Rancangan Strategi TPN Ganjar-Mahfud Berdasarkan Skenario Terburuk

Ganjar menghormati hasil survei CSIS, Mahfud MD enggan memercayainya.

Republika/Prayogi
Tukang pangkas rambut memotong rambut warga saat acara Ayo Nyukur Biar Sekeren Ganjar Mahfud di Kawasan Kwitang, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Relawan Ganjar-Mahfud dan didukung oleh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan ayo nyukur yang diikuti lebih dari 100 orang mulai laki-laki dewasa, paruh baya, lanjut usia hingga perempuan.
Rep: Nawir Arsyad Akbar, Dadang Kurnia Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional (TPN) selalu mencermati banyaknya hasil survei terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk survei yang menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar.

Baca Juga

"Perbedaan yang paling mencolok misalnya urutan, antara urutannya cenderung menempatkan 02 di urutan pertama. Lalu 03 dengan 01-nya, ada beberapa lembaga survei yang meletakkan 03 di urutan kedua, 01 di urutan kedua, atau sebaliknya," ujar Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, Rabu (27/12/2023). 

Mereka juga selalu melihat toleransi kesalahan atau margin of error dalam hasil survei yang ada. Dari situ, TPN merancang strategi dengan mengacu pada skenario terburuk dalam pemenangan Ganjar-Mahfud. 

"Kalau dengan memakai margin of error kami biasa menggunakan skenario terburuk ya, menggunakan skenario terburuk untuk merancang strategi," ujar Andi.

Ia kemudian mengungkapkan strategi awal TPN Ganjar-Mahfud yang waktu itu disebut sebagai "Strategi 0". Strategi tersebut membagi tiga suara pemilih Pilpres 2024, yakni 35 persen, 35 persen, dan 20 persen.

Suara pemilih sebesar 35 persen pertama ditujukan kepada Prabowo-Gibran, karena mengacu kekuatan koalisinya yang diisi oleh empat partai politik yang berada di parlemen. Kemudian 35 persen kedua untuk Ganjar-Mahfud.

Tersisa 20 persen suara yang ditujukan kepada Anies-Muhaimin. Kelompok suara inilah yang harus direbut oleh pasangan nomor 3 itu pada Pilpres 2024. "Dalam posisi seperti ini, dari awal sebetulnya kami memiliki skenarionya dua putaran," ujar Andi. 

Awalnya, TPN juga optimistis dapat memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan target suara sebesar 54 persen. Kendati demikian, ia tak menjelaskan gamblang terkait realistisnya TPN yang kini disebutnya tengah mempersiapkan strategi untuk putaran kedua kontestasi.

"Kalau pakai data objektif hari ini tampaknya kami harus mulai mempersiapkan strategi untuk putaran dua, yang tadinya kami optimis bisa menang satu putaran," ujar mantan gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu.

 

 

Karikatur Opini Republika : Cek Fakta Debat - (Republika/Daan Yahya)

Optimistis rebound

Andi yakin, akan terjadinya rebound terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Keyakinannya itu mengacu pada debat pertama dan kedua yang menghasilkan sentimen positif ke pasangan nomor urut 3 itu.

TPN juga telah mengevaluasi hasil debat pertama dan kedua dari Ganjar-Mahfud. Meskipun tak mengungkapkan hasilnya, ia menjelaskan bahwa kelincahan keduanya akan sangat penting pada masa kampanye setelah debat ketiga dan keempat.

"Kalau terjadi perkembangan yang signifikan di debat tiga sampai debat empat, yang paling utama sudah terbuka kampanye zonasi di tanggal 21 Januari ke atas. Di situ mestinya kelincahan gerak dari Ganjar dan Mahfud akan cenderung bisa membawa suara kami minimal terjaga atau bahkan lebih signifikan naik," ujar Andi.

Ia mengatakan, salah satu andalan Ganjar-Mahfud adalah gerak mereka selama kampanye. Pasangan nomor urut 3 itu diketahui sudah berkampanye di pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa.

Salah satunya adalah Ganjar yang kerap bermalam di rumah-rumah warga saat berkunjung ke suatu daerah. Hal tersebut menjadi tempat bagi rakyat untuk saling berdiskusi terkait aspirasi dan keluhannya kepada calon pemimpinnya.

"Gerakan-gerakan yang ada di daerah itu akhirnya sebagian besar menjadi gerakan-gerakan yang organik, yang kami tidak rancang secara khusus, yang dilakukan oleh Mas Ganjar ketika bergerak di daerah-daerah," ujar Andi.

DIketahui, survei terbaru yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan bahwa pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas tertinggi. Pasangan nomor urut 2 tersebut unggul telak dibanding dua pasangan lainnya.

Tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran adalah 43,7 persen. Di bawahnya, ada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 26,1 persen. 

Adapun elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud merupakan yang terendah, yakni 19,4 persen. Selain itu, ada 6,4 persen responden yang merahasiakan pilihan atau belum menentukan pilihan, dan 4,6 persen responden yang mengaku tidak tahu/tidak jawab ketika disurvei.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga merekam elektabilitas tiga pasangan capres dan cawapres usai debat yang digelar pada Jumat (22/12/2023). Teratas adalah pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang elektabilitasnya sudah mencapai 46,7 persen.

Di bawahnya ada pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas sebesar 24,5 persen. Terakhir adalah pasangan yang diusung Koalisi Perubahan, yakni Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dengan 21,0 persen.

"Kami belum menemukan data Prabowo-Gibran menyentuh angka 50 persen, belum sampai," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat rilis daringnya, Selasa (26/12/2023).

Ganjar Pranowo hari ini menanggapi hasil survei dari Indikator Politik Indonesia dan CSIS. Dua hasil dari lembaga tersebut disebutnya berbeda, tetapi ia tetap menghormati hasil riset tersebut.

"Tentu saja kita hormati hasil survei itu, tetapi buat saya yang penting, seluruh kader partai, seluruh relawan bertemu dengan masyarakat," ujar Ganjar usai menghadiri acara sarasehan nasional Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud juga disebutnya memiliki hasil survei internalnya. Adapun hasil survei dari lembaga lain akan menjadi masukan dan bahan evaluasi pihaknya.

"Karena itulah yang anda rasakan relasi langsung dengan masyarakat, itu situasi saat ini. Makin banyak bergerak, makin banyak bertemu, karena yang pasti akan ada yang memilih," sambungnya.

"Kita setiap hari ada evaluasi, kita juga punya survei sendiri," sambungnya.

Adapun pasangan Ganjar, Mahfud MD mengatakan, dirinya enggan memercayai hasil survei terbaru CSIS yang menempatkan elektabilitas dirinya bersama Ganjar Pranowo berada di posisi terbawah. Berdasarkan suvei terbaru CSIS, pasangan Ganjar Mahfud hanya meraih elektabilitas 19,4 persen.

"Saya enggak percaya sama sekali (hasil survei CSIS)" kata Mahfud di sela kunjungannya ke Pondok Pesanter Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).

Mahfud pun mengungkapkan alasan sirinya enggan memercayai hasil survei CSIS. Di mana lembaga survei tersebut pernah merilis hasil survei yang menyatakan Joko Widodo (Jokowi) bakal kalah pada kontestasi Pilpres sebelumnya. Namun, kata Mahfud, hal itu salah total.

"CSIS itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum pilpres sudah ada berita berdasar hasil survei CSIS, Jokowi game over, tapi salah total," ujarnya.

Mahfud menegaskan, dirinya tak ambil pusing soal rendahnya elektabilitas berdasarkan survei CSIS tersebut. Ia pun menyatakan, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memiliki survei internal. Meskipun, enggan mengungkapkan hasil riset berdasarkan tim survei internal tersebut.

"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri. Itu (hasil survei CSIS) hanya untuk menekan psikologi saja, untuk nakut-nakuti orang," ucapnya.

Laporan Dana Kampenye Pilpres 2024 - (infografis Republika)

 
Berita Terpopuler