Mengenal Kanker Pankreas, Penyakit yang Mengusik Almarhum Rizal Ramli

Penderita kanker pankreas memiliki survival rate dalam lima tahun yang buruk.

republika
Ekonom senior Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024) di RSCM, Jakarta. Tokoh pergerakan mahasiswa Indonesia era 1977/1978 itu menderita kanker pankreas stadium IV.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024) malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Sebelum menutup usia, mantan menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Kabinet Persatuan Nasional tersebut dikabarkan menderita kanker pankreas dan pernah memiliki riwayat diabetes.

"Turut berduka cita atas wafatnya Pak Rizal Ramli, 69 tahun, semoga husnul khotimah, keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP, melalui Instagram pada Rabu (3/1/2024).

Kanker pankreas dan diabetes merupakan dua kondisi yang bisa saling berkaitan, menurut Pancreatic Cancer Action Network. Di satu sisi, diabetes dapat menjadi faktor risiko dari kanker pankreas. Di sisi lain, kemunculan diabetes juga bisa menjadi salah satu gejala dari kanker pankreas.

Belum diketahui apakah diabetes berkontribusi terhadap terjadinya kanker, atau justru sel-sel pra kanker yang menyebabkan diabetes. Namun, menurut sejumlah studi, kemunculan diabetes pada usia di bawah 50 tahun dapat mengindikasikan bahwa diabetes tersebut merupakan gejala awal dari kanker pankreas.

"Kanker pankreas berpeluang lebih besar terjadi pada orang-orang yang telah lama mengidap diabetes (di atas lima tahun) dibandingkan pada orang yang tidak memiliki diabetes," ungkap Pancreatic Cancer Action Network dalam laman resminya.

Prof Ari menyebut, kanker pankreas merupakan penyakit yang mempunyai tingkat kelangsungan hidup (survival rate) dalam lima tahun yang buruk. Sekitar 90 persen pasien kanker pankreas stadium IV meninggal dunia dalam kurun waktu satu tahun setelah terdiagnosis.

Menurut Prof Ari, kanker pankreas tak memiliki gejala awal yang jelas. Pada tahap awal, gejala-gejala dari kanker pankreas bisa terasa seperti sakit maag biasa.

"Faktor risikonya umur di atas 55 tahun, laki-laki, obesitas, diet (pola makan) tinggi lemak, diabetes mellitus, merokok, alkohol, genetik," jelas Prof Ari.

Apa Itu Kanker Pankreas?
Secara umum, kanker pankreas merupakan jenis kanker yang pertumbuhan selnya bermula di pankreas. Pankreas merupakan organ yang berperan dalam memproduksi enzim-enzim untuk membantu mencerna makanan dan hormon-hormon untuk membantu mengelola kadar gula darah.

"Jenis kanker pankreas yang paling umum adalah pancreatic ductal adenocarcinom (PDAC)," kata dokter bedah onkologi dari Mayo Clinic, dr Chee Chee Stucky MD.

Menurut dr Stucky, kanker pankreas sangat jarang ditemukan pada stadium awal. Padahal, peluang yang dimiliki oleh pasien akan lebih baik bila penyakit tersebut ditemukan lebih cepat.

"Ini dikarenakan (kanker pankreas) jarang memunculkan gejala sampai (kanker pankreas) menyebar ke organ lain," ujar dr Stucky.

Baca Juga

Ketika kanker pankreas sudah lebih berkembang, ada beberapa gejala yang dapat dirasakan pasien. Gejala tersebut bisa berupa nyeri pada perut yang menyebar ke samping atau belakang, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit kuning, feses berwarna terang atau mengambang, urin berwarna gelap, gatal, muncul diabetes atau diabetes menjadi sulit terkontrol, bengkak pada tangan atau kaki, serta rasa lelah atau lemah.

Mengingat kanker pankreas jarang memunculkan gejala pada stadium awal, satu-satunya cara untuk menemukan kanker pankreas lebih cepat adalah melalui skrining. Skrining untuk kanker pankreas bisa dilakukan dengan tes pemindaian seperti MRI atau ultrasound. Tes-tes ini umumnya bisa dilakukan setiap tahun oleh individu yang memiliki  risiko tinggi.

"Tujuan skrining adalah menemukan kanker pankreas saat masih kecil dan memiliki kemungkinan untuk disembuhkan," tutur dr Stucky.

Tak hanya itu, dr Stucky juga merekomendasikan beberapa upaya untuk menekan risiko kanker pankreas. Sebagian di antaranya adalah berhenti merokok, menjaga berat badan yang sehat, menerapkan pola makan yang kaya akan sayur, buah, serta gandum utuh, dan olahraga secara teratur.

 
Berita Terpopuler