Survei Roy Morgan Poll yang Hasilnya Berbeda dengan Kebanyakan Lembaga Survei di Indonesia

Survei Roy Morgan menempatkan elektabilitas Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.

voa
Debat Capres 2023
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Fauziah Mursid

Baca Juga

Roy Morgan Poll, lembaga riset asal Australia yang sudah berdiri selama 80 tahun, merilis survei yang hasilnya bisa dibilang berbeda dengan kebanyak lembaga survei di Indonesia. Survei yang diunggah di laman resminya, Roy Morgan Poll merilis hasil risetnya yang menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan.

"Ganjar mencalonkan diri bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Anies mencalonkan diri bersama Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, dan yang paling menarik, Prabowo mencalonkan diri bersama Gibran Rakabuming, Wali Kota Surakarta dan putra Presiden Jokowi saat ini," ujar Chief Executive Officer Roy Morgan Poll, Michele Levine lewat keterangannya.

Pada medio Desember 2022, Ganjar yang teratas dengan elektabilitas sebesar 27 persen. Prabowo dan Anies memiliki angka yang sama dengan 17 persen, sedangkan 39 persennya menyatakan "yang lain (others)".

Selanjutnya pada Maret 2023, mantan gubernur Jawa Tengah itu masih yang teratas dengan angka 28 persen. Di bawahnya adalah Prabowo (17 persen) dan Anies (15 persen). Namun yang menyatakan "yang lainnya" adalah 40 persen.

Lalu pada Juni 2023 terdapat sejumlah perubahan angka dan posisi. Ganjar (29 persen), Anies (19 persen), dan Prabowo (17 persen). Kendati demikian, angka yang menyatakan "yang lainnya" menurun, menjadi 35 persen.

Terakhir pada September 2023, calon presiden (capres) nomor urut 3 itu tetap yang teratas dengan 38 persen. Prabowo (30 persen) dan Anies (25 persen). Pada bulan ini, hanya 7 persen yang menyatakan "yang lainnya".

"Hasil jajak pendapat yang dilakukan Roy Morgan menunjukkan bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo saat ini akan dilanjutkan dan partainya, PDIP, akan menjadi pemenang besar pada pemilu tahun depan," ujar Michele Levine.

Roy Morgan Poll melakukan survei pada April hingga Juni 2023 dengan jumlah responden sebanyak 2.635 orang. Sedangkan pada Juli sampai September 2023 dengan 2.630 orang. Responden merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun ke atas.

Wawancara tatap muka dilakukan di 17 provinsi dan memastikan sampel yang dipilih telah mewakili secara geografis dan demografis. Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah, "Saya akan menunjukkan kepada Anda daftar calon presiden dan wakil presiden. Manakah yang paling mungkin Anda pilih sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu mendatang?".

Komik Si Calus : Debat - (Republika/Daan Yahya)

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyindir hasil sejumlah lembaga survei di Indonesia yang cenderung digunakan untuk memenangkan sosok tertentu. Namun lembaga riset dari Australia, Rey Morgan Poll yang justru menunjukkan, Ganjar Pranowo unggul dibandingkan Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan.

"Kita lihat survei bisa menjadi alat pemenangan dari begitu banyak lembaga survei itu kan cenderung memenangkan pihak tertentu," ujar Hasto usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (Pijar), di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).

"Sehingga dengan Rey Morgan ini memberikan opsi bahwa memang ada survei-survei yang dilaksanakan dengan metodologi yang benar, tetapi hasilnya ternyata berbeda jauh dengan apa yang selama ini mencoba dibangun," sambungnya.

Dinilai tak valid

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Viva Yoga Mauladi menyebut hasil survei Roy Morgan Poll yang menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas sudak tidak valid lagi. Hal ini mengacu waktu pelaksanaan survei yang dilakukan pada periode Juli-September 2023.

 

Menurutnya, survei dilakukan sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan ditetapkannya Prabowo-Gibran.

"Roy Morgan melakukan survei pada bulan Juli September 2023 sebelum putusan Mahkamah Konstitusi. Jadi sekarang ini setelah putusan MK dan sudah ada penetapan pasangan calon pasti akan ada perubahan dan itu menyebabkan hasil survei Roy Morgan menjadi tidak valid lagi," ujar Viva dalam keterangannya, Ahad (17/12/2023).

Viva mengatakan, survei itu dibatasi oleh waktu, situasi serta kondisi. Karenanya, ia menilai survei itu tidak bisa lagi menjadi pedoman mengingat waktunya sudah berubah, sehingga situasi masyarakat sudah berubah.

"Hasil survei itu kan Juni sampai September, tidak bisa lagi digunakan sebagai data atau basis analisis. Jadi kalau mau, mau digunakan sebagai data dan analisis ya harus survei lagi sesuai dengan perkembangan hari ini. Misalnya, survei nanti Januari hasilnya seperti apa dipublikasikan. Nah itu yang benar," ujar Viva.

 

Menurutnya, saat ini sejumlah lembaga survei juga terus melakukan pembaruan survei guna validitas data dengan potret situasi masyarakat saat ini. Hasilnya, kata politikus PAN tersebut masih menempatkan Prabowo-Gibran berada di posisi teratas mengungguli Ganjar Pranowo-Mahfud MD maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

 

"Sebaiknya Roy Morgan melakukan riset lagi sebagaimana yang dilakukan lembaga lembaga survei, saat ini beberapa lembagai survei, seperti Indikator dan poltracking dan lain sebagainya masih menempatkan Pak Prabowo Gibran sebagai pasangan calon yang memiliki nilai elektabilitas nomor 1. Nomor 2 dan nomor 3 antara Ganjar atau Anies, Anies dan Ganjar," ujanya.

 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam cuitannya melalui akun X resminya menilai, alasan survei Roy Morgan Poll menempatkan Ganjar unggul dibandingkan Prabowo karena survei dilakukan pada Juli-September 2023. Pada saat itu kata Burhanudian, survei-survei di Indonesia juga menempatkan Ganjar pada posisi unggul di atas Prabowo.

"Pertama, survei Roy Morgan yang menunjukkan keunggulan GP dilakukan pada Juli-September 2023. Pada saat ini survei-survei, termasuk Indikator Ganjar Pranowo juga masih unggul tipis dibanding PS (Prabowo Subianto). Saya tidak tahu kenapa survei lama tapi baru dirilis ke publik tiga hari lalu," ujar Burhanuddin dikutip pada Ahad (17/12/2023).

Selain itu, kata Burhanuddin, survei Roy Morgan ini juga tidak dilaksanakan di seluruh Indonesia, namun hanya di 17 provinsi. Namun demikian, ia sendiri tidak tahu alasan kenapa survei hanya dilakukan di 17 provinsi.

"Karena hanya mewakili separuh dari populasi provinsi bisa jadi berdampak pada prediksi Ganjar dan PDIP yang cenderung overestimate dibanding banyak lembaga," ujarnya. 

 

Berdasar pengalaman dua pilpres sebelumnya, Roy Morgan memang selalu menempatkan PDIP bahkan hingga 37 - 39 persen seminggu sebelum Pileg 2014 dan 2019. Burhanuddin juga mengaku enggan merespons lebih jauh mengingat Roy Morgan juga bukan anggota dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).

Elektabilitas Parpol Berdasarkan Survei Desember 2023 - (infografis Republika)

 
Berita Terpopuler