar gembira dengan rahmat dan ampunan Allah, ia senang berjumpa dengan Allah dan Allah pun senang berjumpa dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila telah diberi kabar dengan siksa Allah dan marah-Nya, maka ia benci berjumpa dengan Allah dan Allah pun benci berjumpa dengannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber: Islamonline dan Masrawy

 
Berita Terpopuler