Ahok Ungkap Pernah Ditelepon Eks PDIP, Diiming-imingi Jabatan Menteri Jika Dukung 02

Ahok juga menyinggung sosok yang menjadikan dirinya sebagai narapidana.

Republika/Prayogi
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud TKRPP, Jakarta, Ahad (4/2/2024). Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok makin bersuara usai dirinya resmi mundur dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Setelah keputusan tersebut, ia mendeklarasikan dukungan dan akan membantu kampanye pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Namun usai dua hal tersebut, rupanya ia langsung dihubungi oleh mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Si penelepon menjanjikan bahwa dirinya akan ditunjuk sebagai menteri dalam perombakan atau reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret mendatang.

"Saya ditawarkan jadi Dirut Pertamina Juni kemarin. Terus dia bilang, begitu menang, Maret ini reshuffle saya diangkat jadi menteri," ujar Ahok dalam acara "Eropa Bersatu: Festival Tiga Jari" yang disiarkan di Youtube, dikutip Rabu (7/2/2024).

Iming-iming jabatan tersebut akan diberikan kepada Ahok asalkan dia mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu menolak, dan memilih untuk memperjuangkan pasangan calon nomor urut 3.

"Saya harus melepaskan jabatan saya untuk fight kemenangan Ganjar. Kalau kamu merasa Ganjar akan kalah, tidak bisa satu putaran, kamu harus keluar dong, all out berjuang buat dia," ujar Ahok.

Si penelopon yang disebutnya sebagai eks kader PDIP tersebut pun berkata kepada Ahok, terkait jasa-jasa Jokowi kepadanya. Salah satunya saat mengangkat Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina, meski dirinya berstatus sebagai narapidana.

"Saya nggak usah sebut namanya, yang udah keluar dari PDIP. Telepon saya, kamu masih ingat loh, jasanya loh napi dijadikan komut," ujar Ahok.

Pemilu 2024 Dalam Angka - (Ali Imron)

 

Tak disangka, ia justru menyinggung sosok tersebutlah yang membuatnya menjadi narapidana juga. Namun, Ahok tak menyebut satu pun nama dalam ceritanya tersebut, termasuk tak menyinggung sosok Jokowi.

Namun, Ahok menganalogikannya dengan kisah Raja Saul dan Daud untuk umat Kristiani. Ia tak menceritakan lebih terkait analoginya itu, tetapi ia menyampaikan bahwa Raja Saul memiliki niatan untuk membunuh Daud.

Garis besar dari kisah umat Kristiani itu, Daud diangkat sebagai pemimpin tentara kerajaan oleh Raja Saul yang memerintah di Israel. Penghargaan tersebut diberikan karena Daud berhasil mengalahkan raksasa bernama Goliat.

Daud sebagai pemimpin tentara kerajaan pun selalu memenangkan perang dan disambut meriah oleh masyarakat saat pulang. Hal tersebut membuat Raja Saul iri dan ingin membunuh sosok yang pernah mengalahkan Goliat itu.

"Saul membunuh beribu-ribu, Daud membunuh belangsa-langsa. Timbulah Saul mau membunuh Daud, itu yang saya alami, tapi saya nggak bisa cerita banyak," ungkap Ahok.

 

 
Berita Terpopuler