Buya Anwar Ingatkan Arya Wedakarna 

Arya Wedakarna membuat pernyataan kontroversial soal jilbab.

Republika/Mutia Ramadhani
Arya Wedakarna
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan, Anwar Abbas, sayangkan pernyataan Arya Wedakarna, yang dianggap telah mengganggu keharmonisan umat beragama. Menurutnya, pernyataannya kontroversi anggota DPD Bali itu, telah melecehkan umat Islam. 

“Pernyataan Arya Wedakarna telah melecehkan agama Islam, terkait dengan kata-katanya menyangkut masalah busana muslimah yang disampaikannya dengan cara-cara yang tidak baik sangat disesalkan,” ujar Buya Anwar, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (2/1/2024). 

Sebagai seorang anggota Dewan, menurut Buya Anwar, harusnya Arya tahu dan paham betul tentang konstitusi. “Kita boleh berbeda pendapat tapi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa apalagi menyangkut masalah SARA, sikap dan perilaku kita tidak boleh bertentangan dengan hukum dasar yang ada di negeri ini,” terang Buya Anwar.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945, dalam Pasal 29 ayat 1 dan 2 dikatakan (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Jadi dalam hal yang terkait dengan masalah ibadah, orang islam tidak boleh merendahkan, mencela dan melecehkan ibadah orang Hindu dan begitu pula sebaliknya orang hindu juga tidak pula boleh merendahkan, mencela dan melecehkan ibadah orang Islam, agar persatuan dan kesatuan antar pemeluk agama tidak terusik, tapi tetap terjaga dan terpelihara. 

“Untuk itu saudara Arya harus tahu, bahwa memakai hijab itu dalam pandangan islam, itu bukan pakaian orang Timur Tengah. Itu adalah bagian dari ibadah bagi setiap wanita yang menyatakan dirinya muslimah. Saudara Arya bisa melihat di mana pun di atas dunia ini, yang namanya wanita Islam itu kalau dia melaksanakan perintah agamanya dengan baik, maka dia akan memakai hijab,” terang buya Anwar.

“Untuk itu sebagai pejabat negara saudara Arya harus memahami hal ini agar bisa bersikap dengan lebih arif dan bijaksana lagi serta harus sadar betul bahwa Bali itu adalah bagian dari Indonesia. Jika terjadi keributan dan kegaduhan di Bali maka rakyat Bali pasti akan mengalami kesusahan dibuatnya karena para turis tidak akan ada yang berani datang ke pulau tersebut,” tambah Buya.

Semestinya, Samsung buya Anwar, Arya harus bisa belajar dari peristiwa Covid 19 yang lalu, dimana Bali benar-benar sepi karena ketidakhadiran para turis baik lokal maupun luar negeri. Sehingga mengakibatkan kehidupan ekonomi rakyat bali benar-benar terpuruk dan susah. 

“Oleh karena itu kita berharap agar kehidupan di Bali berjalan dengan baik, aman, tentram dan damai. Kita tidak mau, jangan sampai terjadi gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan sampai gara-gara seorang yang bernama Arya Wedakarna, rakyat Bali menjadi susah dibuatnya, karena bagi kita bangsa Indonesia kebahagiaan orang Bali adalah kebahagiaan kita semua dan begitu pula sebaliknya,” kata buya Anwar.

Viral di media sosial...

 

 

 

 

 

Senator Bali Arya Wedakarna mendadak viral di lini masa X. Hal itu setelah akun X @unmagnetism mengunggah potongan video ketika Arya sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara.

Baca Juga

Ucapan Arya dianggap rasis lantaran menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan Muslimah. Ucapan Arya yang ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi.

"Saya gak mau yang front linefront line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (1/1/2024).

Sontak saja ucapan Arya itu mengundang kecaman warganet. Hampir semua warganet mengecam ucapan Arya yang seolah merendahkan hijab yang dipakai pegawai beragama Islam.

Sementara itu dikutip dari akun Instagram resminya, Arya menjelaskan pada masa reses ia bertemu dengan stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali. "AWK ngamuk dan menergur kepala Bea Cukai Bali Nusra, Ngurah Rai, dan GM Bali Airport," begitu keterangan tersebut.

Arya pun menuding, ada dua oknum staf terdepan Bea Cukai atas nama Nia dan Pangeran asal Jakarta dan Jawa Timur yang diduga melaksanakan tugas tanpa standar operasional prosedur (SOP) kepada warga Bali yang baru mendarat. Arya menyebut, kedua pegawai itu terindikasi tidak ramah, jutek, dan sinis.

Arya pun meminta dua pegawai itu untuk segera dimutasi keluar Bali. "Atau kepala Bea Cukai yang akan dipindah keluar Bali, silahkan pilih," kata Arya mengancam. Selain itu, Arya juga mempertanyakan gelar predikat terburuk di dunia untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kasus operasi tangkap tangan (OTT) pejabat imigrasi akibat korupsi fast track.

 
Berita Terpopuler