Pakar Perkirakan Ada 1.000 Kasus, Kemenkes: Cacar Monyet Bagaikan Fenomena Gunung Es

Kemenkes memprakirakan sekitar 3.000 kasus cacar monyet bakal terjadi tahun ini.

Freepik
Penderita Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi). Berdasarkan laporan Kemenkes, sejauh ini ada 59 kasus Mpox yang di Indonesia..
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi menyebutkan kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia laksana fenomena gunung es yang dasarnya belum diketahui. Hal tersebut diutarakannya dalam menanggapi adanya pendapat pakar yang menuturkan bahwa diprakirakan telah terjadi lebih dari 1.000 kasus Mpox di Indonesia.

"Samalah dengan penyakit seperti HIV, selalu ada fenomena gunung es," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Nadia menilai pendapat tersebut bisa jadi sesuai. Terlebih, sebelumnya Kemenkes telah memprakirakan sekitar 3.000 kasus cacar monyet bakal terjadi di Indonesia pada tahun ini.

"Artinya kan memang kemarin itu prakiraan daripada estimasi ya, dengan dihitung laju penularan, diprakirakan satu tahun ada sekitar 3.000 kasus Mpox, saat ini kita hanya dapatkan 59," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan hal lain yang belum ditemukan adalah kasus Mpox pada wanita. Diketahui, dari 59 kasus Mpox yang ada di Indonesia, seluruhnya terjadi pada laki-laki dengan mayoritas berorientasi seksual lelaki suka lelaki (LSL).

Baca Juga

Beberapa di antaranya berorientasi biseksual. Artinya, terdapat kemungkinan terjadi penularan pada wanita yang tidak terdata hingga saat ini.

Untuk itu, Nadia menyebutkan pihaknya selalu memastikan untuk melakukan penelusuran kontak terhadap kerabat dari pasien yang terkonfirmasi menderita Mpox. Jika ditemukan gejala khusus seperti ruam merah dari kerabat pasien yang ditelusuri maka pihaknya akan mengambil spesimen guna diteliti lebih lanjut untuk mengonfirmasi kasus Mpox.

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Selain itu, pihaknya juga menggencarkan upaya edukasi masyarakat terkait Mpox untuk mencegah kontak yang dapat mengakibatkan penularan penyakit tersebut.

"Tapi kita tidak perlu khawatir karena ini penyakit tidak seperti Covid-19 ya, yang kecepatan penularannya itu tinggi sekali dan dalam satu hari bisa puluhan ribu (penularan)," ujarnya.

 
Berita Terpopuler