UI Ciptakan Permainan Nutrition Impact untuk Edukasi Stunting

Lebak dipilih menjadi lokasi edukasi karena angka prevalensi stuntingnya tinggi.

ANTARA FOTO/Henry Purba
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan gerakan makan telur dan minum susu untuk mencegah stunting.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) meluncurkan program edukasi gizi berupa gim daring interaktif “Nutrition Impact” untuk edukasi tentang stunting bagi kalangan remaja di Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten. Ketua Tim Pengabdi FKM UI Nurul Dina Rahmawati mengatakan Kabupaten Lebak dipilih sebagai daerah pengabdian karena angka prevalensi stunting-nya cukup tinggi.

Baca Juga

Menurut Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Lebak, angka prevalensi stunting Lebak pada 2023 berjumlah 3.736 kasus. Jumlah tersebut sudah berkurang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4.618 kasus. 

Namun, angka yang merupakan 26 persen dari total populasi itu, masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata prevalensi nasional, yakni 21 persen pada 2022. Target nasional penurunan stunting pada 2024 sebesar 14 persen.

Edukasi tentang stunting, kata dia, sebagai langkah penting karena kasus ini memberikan dampak buruk hingga lintas generasi. Ia mencontohkan anemia yang diderita remaja membuat mereka berisiko menjadi ibu hamil dengan anemia.

"Jika ibu hamil mengalami anemia, pertumbuhan, dan perkembangan janin dalam kandungan tidak optimal sehingga berpotensi melahirkan anak stunting," katanya, Jumat (1/12/2023).

Melalui “Nutrition Impact”, pihaknya berupaya memberi edukasi agar kesadaran dan kepatuhan remaja terhadap kesehatan dan konsumsi nutrisi yang baik dapat meningkat.

Gim “Nutrition Impact” dilengkapi dengan modul edukatif mengenai definisi remaja, perubahan fisik dan psikologis pada remaja, serta gaya hidup sehat. Dengan gim ini, remaja secara otomatis mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai gizi dan kesehatan dengan cara yang menyenangkan.

Gim ini juga memberikan pengetahuan terkait....

 

Gim ini juga memberikan pengetahuan terkait dengan gejala, penyebab, dampak, dan pengobatan anemia.

Pada kesempatan itu, beberapa pelajar SMK 1 Kalanganyar bercerita bahwa mereka tidak secara rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) karena bau dan rasa tidak sedap serta memberi efek mual. Untuk mengatasinya, Tim Pengabdi UI memberikan tip agar para siswi dapat mengonsumsi TTD dengan nyaman. Mereka dapat mengonsumsi TTD dengan buah segar atau makanan dan minuman manis.

Selain itu, para remaja sebaiknya menghindari konsumsi teh, kopi, dan susu saat mengonsumsi TTD.

 
Berita Terpopuler