Gempa Sumedang, Pakar ITB Ingatkan Waspadai Gempa yang Tak Telalu Besar

Waspadai kekuatan gempa yang tidak terlalu besar tapi dapat timbulkan kerusakan

istimewa
Sejak awal tahun 2021, BNPB mencatat sudah ada 221 bencana yang terjadi di Indonesia
Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Magnitudo mengguncang Sumedang dan sekitarnya tepat di malam pergantian tahun, Ahad (31/12/2023) malam. Guncangannya pun terasa hingga Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat (Jabar).

Baca Juga

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan lokasi gempa berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT). Gempa ini memiliki kedalaman 5 kilometer. Sementara itu, pusat gempa berada di 2 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

BMKG mencatat, gempa sudah empat kali mengguncang wilayah Sumedang pada 31 Desember 2023. Berdasarkan keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Irwan Meilano, S.T M.Sc. turut membenarkan keterangan dari PVMBG. Selain itu, hal lain yang menurutnya menjadi perhatian adalah kekuatan gempa yang tidak terlalu besar. Namun, dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan. 

"Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya," ujar Dr Irwan kepada wartawan, Selasa (2/1/2024).

Kedua, kata dia, bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik. Sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa.

"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," katanya.

Kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan, 

 

Bangunan di Sumedang Padat Berpotensi Alami Banyak Kerusakan 

Kemudian yang ketiga, kata dia, adalah kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan. Sehingga, dapat berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.

Oleh karena itu, Irwan meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa yang walaupun kekuatannya tidak terlalu besar, namun tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan. "Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebab, kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November tahun lalu. Meski kekuatannya berbeda, tapi tetap memberikan kerusakan yang signifikan," paparnya.

Masyarakat pun diimbau untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap gempa bumi susulan maupun potensi bencana lainnya. "Jangan lupa untuk tetap mengikuti petunjuk dari pemerintah, instansi, serta otoritas setempat mengenai informasi terkini bencana. Tetaplah tenang dan hindari kepanikan, agar dapat berpikir dengan lebih jernih guna mengambil langkah-langkah yang selanjutnya diperlukan," katanya.

 
Berita Terpopuler