Gelombang Panas Australia Dinilai Bisa Picu Kebakaran Hutan Ekstrem

Sebagian besar wilayah di Australia alami gelombang panas.

EPA-EFE/EVAN COLLIS/DFES
Departemen Kebakaran dan Layanan Darurat Australia Barat (DFES) menunjukkan petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api di Wooroloo, dekat Perth, Australia Barat.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar wilayah Australia mengalami gelombang panas pada Ahad. Pihak berwenang memperingatkan risiko tinggi terjadinya kebakaran hutan selama pola cuaca El Nino.

Baca Juga

Badan prakiraan cuaca negara memberikan peringatan gelombang panas untuk negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, Wilayah Ibu Kota Australia, Wilayah Utara, dan Australia Barat. Badan juga memperingatkan bahwa suhu di beberapa bagian negara itu dapat mencapai 40-an derajat Celcius.

El Nino adalah pola iklim di mana suhu Samudra Pasifik yang luar biasa hangat dikaitkan dengan fenomena seperti topan, kekeringan, kebakaran hutan, dan gelombang panas.

“Suhu tertinggi di bagian barat Sydney, ibu kota New South Wales, diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius, hampir 10 derajat di atas rata-rata bulan Februari,” demikian menurut prakiraan cuaca seperti dikutip Reuters, Senin (5/2/2024).

Kondisi panas dan kering yang dikombinasikan dengan angin kencang mendorong prakirawan untuk mengeluarkan peringatan bahaya kebakaran ekstrem untuk beberapa bagian negara bagian Victoria dan Australia Selatan.

Cuaca panas pada Ahad - yang terbaru dari serangkaian gelombang panas yang menghanguskan Australia - terjadi setelah bagian timur negara itu dilanda banjir yang merusak bulan lalu.

 
Berita Terpopuler