Bela Palestina, Greta Thunberg: Genosida Sedang Berlangsung, Kita tak Boleh Tinggal Diam

Greta Thunberg menyebut bahwa membela Palestina sama dengan menjadi manusia.

EPA-EFE/RONALD WITTEK
Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg. Dalam aksi unjuk rasa di Jerman, Thunberg menegaskan dukungannya terhadap Palestina.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, mengecam serangan Israel di Jalur Gaza sebagai genosida. Berbicara dalam unjuk rasa di kota Leipzig, Jerman, Rabu (24/1/2024), Thunberg dalam kehadirannya yang mengejutkan mengatakan bahwa tak seorang pun boleh tinggal diam dalam menghadapi genosida.

"Kita tidak bisa tinggal diam. Tidak ada seorang pun yang boleh tinggal diam ketika genosida sedang berlangsung dan ketika kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi," kata aktivis berusia 21 tahun itu.

"Kita harus selalu berdiri dan bersuara melawan penindasan, imperialisme, perang, segala bentuk diskriminasi dan rasisme. Membela Palestina sama dengan menjadi manusia. Kita tidak bisa membiarkan diri kita dibungkam," ujarnya.

Thunberg yang dikenal karena kerap menekan pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil tindakan melawan perubahan iklim, sebelumnya telah menyuarakan dukungannya terhadap Palestina, yang tengah menghadapi serangan tiada henti Israel selama tiga bulan lebih di Jalur Gaza. Dia mendapat kritik dari beberapa pihak di Jerman karena aksinya itu.

Baca Juga

Serangan Israel di Jalur Gaza terus berlanjut sejak 7 Oktober 2023 dan telah merenggut nyawa sedikitnya 25.700 warga Palestina dan melukai 63.740 lainnya. Di sisi lain, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Perang Israel di Gaza juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Afrika Selatan telah melayangkan perkara genosida Gaza oleh Israel kepada Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, pada 29 Desember 2023. Sidang ICJ yang mendengarkan pendapat lisan Afrika Selatan dan Israel telah digelar, masing-masing pada 11 dan 12 Januari 2024. ICJ akan memberikan putusan mengenai permohonan persidangan kasus dugaan genosida Israel pada Jumat (26/1/2024).

 
Berita Terpopuler