Penayangan Videotron dari Para Simpatisan Dihentikan Sepihak, Anies Angkat Bicara

Anies meminta agar semua pihak menghormati kebebasan berpendapat.

Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa simpatisan saat Jumpa Saksi AMIN dan Simpatisan di GOR Podomoro Natar, Lampung Selatan.
Rep: Eva Rianti Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi ihwal penayangan videotron gambar dirinya di Bekasi dan Jakarta yang berhenti tayang meski sudah dijadwalkan sepekan ke depan. Anies meminta agar semua pihak menghormati kebebasan berpendapat dan demokrasi. 

Baca Juga

Anies menyampaikan tanggapan tersebut saat melakukan kegiatan kampanye di Sorong, Papua Barat, tepatnya di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Jempur.
 
Mulanya dalam konferensi pers atau doorstop di lokasi tersebut, awak media menanyakan tentang sambutan warga yang tidak hanya mengelu-elukan nama 'Anies' tetapi juga ada yang menyebut nama capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Lantas, dalam jawabannya, Anies justru menyinggung soal videotron, yang saat ini juga tengah jadi trending topic di X.
 
"Normal saja (tidak hanya namanya yang dielukan), justru inilah demokrasi. Yang berbahaya itu kan kalau melarang, kalau melarang bahkan kalau ada banner diturunkan, lalu ada videotron dilarang, nah itu baru masalah, tapi kalau mengungkapkan (mengelukan capres lain) justru kita hormati," kata Anies kepada wartawan, dikutip dari Jakarta, Selasa (16/1/2024). 
 
Lebih lanjut mengenai videotron yang dihentikan penayangannya, Anies menjelaskan bahwa pilpres merupakan pesta demokrasi. Sehingga seluruh rakyat berhak memiliki pandangan dan pilihan. 
 
"Jadi ketika ada yang mendatangi, mengungkapkan 'saya ingin milih calon yang lain', hormati. Dan ketika ada yang memasang videotron untuk mendukung pasangan nomor 1 ya dihormati, itu kan bagian dari demokrasi," ujarnya. 
 
Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan bahwa seluruh pihak terutama orang-orang yang berkompetisi dalam pemilu mestinya benar-benar menjalankan demokrasi. Di antaranya dengan tidak melakukan hal-hal semisal pelarangan videotron. 
 
"Justru ujian, komitmen demokrasi salah satunya pada kesiapan menghormati yang berbeda, kalau tidak siap menghormati yang berbeda, maka dia tidak siap berdemokrasi," jelasnya. 
 
Sebelumnya diketahui, capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapatkan dukungan secara sukarela dari @aniesbubble dan @olpproject berupa tayangan videotron dirinya bergaya ala k-popers di kawasan Bekasi dan Jakarta. Namun, baru tayang beberapa jam, tayangan videotron tersebut dikabarkan tidak berlanjut, padahal dijadwalkan penanyangan selama sepekan ke depan. 
 
 
 

Terpantau di media sosial X akun @aniesbubble pada Senin (15/1/2024) pukul 10.41 WIB mengunggah postingan di X dengan melampirkan video yang menunjukkan tayangan videotron Anies dengan desain ala k-popers di kawasan Bekasi, Jawa Barat, lengkap dengan hastag dukungan untuk anies. 
 
"Anies's ads by @olpproject x @aniesbubble. Check it out in front of Grand Metropolitan Bekasi! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," bunyi caption akun tersebut. 
 
Tak hanya di Bekasi, videotron yang menayangkan Anies juga ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Graha Mandiri, Jakarta Pusat. @aniesbubble pun mengunggah video kedua. 
 
"Check it out in front of Graha Mandiri! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," tulisnya. 
 
Tampak tayangan yang ditampilkan di videotron pertama di Bekasi memperlihatkan wajah Anies dengan empat tampilan. Tampilan awal foto Anies bersama tulisan 'All rounder', lalu tampilan selanjutnya ada empat foto Anies dengan masing-masing tulisan berupa tanggal lahir Anies yakni '05071969', 'Face of The Group', 'Leader', dan 'Main Vocal'. Kemudian tampilan ketiga berupa kutipan atau kata mutiara Anies berbahasa Inggris. Terakhir menampilkan tulisan 'Stan Talent Stan Anies' serta hastag #PahitManiesAlwaysWithAnies. 
 
Sementara pada tayangan yang ditampilkan pada videotron kedua di Jakarta, terlihat ada tujuh tampilan yang menggambarkan kompilasi kegiatan Anies. Mulai dari saat ia tengah bersepeda, memainkan latto-latto, berbicara di 'Desak Anies', hingga saat dikerumuni warga ketika tengah berkampanye. Di akhir tayangan ditampilkan tulisan 'From Humanies to Anies', presented Olpproject. 
 
Sayangnya, tak selang berapa lama, pada Senin malam, dikabarkan adanya penghentian penayangan videotron tersebut. @olpproject mengunggah informasi tersebut dengan caption 'Notice regarding LED Videotron' pada sekira pukul 21.12 WIB, sedangkan @aniesbubble mengunggah informasi itu dalam naskah berbahasa Korea pada Selasa (16/1/2024) pukul 00.05 WIB. 
 
Bunyi pemberitahuannya: 
 
"Hello this is Olppaemi Project

 

 
Senang sekali rasanya menerima apresiasi yang sangat positif terhadap project yang kami lakukan. Project ini tidak akan berjalan tanpa dukungan baik moral dan materi dari seluruh Humanies. 
 
Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami. 
 
Saat ini, kami sedang mengupayakan solusi terbaik pihak-pihak terkait. Humanies tidak perlu khawatir dan mohon dukungannya untuk menyertai kami dalam memaksimalkan project serta memberikan update secara berkala. 
 
 

 
Berita Terpopuler