Pemerintah Yakin Covid-19 di Indonesia tidak akan Kembali Jadi Pandemi

Seluruh indikator Covid-19 jauh rendah dari angka situasi saat pandemi

Antara
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meyakini pandemi Covid-19 tak akan kembali terjadi di Indonesia. Menurut dia, kenaikan kasus belakangan terjadi karena memang saat ini yang terjadi adalah endemi, di mana Covid-19 memang masih bergentayangan di sekitar masyarakat.

Baca Juga

“Sekarang ini kan memang masa endemi, endemi itu artinya yang kemarin jadi pandemi itu tidak akan hilang sama sekali, tetapi juga tidak akan kembali menjadi pandemi,” ucap Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/12/2023).

Meski begitu, Muhadjir mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama dalam mematui protokol kesehatan sebagaimana ketika Covid-19 masih menjadi pandemi. Memakai masker, rajin cuci tangan, dan mengonsumsi makanan bergizi perlu dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, terlebih bagi yang hendak menikmati libur panjang akhir tahun. 

“Akan tetapi, juga jangan kemudian menciptakan kepanikan-kepanikan. Termasuk aparat di daerah tidak usah menganggap ini suatu hal yang luar biasa, ini biasa-biasa saja dan sudah kita prediksi bahwa nanti ketika memasuki masa endemi itu Covid-19 yang masih akan tetap bergentayangan di sekitar kita,” jelas Muhadjir.

Lebih lanjut, dia menerangkan terkait langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mendukung libur Natal dan tahun baru 2024. Muhadjir menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan pos-pos kesehatan sebanyak 136 titik di sepanjang jalur mudik libur Nataru. Di samping itu, BNPB, Basarnas, Kemendagri, TNI, dan Polri juga turut menyiapkan fasilitas serupa.

“Kemudian Kemenkes juga menyediakan vaksinasi untuk mereka yang belum vaksin atau membutuhkan booster dan gratis nanti. Jadi mereka silakan untuk vaksinasi dan booster yang disediakan oleh Kemenkes,” kata dia.

Brain fog usik penyintas Covid-19. - (Republika)

 

Terkait Covid-19, Kemenkes mengungkapkan, dalam dua hari terakhir telah terjadi penurunan angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di seluruh Indonesia. Kemenkes juga menyatakan tidak benar kabar pandemi akan kembali terjadi karena seluruh indikator yang ada jauh lebih rendah dari angka ketika pandemi terjadi.

“Tidak ada (kembali pandemi dalam waktu dekat). Seluruh indikator jauh rendah dari angka situasi saat pandemi,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Republika, Senin (18/12/2023).

Nadia juga mengatakan, gelombang baru kasus Covid-19 . Menurut dia, yang terjadi belakangan ini hanyalah peningkatan kasus. Kenaikan kasus terjadi akibat banyak aktivitas luar ruangan seperti perjalanan dalam dan luar negeri serta menjelang ada liburan akhir tahun. 

Berdasarkan data Kemenkes, hari ini tercatat ada 216 kasus konfirmasi, 128 kasus sembuh, satu kasus meninggal, daan 2.010 total kasus aktif. Menurut Nadia, dalam dua hari terakhir terjadi penurunan kasus. Meski begitu, kata dia, pihaknya akan tetap terus memperhatikan perkembangan situasi.

 

Karukatur opini Covid-19 Belum Selesai, Polio Sudah Mengintip - (republika/daan yahya)

 
Berita Terpopuler