Stres dan Cemas Melanda Selama Liburan, Bagaimana Cara Meredakannya?

Liburan juga bisa membuat orang kelelahan, memicu stres dan kecemasan.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah wisatawan piknik saat mengunjungi kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (17/6/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba pembukaan Monas secara bertahap dan terbatas dimulai dari kawasan luar tugu dengan jam operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim liburan diharapkan sebagai waktu bersantai atau momen menyenangkan untuk berkumpul dengan orang-orang tersayang. Namun, tidak menutup kemungkinan periode liburan itu juga sangat melelahkan, serta memicu stres dan kecemasan.

Psikolog Jon Hunt yang menjalankan praktik swasta di Hay River, Kanada, mengatakan itu merupakan hal yang wajar. Dia justru menyarankan seseorang yang cemas dan stres saat liburan untuk tidak menghindari atau menekan perasaan tersebut.

"Ketika kita menyebutkan suatu perasaan dan mengakuinya, hal itu dapat membantu kita untuk mengatasinya, daripada terus terjebak di dalamnya," kata Hunt, dikutip dari laman CBC News, Rabu (27/12/2023).

Hunt mengatakan ada cara berbeda untuk mengatasi beberapa perasaan. Untuk menghadapi kecemasan yang muncul bersamaan dengan perasaan terasing atau kesepian, cobalah menemukan koneksi dengan orang-orang yang dipercaya.

Sementara itu, untuk menghadapi kecemasan ketika menghadapi anggota keluarga yang 'sulit' atau interaksi menyebalkan dengan orang tertentu, ada cara lain yang dia rekomendasikan. Ingatkan kepada diri sendiri bahwa momen tersebut hanya sementara, tidak akan berlangsung selamanya.

Sering kali, ketika ada orang lain yang berkomentar tajam dalam percakapan, kita menginternalisasikan hal itu. Pola pikir demikian disebut Hunt perlu diubah. Sebab, tak selalu ucapan sinis ditujukan kepada kita atau ada sesuatu yang salah pada diri kita.

Baca Juga

Tips lain untuk mengurangi kecemasan selama musim liburan dari Hunt adalah dengan menjaga tingkat keseimbangan dan mempertahankan rutinitas sehari-hari. Temukan tingkat konsistensi tertentu agar sistem tubuh ataupun kondisi mental tidak terlampau melenceng dari situasi normal.  

Meskipun demikian, ini cukup menantang karena saat liburan biasanya ada godaan begadang untuk mengobrol sampai larut malam atau kelelahan setelah pergi ke tempat wisata. Setidaknya, untuk hal-hal seperti waktu makan, jadwal tidur, dan sesi olahraga sebisa mungkin perlu dilakukan tak jauh berbeda seperti biasanya saat sedang tidak liburan.

Sebab, begitu jadwal menjadi berantakan, seseorang cenderung berusaha mengejar ketertinggalan dan menjadi rentan terhadap hal-hal seperti kecemasan, kewalahan, dan lainnya. Selain itu, Hunt menyarankan selalu melihat sisi baik dalam berbagai momen.

"Fokus pada apa yang Anda syukuri, atau pusatkan perhatian pada sesuatu yang bermakna," ucapnya.

 
Berita Terpopuler