Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Didominasi Subvarian EG.5

Peningkatan kasus Covid-19 tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.

Pixabay
Update Covid-19 (Ilustrasi). Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variant of interest (VOI).
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa Indonesia tengah mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang didominasi oleh subvarian EG.5. Untuk itu, Kemenkes menyatakan perlu adanya upaya pencegahan penularan yang dilakukan serentak oleh seluruh elemen masyarakat.

"Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variant of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat memengaruhi karakteristik klinis virus," jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi lewat keterangannya, Kamis (14/12/2023).

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, subvarian EG.5 memiliki karakteristik yang dapat menyebabkan peningkatan kasus dan menghindari sistem kekebalan. Hal itu dapat membuat subvarian EG.5 lebih mudah menginfeksi meski tanpa perubahan tingkat keparahan.

"Namun, adanya mobilisasi masyarakat saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berpotensi terhadap lonjakan kasus Covid-19," kata dia.

Baca Juga

Nadia juga mengungkapkan, situasi Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Kendati demikian, peningkatan tren kasus tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.

Menyikapi hal tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Lonjakan Kasus Covid-19. SE tersebut ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat, direktur rumah sakit, kepala Puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di seluruh Indonesia.

"Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait peningkatan kewaspadaan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia," ujar Nadia.

 
Berita Terpopuler