Jasad Bapak dan Anak Membusuk di Koja Ternyata Bukan Pembunuhan, Polisi Setop Kasus

Polisi tidak menemukan unsur pidana dan menghentikan kasus tersebut.

Republika/ Alkhaledi Kurnialam
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Rep: Ali Mansur Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Utara menghentikan proses penyelidikan kasus dua jasad bapak dan anak bernama Hamka Rusdi (50 tahun) dan AQ (2 tahun) yang ditemukan membusuk di Koja, Jakarta Utara. Hal berdasarkan hasil dari penyelidikan yang tidak ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut. Adapun kematian kedua korban meninggal dunia karena sakit.

Baca Juga

“Kami nyatakan bahwa tidak ditemukan peristiwa pidana dalam kasus penemuan jenazah tempat kejadian perkara ini dan berikutnya kita nyatakan untuk penyelidikan ditutup,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya kepada awak media di Koja, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2023).

Lebih lanjut, kata Gidion, korban yang pertama kali meninggal dunia adalah Hamka. Korban diperkirakan Meninggal pada Jumat 20 Oktober 2023. Hanya berselang tiga hari kemudian disusul anaknya berinisial AQ yang juga menghembuskan nafas terakhir.

Hal ini diketahui berdasarkan penyelidikan yang dilakukan bersama tim gabungan dan beberapa ahli. Ada ahli toksikologi, histopatologi, juga ahli forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

“Kalau dari analisisnya lebih dulu bapaknya meninggal dunia, lalu anaknya kurang lebih terpaut tiga hari,” ungkap Gidion.

Menurut Gidion, hasil pemeriksaan, korban anak AQ meninggal karena lambung yang kosong tidak ada asupan selama berhari-hari. Sehingga penyebab kematiannya dinilai wajar karena kecelakaan ringan dan mungkin karena daya tahan tubuh si anak yang tidak mencukupi.

 

Ada pun hasil dari pemeriksaan jaringan terkait luka di bibir yang ditemukan pada jasad AQ karena proses pembusukan.  "Tengkoraknya juga masih utuh sehingga penyebab kematiannya dinilai wajar karena kecelakaan ringan dan mungkin karena daya tahan tubuh si anak yang tidak mencukupi," jelas Gidion.

Sebelumnya, penemuan kedua jasad berawal ketika warga sekitar mencium bau busuk di lokasi kejadian. Kemudian warga bersama ketua RT setempat memutuskan mendobrak pintu rumah korban dan menemukan korban sudah tewas membusuk.

“Dicek ternyata di dalam rumah ditemukan sesosok mayat bapak-bapak umur kira-kira 50 tahun. Kemudian satu lagi balita umur kira-kira kurang lebih 2 tahun," jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Iverson Manossoh

Selain itu pada saat pintu rumah korban didobrak warga juga menemukan istri dan anak pertama korban dalam keadaan selamat duduk di ruang tamu. Namun ibu dan anak itu ditemukan dalam keadaan lemas dan tidak mengeluarkan reaksi apa pun saat warga bersama Ketua RT memeriksa keadaan di dalam rumah.

“Ibu dan anak yang selamat masih berada di rumah sakit, belum ada kekerasan fisik terhadap ibu dan anak tersebut,” kata Iver Son. 

 
Berita Terpopuler