Mengapa Kita Harus Peduli dengan Perjuangan Palestina? Ini Deretan Jawabannya

Indonesia mempunyai hutang sejarah kepada Palestina

AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Maghazi, Jalur Gaza Tengah.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pernah terdengar sebuah pertanyaan, mengapa sih kita dukung Palestina? Apa signifikansinya? 

Baca Juga

Padahal kita bukan orang Palestina, apalagi kita juga lagi kesusahan. Padahal, jika kita mengetahuinya, ternyata bangsa Indonesia berhutang dukungan untuk Palestina. 

Dukungan untuk kemerdekaan Indonesia dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku 'Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri' yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M Zein Hassan Lc. 

Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh Hatta (Proklamator dan Wakil Presiden pertama RI), M Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan), dan Jenderal (Besar) AH Nasution. 

M Zein Hassan Lc Lt sebagai pelaku sejarah, dalam bukunya pada halaman 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia : ''.., pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan 'ucapan selamat' mufti besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia kedua) kepada Alam Islami, bertepatan 'pengakuan Jepang' atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian Al-Ahram yang terkenal telitinya juga menyiarkan.''

Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia, dan memberi dukungan penuh.  

Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher.  

Beliau adalah seorang saudagar kaya...

Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: ''Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia ..'' 

Hal lain yang juga menjadi alasan kenapa kita harus mendukung Palestina adalah di Palestina terdapat wilayah penting bagi Umat Islam. Dan merupakan Tanah Suci ke tiga, setelah Makkah dan Madinnah, yaitu Al Quds. Di sana juga ada Masjid Suci yang ketiga setelah Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Nabawi (di Madinnah), yaitu Masjid Al Aqsa, kiblat pertama Umat Islam. 

Indonesia pernah mengalami hal yang sama seperti yang dirasakan oleh rakyat Gaza di Palestina. Peperangan dan diplomasi menjadi warna dalam bagian sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan Palestina.

Seharusnya kita jangan lupa terhadap apa-apa yang pernah kita alami dahulu ketika awal kemerdekaan. Sejarah kembali berulang dengan lakon yang berbeda. 

Posisi Indonesia sudah bukan negara yang dijajah seperti dahulu. Peranan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar sangat diharapkan oleh negara Palestina. 

Demonstrasi besar-besaran yang dilakukan seluruh masyarakat dunia, menunjukkan rasa solidaritas terhadap rakyat Palestina. Sesungguhnya, ada sebuah cita-cita rakyat Palestina yang harus kita dukung, yaitu sebuah kemerdekaan, seperti kemerdekaan yang diharapkan rakyat Indonesia. 

 

Baca juga: Istilah Alquran yang Diduga Berarti Kapur Barus Pewangi yang Hanya ada di Jawa dan China

Jadi sudah saatnya kita peduli dengan Palestina, karena rakyat Palestina adalah saudara kita yang diibaratkan seperti bagian dari tubuh kita.        

عن النعمان بن بشير -رضي الله عنهما- قال: قال رسول الله ﷺ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، ممَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَىى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى  

Dari Nu'man bin Basyir semoga Allah meridhoi keduanya berkata, bersabda rasulullah shalallahu alaihi wa salam, “Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR Al-Bukhari (no. 6011), Muslim (no. 2586) dan Ahmad (IV/270), dari Sahabat an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhuma, lafazh ini milik Muslim)

*Naskah Erni Arie Susanti tayang di Harian Republika 2009 

Sejarah Perlawanan Palestina - (Republika)

 
Berita Terpopuler