Sri Mulyani di Antara Jokowi dan Megawati

Hasto sempat membenarkan ada pertemuan Sri Mulyani dan Megawati.

Rahayu Subekti
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Rep: Nawir/Iit Septyaningsih Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi bahan perbincangan dalam beberapa waktu terakhir. Bukan karena masalah ekonomi atau urusan anggaran, melainkan perihal kabar ia akan mundur dari kursi menteri keuangan karena tidak cocok dengan 'gerakan politik' di tubuh pemerintah.  

Baca Juga

Gonjang-ganjing itu pertama kali dilontarkan oleh ekonom Faisal Basri dan terus bergulir hingga sekarang. Sri Mulyani yang juga pernah menjabat sebagai Menkeu di era Presiden SBY itu tidak membantah atau membenarkan perihal kabar tersebut. Ia cenderung menghindar dan menjawab seadanya kepada wartawan. 

Isu mundurnya Sri Mulyani bersamaan dengan kabar gonjang-ganjing di kabinet yang sudah dibantah oleh Istana. Namun gonjang-ganjing ini sudah tersiar dan ikut dimainkan oleh kubu PDI Perjuangan yang mendukung capres Ganjar-Mahfud. 

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bahkan membenarkan adanya pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun, ia tak menjelaskan waktu dan tempat pertemuan tersebut.

"(Pertemuan) Bu Mega kan dalam kapasitas beliau Presiden kelima, beliau Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional," ujar Hasto di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Ia tak mengungkapkan, apakah pertemuan tersebut dalam rangka membahas dugaan Sri Mulyani dan Basuki yang ingin mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Namun, Hasto menyinggung adanya penyalahgunaan program bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan elektoral. Menurutnya, itu merupakan pelanggaran yang serius dalam memanfaatkan anggaran.

"Ini menunjukkan pelanggaran serius, karena bansos anggaran rakyat dari pajak kita. Jadi harus kembali pada rakyat secara tepat," ujar Hasto.

"Bu Sri Mul dan Bu Mega karena sering ketemu di BRIN secara tertutup yah. Saya tak bisa sampaikan apa yang dibahas," katanya melanjutkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah isu pengunduran dirinya dan sejumlah menteri dari kabinet. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, membenarkan, Sri Mulyani menemui Presiden Jokowi pada Jumat (2/2/2024). Menurut Ari, pertemuannya dengan Jokowi itu untuk membahas mengenai pelaksanaan APBN.

Ia pun membantah, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai isu pengunduran diri Menkeu Sri Mulyani. Selain Menkeu, dalam pertemuan ini juga dihadiri sejumlah menteri lainnya, di antaranya Menteri ESDM Arifin Tasrif. "Oh tidak, kita bicarakan APBN, karena sudah mulai dilaksanakan," kata dia.

Pertemuan berlanjut

Pada Senin (5/2/2024), Sri Mulyani kembali bertemu dengan Jokowi. Usai menghadiri rapat bersama Presiden, Sri Mulyani menolak untuk ditanya sejumlah hal dan memberikan tanggapannya saat didekati awak media.

"Enggak usah lah, paling aku sudah tahu pertanyaannya. Aku tidak...," kata Sri Mulyani sambil memberikan gestur meminta maaf. Sri Mulyani pun kemudian memasuki mobil dan meninggalkan wartawan 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menandakan Sri Mulyani mundur dari kabinet Indonesia maju.

“Nggak ada (mundur), tapi saya nggak tahu bocor, tapi saya yakin nggak (mundur)," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Ia menegaskan, Sri Mulyani merupakan kawannya. "Karena bu Sri Mulyani kawan saya,” kata dia.

 

Airlangga juga menegaskan bahwa kabinet tetap solid. Ia menghargai keputusan politik Menko Polhukam Mahfud MD yang mundur untuk fokus dalam kontestasi Pilpres 2024. 

Seperti diketahui, Mahfud MD bergandengan dengan Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres. Dalam berbagai survei Ganjar yang didukung Megawati kalah jauh dengan Prabowo-Gibran. Secara politik, jika Sri Mulyani mundur, maka tentu akan menguntungkan bagi kubu Megawati. Karena hal tersebut memberi sinyal bahwa Presiden Jokowi yang juga ayah kandung Gibran mulai kehilangan dukungan dari kalangan profesional. 

 
Berita Terpopuler