Siapa Pengganti Mahfud MD di Kabinet? Ini Jawaban Istana

Mahfud menyatakan mundur dari posisi Menko Polhukam.

Republiika/Dessy Suciati Saputri
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana saat memberikan keterangan di gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari posisinya di kabinet pemerintahan Jokowi. Terkait pengganti Mahfud, Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana menyampaikan akan menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo terlebih dahulu.

Baca Juga

“Mekanismenya kan setelah disampaikan, ketika bapak presiden memberikan persetujuan tentu ada keppres-nya juga untuk pemberhentian. Dan selanjutnya menunggu arahan presiden mengenai pengisian posisi Menkopolhukam,” kata Ari di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2024)

Menurutnya, penunjukan Menko Polhukam baru pengganti Mahfud MD akan dilakukan secepatnya. Sehingga dalam pelaksanaan fungsi dan tugas Kemenko Polhukam bisa dipastikan berjalan baik, tanpa menunggu proses pemilu berakhir.

“Secepatnya dong, kalau roda kepemimpinan dan juga dalam pelaksanaan tugas kemenko harus ada yang harus apa Plt menko yang menjalankan itu atau itu kan harus jalan, jadi tidak menunggu pemilu berakhir,” ujar dia.

Apakah pengganti Mahfud dari partai atau profesional?

 

Saat ditanya apakah nanti pengganti Mahfud MD akan berasal dari tokoh parpol atau profesional, Ari enggan menjawabnya. “Ya pak menko saja belum menyampaikan suratnya, kita sudah berpikir soal pengganti,” kata dia.

Ia menegaskan, keputusan Mahfud MD tersebut harus dihormati. Menurutnya, sikapnya untuk mengikuti tata krama pengunduran diri dari jabatan menteri pun juga sangat baik. Sebab proses pengunduran diri Mahfud tidak hanya disampaikan melalui surat saja, namun juga akan menghadap langsung ke Presiden Jokowi.

“Ini sebuah tata krama ketimuran yang memang harus kita jaga dan kita hormati ketika beliau ditunjuk oleh presiden menjadi menkopolhukam dengan terhormat, tentu berhentinya juga dengan hormat. Itu saya kira sebuah hal yang perlu kita hargai dan hormati. Dan kita belum bicarakan soal pengganti,” jelas Ari.

 

 
Berita Terpopuler