Manusia Bunuh 80 Juta Hiu Per Tahun

Kematian hiu akibat penangkapan ikan meningkat dari 76 juta menjadi 80 juta per tahun. Diperlukan lebih banyak tindakan untuk menyelamatkan spesies yang terancam.

network /Muhyiddin Yamin
.
Rep: Muhyiddin Yamin Red: Partner

Beberapa ekor hiu ditangkap dan dijual. (Ilustrasi)

OCEANIA.ID -- Para peneliti dan ilmuwan memperkirakan 80 juta hiu dibunuh setiap tahunnya oleh manusia, meskipun ada peraturan global yang bertujuan melindungi mereka dari penangkapan sirip.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 11 Januari 2024 dalam jurnal Science, para peneliti menggunakan data dari tahun 2012 hingga 2019. Mereka menemukan bahwa kematian hiu tahunan meningkat dari 76 juta pada tahun 2012 menjadi lebih dari 80 juta pada tahun 2017. Dari kematian hiu tersebut, 25 juta atau lebih dari 30 persen, mewakili spesies yang terancam punah.

Para peneliti meninjau data perikanan dari 150 negara dan di laut lepas, serta menggunakan pemodelan komputer dan wawancara dengan para ahli – termasuk ilmuwan, pemerintah, aktivis lingkungan hidup, dan pekerja perikanan – untuk memeriksa perkiraan mereka.

“Kami berusaha seproaktif mungkin dalam mendapatkan data dengan kualitas terbaik,” kata penulis utama sekaligus ahli ekologi kelautan di Universitas Dalhousie di Kanada, Boris Worm seperti dinukil dari Livescience, Rabu (7/2/2024)

"Saya rasa belum ada orang yang pernah melihat pertanyaan ini dalam skala sebesar ini," ucap fia.

Penangkapan ikan yang berlebihan merupakan ancaman besar bagi hiu, yang sering kali menjadi sasaran untuk diambil siripnya atau dibunuh secara tidak sengaja karena tangkapan. Namun studi tersebut mengungkapkan bahwa undang-undang untuk mencegah penangkapan sirip hiu tidak mengurangi jumlah hiu yang dibunuh, bahkan mungkin malah meningkatkannya.

“Ini merupakan kekhawatiran besar, karena satu dari tiga spesies terancam punah,” kata Worm.

Peningkatan secara keseluruhan sebagian besar disebabkan oleh kematian titik panas di perairan pesisir. Studi ini menunjukkan kematian hiu di perikanan pesisir meningkat sebesar 4 persen. “Sekarang setelah adanya peraturan penangkapan sirip, para nelayan kini memelihara seluruh hiu,” jelas seorang ilmuwan konservasi perikanan di Universitas Carleton di Kanada, Laurenne Schiller.

Hal ini dapat menyebabkan terbukanya pasar baru untuk daging hiu. “Anda bahkan mungkin memberi insentif pada penangkapan ikan hiu di tempat-tempat tertentu karena adanya permintaan baru akan daging hiu,” ujarnya.

Meningkatnya angka kematian hiu berkorelasi dengan peningkatan nilai perdagangan hiu. Laporan WWF berdasarkan periode yang sama (2012 hingga 2019) memperkirakan bahwa perdagangan daging hiu dan pari global dapat bernilai $2,6 miliar. Sebelumnya, pasar ini diperkirakan bernilai $157 juta pada tahun 2000, dan meningkat menjadi $379,8 juta pada tahun 2011.

Kematian di sektor perikanan lepas pantai menurun sebesar 7 persen. Perikanan lepas pantai “dulu dianggap sebagai penyebab utama penangkapan ikan sirip,” kata Schiller, namun kapal-kapal ini tidak lagi diizinkan untuk menampung spesies tertentu di dalamnya.

“Artinya hiu mungkin saja tertangkap, namun jika dilepasliarkan, mereka mempunyai peluang untuk bertahan hidup,” katanya.

 
Berita Terpopuler