Dilanda Kesedihan Akibat Orang Terdekat Meninggal Dunia? Baca Dzikir dan Doa Ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kematian merupakan rahasia dan ketetapan Allah SWT, dan tidak ada seorang pun yang dapat mengganggu gugat.

Apabila telah habis waktunya, siapa pun akan menjumpai ajalnya, tidak memandang tua, muda, sehat, atau sakit-sakitan.

Karena bisa jadi, seseorang yang memiliki sakit menahun, kerap bolak balik ke rumah sakit, tetapi ajalnya belum tiba. Sedangkan mereka yang sehat, yang datang menjenguk, atau yang kemarin bertemu dan mengobrol, namun tiba-tiba esoknya telah tiada.

Apalagi jika mereka yang meninggal adalah orang terdekat kita, orang yang paling kita kasihi. Maka kepergian mereka menjadi satu hal yang paling kita takutkan.

Kehilangan orang yang kita cintai membuat kita sedih dan terluka, bahkan terpuruk begitu lama.

Kepergian orang terkasih inilah yang kadang membuat kita lupa, bahwa sejatinya setiap nyawa manusia akan kembali kepada pencipta-Nya.

Dikutip dari buku The Great Figure if Utsman bin Affan, karya Shohibul Ulum, disebutkan, ada dua cara yang bisa dilakukan seorang Muslim agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan.

Pertama, yakin bahwa Allah SWT selalu bersama kita. Allah SWT tak pernah jauh dari kita. Allah SWT dekat dengan hamba-Nya yang beriman dan ikhlas menerima keadaan.

Jika kita sadar bahwa Allah SWT bersama kita, lantas apa yang perlu kita takutkan? Apa yang membuat kita sedih. Allah Mahakuasa, Allah Mahapenyayang, Allah Mahamengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Saat kesedihan terus menimpa kita, mungkin kita lupa atau hilang kesadaran bahwa Allah SWT bersama kita. Untuk itulah kita diperintahkan untuk terus mengingat Allah SWT.

" (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."  (QS ar-Ra'd ayat 28)

Baca juga: Ingin Segala Urusan Dipermudah Allah SWT? Baca Doa dari Alquran Berikut Ini

Dari ayat ini, kita sudah mengetahui cara menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan ketakutan, yaitu bi dzikrillah, dengan berdzikir memuji Allah SWT .

Tak ada jalan lain selain itu. Hanya mengingat-Nya hati kita menjadi tenang, karena segalanya, hakikatnya adalah milik Allah SWT.

Dzikir yang bisa dilakukan antara lain:

Istighfar...

1. Istighfar, اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ   (astaghfirullahal adhim/ Aku meminta ampunan Allah SWT) memohon ampun kepada Allah.

2. Membaca hauqalah

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).

3. Membaca ihtisab

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nasir (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya penolong).

Dzikir bukan saja di mulut melainkan harus sampai masuk ke relung hati. Dengan semua itu, insya Allah SWT hati akan menjadi lapang dan jiwa akan mampu tenang.

Kedua, cara menghilangkan kesedihan ialah dengan berdoa seperti dicontohkan oleh Rasulullah. Nabi SAW saja meminta pertolongan Allah SWT, apalagi kita, jauh lebih memerlukan pertolongan Allah. Maka jangan ragu, berdoalah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijâl

"Ya Allah, aku memohon perlindungan dengan-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, rasa lemah dan kemalasan. Aku memohon perlindungan dengan-Mu dari sifat penakut dan kebakhilan, dan aku mohon perlindungan dengan-Mu dari beban utang dan dikuasai seseorang." (HR Abu Dawud).

Doa ini diajarkan Rasulullah kepada Abu Mamah RA sewaktu Rasulullah mendapatinya sedang bersedihan di dalam masjid.