Sering Dengar Ucapan Rezeki Turun dari Langit? Ternyata Pernah Disebutkan Alquran

Alquran abadikan doa Nabi Isa turunkan hidangan dari langit

Republika.co.id
Ilustrasi Alquran. Alquran abadikan doa Nabi Isa turunkan hidangan dari langit
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Istilah rezeki turun dari Langit kerap terdengar di kalangan umat Islam. Nyatanya hal itu bukan omong kosong belaka, sebab Alquran memberikan informasi mengenai istilah tersebut.

Baca Juga

Istilah tersebut sebetulnya ada di dalam Alquran. Tepatnya pada Surat Al Maidah. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Maidah ayat 114:

قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

"Qāla ‘īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā'idatam minas-samā'i takūnu lanā ‘īdal li'awwalinā wa ākhirinā wa āyatam minka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn(a)."

Yang artinya, "Isa putra Maryam berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”

Dalam Tafsir Kementerian Agama dijelaskan, ayat ini menerangkan bahwa Nabi Isa setelah mengetahui maksud baik dari kaum Hawariyyin dalam permohonan mereka yaitu bahwa mereka tidak meragukan kekuasaan Allah SWT, melainkan karena mereka ingin lebih yakin dan memperoleh keimanan yang lebih kuat serta ketenteraman hati, maka Nabi Isa mengabulkan permohonan mereka untuk bedoa kepada Allah SWT agar menurunkan hidangan untuk mereka.

Nabi Isa alaihissalam memulai doanya itu dengan ucapan “Allahuma Robbana”. Sedangkan kata-kata tersebut mengandung pengertian sifat-sifat keagungan-Nya, yaitu ketuhanan, kekuasaan, hikmah dan kebijaksanaan-Nya, serta sifat-sifat-Nya sebagai Penguasa, Pendidik, Pemelihara dan Pemberi nikmat.

Kemudian Nabi Isa melanjutkan doanya dengan permohonan agar Allah SWT menurunkan untuk mereka hidangan dari Langit. Apa maksudnya? Nabi Isa mengharapkan agar hari ketika hidangan itu turun akan menjadi hari raya bagi mereka dan generasi mereka selanjutnya.

Baca juga: Punya Utang Menumpuk? Baca Doa Ini, Insya Allah Ikhtiar Cepat Lunas

Hal ini juga akan menjadi tanda atau bukti bagi kekuasaan Allah SWT. Nabi Isa mengakhiri doanya dengan ucapan, “Berilah kami rezeki, karena Engkau adalah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.”

Hal yang perlu...

 

Hal yang perlu umat Islam perhatikan dalam ayat ini ialah bahwa Nabi Isa dalam doanya lebih dahulu menyebutkan faedah rohaniah yang akan diperoleh bila Allah SWT mengabulkan doanya, kemudian baru disebutkan faedahnya dari segi jasmaniah.

Faedah rohaniah ialah turunnya hidangan itu akan merupakan hari yang amat penting dalam kehidupan umatnya, dan akan mereka jadikan hari raya, dimana mereka akan selalu mengenang rahmat Allah, dan mereka akan mengagungkan kebesaran kekuasaan-Nya.

Hal ini akan menambah keyakinan mereka, dan akan memperkokoh keimanan kepada Allah. Adapun faedah jasmaniah ialah makanan itu akan merupakan rezeki yang akan menghilangkan rasa lapar dan mengembalikan kesegaran dan kekuatan jasmani mereka.

Lain halnya kaum Hawariyyin ketika mereka mengemukakan permintaan itu kepada Nabi Isa. Mereka mendahulukan penyebutan faedah jasmaniah, dan sesudah itu barulah menyebutkan faedah rohaniahnya.

Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa dengan susunan doanya itu, Nabi Isa mengajarkan kepada umatnya, agar mereka lebih mengutamakan segi-segi mental rohaniah daripada segi-segi fisik materiil jasmaniah. Disebutkan “Maidah” dalam surat ini yang berarti “hidangan” maka kata tersebut telah disepakati menjadi nama bagi surat ini.

Infografis Merasa Sulit Mencari Rezeki? Amalkan Dzikir Ini - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler